kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meminang Suvenir Pernikahan di Bandung (2)


Minggu, 14 Januari 2018 / 10:20 WIB
Meminang Suvenir Pernikahan di Bandung (2)


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Siang itu, sentra penjualan suvenir pernikahan yang berada di sepanjang  Jalan Cibadak, Bandung tampak masih sepi. Hanya beberapa orang yang terlihat berlalu lalang di kawasan itu.  

Ada beberapa orang yang mampir untuk langsung membeli barang, namun kebanyakan pengunjung akan bertanya-tanya lebih dulu soal jenis suvenir, kelengkapan dan harganya.  "Saya sudah biasa dengan berbagai pertanyaan pengunjung. Memang kebanyakan pembeli akan bertanya dulu, nanti kalau cocok ya balik lagi ke sini," kata Suciyati, salah satu PKL suvenir di sentra Cibadak.

Tak jarang suvenir yang dijual Suciyati ditawar dengan harga lebih rendah oleh beberapa pembeli. Ia mengaku kesal jika ada pembeli yang seperti itu. "Kesal sebenarnya, tapi harus tetap dilayani. Jadi saya bilang saja kalau itu sudah harga pas. Karena saya juga mengambil barang dari orang lain," tuturnya.

Suciyati mengungkapkan, dirinya mengambil aneka produk suvenir ini dari sejumlah perajin di Jawa Barat. Misalnya dari para perajin di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Ciamis, dan daerah lainnya.

Sejumlah suvenir yang dipajang di gerobak sederhananya adalah contoh saja. Sedangkan, stok suvenir yang baru ada di dalam tumpukan kardus yang terlihat di sebelah gerobaknya.

Suciyati hanya mengambil barang seperlunya saja. Biasanya, setiap dua minggu sekali dia menyetok ulang barang dagangannya.

Maklum, Suciyati hanya mengandalkan gerobak sebagai lapak penjualannya. "Saya mengambil tidak banyak karena belum tentu terjual semua. Mending ada pembeli yang datang terus pesan dulu, jadi jelas barangnya pasti dibeli," ungkap Suciyati.

Berbeda dengan Hendra, salah satu pemilik toko suvenir di sentra Jalan Cibadak yang kerap membeli pasokan barang dalam jumlah banyak. Bahkan tokonya juga melayani pembelian dari para PKL suvenir yang ada di sekitar Jalan Cibadak lainnya.

Hendra menuturkan, ada beberapa pedagang PKL yang ambil beberapa barang di toko souvenirnya. "Tidak semua barang sih, beberapa item aja kalau mereka kehabisan," tuturnya.

Tak hanya para pedagang PKL atau konsumen dari seputrar Bandung, toko milik Hendra juga kerap mendapatkan pesanan dari pembeli di luar kota, seperti Bogor, Surabaya, Jakarta, Bekasi, Tangerang, Pekanbaru, Palu dan Medan. Pembeli dari luar kota tersebut biasanya memesan produknya lewat online maupun lewat telepon.

Hendra bilang sejumlah toko suvenir lainnya di sentra tersebut juga memasarkan produknya lewat online maupun e-commerce.

"Banyak yang jual lewat toko online juga, ada website, Facebook. Karena lewat online, jangkauan pasarnya bisa lebih luas, tidak hanya di Bandung dan sekitarnya, bisa seluruh Indonesia. Kalau sekarang hanya mengandalkan toko fisik agak susah sekarang," kata Hendra.    

Hendra mengatakan tokonya memasok barang suvenir langsung dari perajin di sekitar Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jogja. Pasokan suvenir datang tiap seminggu sekali. Suvenir berupa kipas, potongan kuku, gantungan kunci, sendok garpu mini dan handuk adalah yang paling laris dicari pembeli. "Lima jenis barang itu sih paling cepat habisnya. Banyak yang cari produk itu karena harganya murah dibanding yang lain," ujarnya.       

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×