kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apik bulunya, tebal cuan beternak Love Bird Biola


Selasa, 12 September 2017 / 08:05 WIB
Apik bulunya, tebal cuan beternak Love Bird Biola


Reporter: Tri Sulistiowati, Venny Suryanto | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Love Bird, siapa tak kenal dengan jenis burung dengan warna cantik ini? Sudah sejak lama, Love Bird mampu merebut hati para pecinta burung. Namun, kini yang paling digandrungi adalah jenis Love Bird Biola. Burung cinta ini punya bulu merah di bagian kelapa, serta hijau di bagian badan dan sayapnya.

Bulunya yang terlihat halus pun mampu membiuas siapa yang melihatnya. Namun, tak hanya itu. Kicauannya yang panjang menambah keistimeaan Love Bird Biola.

Ainur, peternak burung asal Pamekasan, Madura mengatakan, permintaan Love Bird jenis Biola ini sedang tinggi. Koleksinya, baik yang masih anakan hingga indukan, terus jadi buruan. "Bulan lalu, enam pasang indukan laku terjual, kini empat pasang anakan juga sudah dipesan," ujarnya. Konsumennya datang dari berbagai kota seperti Solo dan Pekalongan.

Harga Love Bird Biola beragam. Ainur sendiri membanderol harga burung cinta ini sesuai umur dan jenis kelamin.

Untuk anakan yang baru bisa makan, burung jantan dibanderol sekitar Rp 10 juta per ekor. Sementara, betina Rp 6,5 juta sampai Rp 7 juta per ekor. Sedangkan, untuk burung dewasa jantan sekitar Rp 12 juta per ekor da betina sekitar Rp 9 juta sampai Rp 9,5 juta.

Sayangnya, dia enggan menyebutkan total penjualan burung peliharannya ini. Yang pasti dengan berjualan burung cinta ini, dia bisa beli mobil baru.  

Asal tahu saja, Ainur mulai membiakkan Love Bird Biola baru sekitar 1,5 tahun lalu. Sempat mempunyai belasan pasang (indukan dan anakan), kini hanya tersisa empat pasang anakan di sangkarnya. Kini, dia pun  mulai bersiap untuk kembali membudidayakannya.

Peternak lainnya adalah Zulfikar Ainul Hakim, asal Desa Kalanganyar, Sidoarjo, Jawa Timur. Tak jauh berbeda dengan Ainur, Zulfikar sudah membiakkan Love Bird Biola sekitar dua tahun lalu.

Menurutnya, burung ini  memang sedang banyak dicari konsumen dari berbagai daerah. Selain memasok burung untuk konsumen di sekitar Sidoarjo, dia juga mempunyai pelanggan dari luar kota salah satunya di Kediri, Jawa Timur.

Harga jualnya yang cukup tinggi, membuat Zulkifar dapat mengantongi omzet hingga Rp 20 juta saban bulannya. Asal, ada tiga hingga empat burung terjual.   

Harga anakan jantan 2,5- 3 bulan dibanderol Rp 9 juta-Rp 10 juta.  Sedangkan, untuk betinanya dipatok Rp 7 juta hingga Rp 7,5 juta per ekor.

Untuk Love Bird Biola dewasa alias berumur 7-10 bulan, harga yang jantan Rp 12 juta-Rp 4 juta. Sedangkan, harga betinanya berkisar Rp 8 juta sampai Rp 9 juta per ekor. Untuk usia unsexing import dijual Rp 8,5 juta per ekor.  

Love Bird Biola butuh berjemur agar tumbuh sehat

Dengan sejumlah keistimewaan, Love Bird Biola tak butuh perlakuan khusus dalam pemeliharaannya. Seperti burung cinta pada umumnya, perawatan dan pengembangbiakkannya tergolong mudah.

Ainur, peternak asal Pamekasan, Madura menjelaskan, dalam pemeliharaan sehari-hari, Love Bird Biola harus mendapatkan sinar matahari setiap hari. Bila ditempatkan diluar ruangan maka harus di tutup kain saat malam hari agar burung tidak kedinginan. Selain itu, minimal, satu minggu sekali kandang harus di bersihkan agar si burung tidak mudah terkena penyakit.

Pakan burung ini juga harus tersedia setiap saat. Jangan sampai kehabisan.  Agar pertumbuhannya maksimal, Ainur memberikan pakan campuran biji bunga matahari, milet dan canary seed.

Sebagai asupan tambahan, dapat diberikan vitamin yang berasal dari sayuran seperti jagung dan kangkung. Namun, "Saat musim hujan, jangan terlalu banyak diberikan kangkung nanti burung bisa diare," pesan Ainur. Sementara, minumannya harus diganti setiap hari. Minuman juga bisa ditambahkan vitamin.

Burung cinta ini siap dikawinkan pada umur enam sampai tujuh bulan. Tapi, sebelum disatukan dalam kandang, betina dan pejantan harus diberikan vitamin dan juga rajin dijemur. Bila mulai birahi, baru keduanya disatukan dalam satu kandang.

Asal tahu saja, satu ekor betina dapat menghasilkan empat hingga tujuh telur. Namun, tak semua telur itu mengalami pembuahan. Ainur mengatakan, dari jumlah telur yang dihasilkan, biasanya cuma 80% yang berisi bibit Love Bird. Untuk menetaskan telur dibutuhkan waktu sekitar 22 hari.

Setelah menetas, saat anakan berumur 15 hari, sudah bisa dipisahkan dari sang induk. Hanya saja, sang pemilik harus menyuapi si anak burung ini sampai dapat makan sendiri. Untuk pakan anak burung ini bisa menggunakan bubur nutribird yang banyak dijual dipasaran.

Zulfikar Ainul Hakim, peternak asal Desa Kalanganyar, Sidoarjo, Jawa Timur juga mengakui bahwa perawatan burung cinta ini cukup mudah. Untuk pakannya, peternak bisa memberikan  campuran biji-bijian yang terdiri dari millet, canary seed, biji kwaci, serta gabah. Untuk tambahannya dapat diberikan kangkung, wortel dan jagung setiap harinya. “Yang penting itu, dalam pemeliharaannya harus mendapatkan perhatian dari pemiliknya, seperti memberi vitamin dan nutrisi,” ujarnya.

Selain itu, kebersihan wadah pakan, minuman dan kandang juga perlu diperhatikan. Agar burung tetap bersih, ada baiknya sesekali dimandikan. Asal tahu saja, hewan ini termasuk yang tahan terhadap penyakit.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×