kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,42   6,96   0.76%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Merangkai laba lewat ornamen cake (2)


Selasa, 01 Agustus 2017 / 21:00 WIB
Merangkai laba lewat ornamen cake (2)


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Johana K.

Terasa ada yang kurang, jika cake di hari spesial tak berdandan cantik. Jangan heran jika kemudian cake topper atau hiasan kue dapat menjadi salah satu ladang bisnis yang menguntungkan. Dengan bentuk-bentuk yang unik dan indah, plus sentuhan personal, banyak orang meminatinya.  

Sudah setahun Carissa Crysilla Kurniawan dan  Johannes Sukarja memasarkan cake topper. Beragam bentuk cake topper terpajang di akun Instagram Tag_It_Caketopper, mulai dari cake topper berbentuk tulisan, ada yang berupa gambar, ada pula cake topper kombinasi ucapan selamat dan gambar.

Carissa membuat sendiri produknya. "Untuk sementara, kami enggak pakai karyawan. Masih bisa di-handle berdua," tutur Carissa.

Produksi cake topper dilakukan di Parongpong, Jawa Barat. Saat ini Carissa hanya menggunakan bahan baku akrilik. Desainnya berasal dari permintaan konsumen, ide pribadi, hingga riset di internet. "Kami selalu melayani permintaan custom," ujarnya.

Proses pembuatan cake topper berlangsung selama dua hari. Carissa juga menawarkan jasa ekspres, tentunya dengan biaya tambahan sebesar Rp 20.000.

Tak jauh berbeda, Felicitas Fanny Gunawan juga memproduksi dan memasarkan cake topper. Fanny memulai usaha ini pada akhir 2015 lalu. Proses produksi dia lakukan bersama tiga karyawannya di Surabaya.

Selain akrilik, Fanny juga melengkapi koleksi cake topper di toko daringnya dengan bahan kayu. Proses pembuatan cake topper dimulai dengan menentukan desain. Setelah itu, akrilik maupun kayu dipotong sesuai bentuk yang diinginkan.

Selain menerima pesanan berbagai bentuk cake topper dari konsumen, Fanny juga menyediakan produk-produk ready stok. Bahkan, kini Fanny juga mulai menerima pesanan pembuatan berbagai item dari akrilik dan kayu. "Kami juga bikin bakery showcase dari akrilik dan wedding hanger dari kayu," jelas Fanny.

Produk-produk ini justru dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi dibanding cake topper. Jika harga cake topper berkisar Rp 70.000-Rp 120.000, produk bakery showcase dan hanger dapat dijual mulai dari harga Rp 600.000.

Meski kini permintaan cake topper masih cukup tinggi, Fanny menilai bahwa tren cake topper sudah melewati puncaknya di tahun 2016 lalu. Karena itu, ia mulai merambah produk lain dengan bahan yang sama. "Ke depannya pengen masuk di advertising, bikin neon box dan produk lain," tutur Fanny.

Sementara itu, Carissa yang juga sudah terjun ke bisnis cake topper berencana untuk tetap fokus mengembangkan toko daringnya. Optimis dengan peminat yang masih tinggi, Carissa berencana aktif memasarkan cake topper di semua media penjualan online yang ada di Indonesia.           

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×