kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,44   -19,08   -2.04%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank sampah Japfa diklaim mampu kurangi 5 ton sampah


Selasa, 14 Agustus 2018 / 20:10 WIB
Bank sampah Japfa diklaim mampu kurangi 5 ton sampah
ILUSTRASI. Proses pemotongan ayam di PT. Ciomas Adisatwa (JAPFA Group)


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - SRAGEN. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) melalui Unit Pabrik Pakan JAPFA Sragen melaksanakan kegiatan pendampingan Bank Sampah Si Repi (Resik Nguripi) di tiga RT (Rukun Tetangga) Dukuh Sukorejo, Desa Duyungan, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Program ini bertujuan untuk melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam membentuk pola hidup bersih dan sehat serta penjagaan kelestarian lingkungan.

“Program Bank Sampah Si Repi sudah berjalan selama 5 bulan. Tercatat sudah ada 40 orang yang terdiri dari 35 nasabah lama dan 5 nasabah baru yang mendaftar pada Sabtu (29/7) kemarin. Mereka nasabah tapi nabungnya sampah” ujar Anang Suprayitno, Head of Personalia & General Affairs Unit Pabrik Pakan JAPFA Sragen dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (14/8).

Menurutnya, melalui program ini telah berhasil mengurangi 5 ton sampah di Tempat Pembuangan Sampah. Lebih lanjut, dalam pelaksanaannya Bank Sampah Si Repi mengikuti mekanisme bank sampah pada umumnya.

Pada tahap awal, Bank Sampah Si Repi mengajarkan masyarakat cara mengklasifikasikan sampah rumah tangga. Secara umum sampah tesebut terbagi menjadi 2 jenis, yaitu sampah organik dan sampah non-organik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup dan dapat terurai kembali oleh alam, contohnya adalah sampah sisa makanan.

Sampah non-organik adalah sampah yang berasal dari bahan hasil olahan manusia, yang termasuk dalam kategori sampah ini adalah kaca, metal, kertas dan plastik. Setelah dilakukan pemilahan, sampah-sampah tersebut akan disetor dan dikumpulkan di Bank Sampah Si Repi setiap 2 minggu sekali dan penimbangannya dilakukan dua pekan setelah penyetoran.

Tahap pengumpulan dan pemilahan sampah dilakukan oleh anggota Bank Sampah Si Repi Desa Sukorejo melalui kegiatan JasPungsa yang dilakukan setiap 2 minggu sekali. Selain pemungutan sampah yang ditemui sepanjang kegiatan jalan sehat, kegiatan dilanjutkan dengan pemilahan sampah.

Warga sekitar juga memanfaatkan kegiatan ini dengan melakukan kerja bakti dalam rangka menyambut ulang tahun kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus mendatang. “Kami kemas kegiatan memungut sampah yang terkesan kotor dan tidak sehat dengan JasPungsa,” pukas Anang.

Bank Sampah Si Repi sedang dikembangkan untuk pengolahan sampah organik dan pembuatan aktivator organik dari nanas untuk pembuatan kompos. Dalam proses pembuatannya, masyarakat akan dibantu oleh komposter dari JAPFA unit Sragen dan nantinya akan dikemas, diperjual-belikan, atau dapat digunakan oleh masyarakat.

“Harapannya program pendampingan Bank Sampah Si Repi dapat mendorong terbentuknya pola hidup bersih dan sehat, serta tumbuhnya rasa peduli terhadap lingkungan di masyarakat,” ujar R. Artsanti Alif, Head of Social Investment JAPFA.

Selain program Bank Sampah Si Repi, JAPFA bersama Unit Pabrik Pakan JAPFA Sragen sudah melaksanakan beberapa program pengembangan masyarakat lain diantarannya Donor Darah setiap minggu mencakup 15 dusun, Bimbingan Belajar untuk siswa Sekolah Dasar, Bantuan Jamban untuk 40 keluarga di desa Duyungan, dan Bantuan Gerobak Sampah yang diberikan kepada dusun Sukoarjo.

“JAPFA dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu berusaha tidak hanya mencari keuntungan semata tapi juga memperhatikan masyarakat di sekitar lokasi usahanya,” tutup Artsanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×