kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Alpukat mentega miki tahan serangan ulat (1)


Kamis, 10 Februari 2011 / 10:25 WIB
Alpukat mentega miki tahan serangan ulat (1)
ILUSTRASI. Harga daging ayam


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Tri Adi

Alpukat sangat pas dijadikan campuran es buah. Apalagi, buah ini mempunyai manfaat bagi kesehatan, yakni sebagai pengencang kulit. Dengan keunggulan cepat berbuah, potensi budidaya alpukat mentega miki cukup menggiurkan.

Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki bermacam jenis buah-buahan. Alpukat, misalnya. Buah ini cukup punya nama, baik di dalam maupun luar negeri, baik sebagai bahan baku minuman segar maupun produk kosmetik.

Walau memiliki kadar asam lemak jenuh rendah, alpukat sejatinya mempunyai kadar lemak dan kalori tinggi. Buah ini juga mengandung vitamin A, C, B kompleks, E, dan D. Kandungan paling banyak yang terdapat di buah adalah vitamin A.

Banyak varian alpukat di Indonesia. Varietas terbaru: alpukat mentega miki. Dinamakan alpukat mentega karena warna dagingnya kuning seperti mentega. Bentuknya juga sedikit berbeda dengan alpukat umumnya. Lebih bulat hampir menyerupai bola, beda dengan alpukat biasa yang lonjong.

Dibandingkan dengan alpukat biasa, jenis mentega miki memiliki keunggulan. Yakni, bisa berbuah di usia muda, 3 hingga 4 tahun. Tanaman alpukat biasa butuh waktu sampai 10 tahun untuk berbuah.

Alpukat mentega miki juga tidak disukai hama ulat lantaran memiliki kandungan enzim yang mematikan bagi binatang ini. Selain itu, daging buahnya juga tebal dan tidak berserat.

Yunus Junaedi, pembudidaya alpukat mentega miki di Depok, Jawa Barat, mengatakan, keunggulan lain, pembudidaya alpukat mentega miki masih jarang. "Baik bisnis buah maupun bibitnya masih bagus," katanya. Saat pertama kali menjalankan usaha ini awal 2009, ia bisa menjual hingga 10.000 bibit alpukat mentega miki per tahun.

Setelah setahun, permintaan melonjak mencapai sekitar 20.000 pohon. Dengan harga jual Rp 50.000 per bibit, Yunus bisa mendapatkan omzet sebanyak Rp 45 juta hingga Rp 50 juta per bulan. "Target kami tahun ini bisa menjual hingga 30.000 bibit," tegasnya.

Tak hanya perseorangan saja yang membeli bibit dari Yunus, namun juga pengusaha maupun pemerintah daerah. Yunus memasarkan bibit alpukat mentega mikinya hingga ke Pulau Sumatra dan Sulawesi.

Nur Supriyanto, pembudidaya alpukat mentega miki di Salatiga, Jawa Tengah, menjelaskan, alpukat jenis bi banyak dicari karena dagingnya lebih tebal dan cepat tumbuh. "Umur bibit tiga bulan sudah bisa dijual," ujar dia.

Nur melego bibit alpukat mentega miki dengan harga Rp 40.000 per bibit. Dari penjualan itu, ia berhasil memperoleh omzet hingga Rp 35 juta tiap bulan. Menurutnya, alpukat jenis ini bisa menghasilkan buah yang banyak. Sebulan, satu pohon bisa memproduksi 100 hingga 500 buah.

Selain bibit, Nur juga menjual buah dalam paket grade super 1 kilogram (kg) berisi dua-tiga buah seharga Rp 8.000 per kg. Grade campur isi empat-lima biji per kg seharga Rp 6.000 dan grade kecil dengan Rp 4.000 per kg. Selain dipasarkan ke Jakarta, Nur menjual bibit dan buah alpukat ke Pekanbaru, Medan hingga Pontianak. "Saya yakin ke depan bisnis ini masih menjanjikan," kata dia optimistis. Sebab, komoditas hortikultura Indonesia tersebut juga banyak peminat di negara lain.

Oleh karena itu, tahun ini, Nur mulai mencari peluang untuk dapat memasarkan alpukat mentega miki hasil budidayanya ke mancanegara. Sebagai langkah awal, ia berencana membidik pasar di benua Asia dulu, seperti Jepang dan China.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×