kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menghitung potensi bisnis bimbel


Senin, 27 Juni 2016 / 17:33 WIB
Menghitung potensi bisnis bimbel


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Rizki Caturini

Persaingan global yang semakin ketat menempatkan pendidikan sebagai kunci utama menghadapinya. Hal ini membuat tuntutan akademis bagi para pelajar makin tinggi. Itu sebabnya bisnis bimbingan belajar (bimbel) makin menjamur sebagai tambahan belajar di sekolah. Peluang bisnis bimbingan belajar inilah yang digarap oleh Ganda Edukasi, bimbel asal Denpasar, Bali.

Berdiri sejak 2008 silam, Ganda Edukasi menawarkan peluang kemitraan mulai Februari 2014. Saat ini sudah ada empat gerai pusat dan tiga gerai mitra di Bali. I Made Adhy Suryanta Saputra, pemilik Ganda Edukasi menjelaskan, ada satu paket kemitraan yang ditawarkan, yakni senilai Rp 70 juta. Mitra akan mendapatkan hak penggunaan merek selama lima tahun hingga tujuh tahun, sistem administrasi, tenaga pengajar, kurikulum dan promosi. Semenjak tahun 2016 ini akan ada tambahan fasilitas bagi mitra anyar yakni aplikasi yang dikembangkan pusat untuk meningkatkan layanan kepada konsumen.

Sistem baru berbasis Android ini memungkinkan  siswa bisa memilih guru yang diinginkan. Siswa juga bisa mengatur jadwal sendiri,” terang Nanda. Sehingga siswa dapat lebih efektif belajar. "Dengan aplikasi juga memungkinkan calon mitra untuk tidak menyediakan tempat usaha karena bimbingan belajar bisa bersifat privat, belajar dari rumah ke rumah," ujar Nanda.

Ganda Edukasi menyediakan jasa bimbel privat maupun kelompok kecil mulai dari playgroup, TK, SD, SMP, SMA, kuliah hingga umum. Untuk TK kurikulum membaca dan menulis, untuk SD semua mata pelajaran dan untuk SMP-SMA mata pelajaran untuk UN, sedangkan jenjang mahasiswa berupa mata kuliah dasar. "Program kelas biasanya akan dibuka dengan maksimal anggota lima siswa," kata Nanda.

Cermati sistem bisnis

Selain itu, ada juga program Ganda Talent untuk hobi dan musik. Biaya kursus mulai Rp 50.000–Rp 100.000 per sesi. Sedangkan untuk  bisa menggunakan aplikasi, siswa perlu membayar biaya Rp 200.000 di awal. Untuk sistem baru dengan aplikasi ini biaya kursus dihitung per sesi atau per hari. Sementara pada sistem lama dulu dibayarkan per bulan sekitar Rp 450.000–Rp 1,5 juta.

Sistem pembayaran baru belum berjalan. Namun, berdasarkan sistem lama, Nanda mengestimasi omzet sekitar Rp 40 juta per bulan. Mitra dikutip biaya royalti sebesar Rp 2 juta–Rp 2,5 juta untuk dua tahun pertama. Mitra juga menanggung gaji pengajar sebesar 40% dan 60% dibayar pusat. Untuk tahun ketiga sampai kelima mitra akan dikenakan biaya royalti Rp 1 juta–Rp 1,5 juta dan biaya 25% dari omzet bulanan untuk gaji pengajar.

Saat ini Ganda Edukatif memiliki total 64 tenaga guru untuk memasok ke cabang dan mitra. Jumlah dan kualitas pengajar akan dievaluasi tiap tiga bulan pusat. Nanda mengharapkan bisa menggandeng tujuh mitra anyar sepanjang tahun ini.

Pengamat waralaba Utomo Nyoto berpendapat, sebelum bergabung calon mitra harus benar-benar mencermati konsep bisnis yang ditawarkan oleh pusat. Dengan biaya investasi Rp 70 juta dan sistem bisnis yang ditawarkan apakah memang benar-benar riil dan bisa menguntungkan mitra usaha sebagai investor.        n

Ganda Edukasi         
Jl. Subita No 9X, Denpasar, Bali.      
HP: 081338288886

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×