kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.001,74   8,14   0.82%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Unik buahnya, jeruk jari budha kaya khasiat (1)


Selasa, 21 Maret 2017 / 14:48 WIB
Unik buahnya, jeruk jari budha kaya khasiat (1)


Reporter: Danielisa Putriadita, Tri Sulistiowati | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Buah jeruk biasanya ditanam untuk dinikmati buahnya. Maklum saja, rasanya yang manis dan banyaknya kandungan air,  cukup segar dikonsumsi saat udara sedang terik.

Namun, tidak sama dengan jeruk jari budha. Kebanyakan jeruk ini dibudidayakan karena bentuknya yang unik karena mirip dengan jari manusia. Asal tahu saja, jeruk ini tidak dapat dikonsumsi karena kulitnya yang tebal dan rasanya yang pahit.

Tanaman yang banyak ditemukan di China dan Myanmar ini punya banyak khasiat. Sebut saja, sebagai anti penuaan dini atau anti aging, obat maag, melancarkan sistem pencernaan, anti peradagangan dan kandungan anti oksidan tinggi.

Selain itu, jeruk ini juga banyak digunakan sebagai pelengkap dalam upacara masyarakat China dan  menjadi pengharum ruangan karena aromanya yang segar dan kuat. Ada pula, yang memanfaatkannya sebagai bumbu masakan serta manisan.

Meski berasal dari negeri tirai bambu, buah ini sudah banyak dibudidayakan di Indonesia. Salah satunya, Soejokto William yang sudah mengembangkan jeruk jari budha sejak tiga tahun silam, di Karawang, Jawa Barat.

Menurut dia, jeruk ini tak terlalu populer untuk masyarakat biasa karena tidak dapat dikonsumsi. Namun, banyak pecinta tanaman dan kolektor yang memburunya.

Kini, Soejokto mempunyai puluhan pohon jeruk jari budha. Biasanya dalam sekali pembibitan, dia bisa mendapatkan 200 bibit baru.

Tanaman akan siap dijual saat mencapai tinggi 40 cm. Banderol harganya mulai Rp 30.000 ukuran 25 cm dan Rp 125.000 untuk pohon berukuran 1,5 m.

Dalam sebulan, dia dapat mengirimkan 25 pohon keseluruh Indonesia. Selain menjual di gerai pribadinya yang berada di Bintaro, dia juga menjual secara online.

Pemain lainnya adalah Frentiastono. Pria asal Tempuran, Magelang ini baru saja membudidayakan jeruk jari budha.  Dia tertarik membudidayakannya lantaran populasi tanaman ini belum banyak. 

Namun, Frentiastono melihat, tanaman ini bakal populer. Nah, ketika sudah banyak masyarakat yang mulai mengenal dan mencari bibit jeruk langka ini, maka dia telah siap dan memiliki stok bibit untuk dijual.

“Penjualan masih jarang, tanaman ini masih langka kerena ini bukan jeruk untuk konsumsi, tapi lebih condong untuk obat,” katanya.

Batang bibit jeruk jari budha ini dibandrol sekitar Rp 50.000 per bibit. Ukuran bibit dengan yang dijual mulai tinggi 30 cm- 50 cm.

Selama melakukan budidaya bibit jeruk langka, Frentiastono belum menerima pesanan. “Baru ada yang tanya-tanya karena belum banyak yang kenal dengan jeruk ini,” kata  dia.      

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×