kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.000,05   6,45   0.65%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bekraf pertemukan bankir dan pelaku usaha fesyen muslim Indonesia


Selasa, 21 Agustus 2018 / 10:46 WIB
Bekraf pertemukan bankir dan pelaku usaha fesyen muslim Indonesia
ILUSTRASI. Muslim Fashion Festival 2016


Reporter: Denisa Kusuma | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mempertemukan lembaga keuangan penyalur modal dengan pelaku ekonomi kreatif fesyen muslim. Tujuannya, meningkatkan pemahaman lembaga keuangan baik bank maupun non-bank akan karakteristik bisnis subsektor ini dan akses permodalan yang tepat. 

Dalam acara Bekraf Financial Club yang digelar hari ini, Selasa (21/8), para pengusaha fesyen muslim ini menjelaskan mengenai kreasi, produksi, dan pemasaran. 

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), subsektor fesyen memberikan kontribusi terbesar kedua Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif 2016 yaitu 18,01% atau Rp 166 triliun. Fesyem muslim Indonesia berkembang sejalan dengan tren halal lifestyle. 

Namun, permodalan masih menjadi salah satu kendala pelaku ekonomi kreatif mengembangkan usahanya karena pihak perbankan dan penyedia modal non-perbankan belum mengetahui secara jelas the nature of the business.

Kepala Bekraf, Triawan Munaf menuturkan, subsektor fesyen berkontribusi 56% dari total ekspor sektor ekonomi kreatif pada tahun 2016. Dia pun melihat ada potensi besar dari sisi pemasaran produk fesyen di Tanah Air.

"Kami berharap, industri keuangan dapat mencari skema pendanaan yang sesuai dengan kebutuhan permodalan para perancang desain serta para pelaku di rantai nilai bisnis fashion,” kata Triawan.

Bekraf melihat, salah satu peluang fesyen muslim adalah berkembangnya di Timur Tengah tren Jakarta Style atau berbusana muslim Jakarta. Deputi Akses Permodalan Bekraf, Fadjar Hutomo berharap, pelaku ekraf Indonesia bisa menangkap peluang tersebut. 

"Dengan bantuan pembiayaan perbankan dan non-perbankan, pelaku ekonomi kreatif subsektor fesyen muslim dapat mengembangkan bisnis mereka,” ujar Fadjar.

Bekraf Financial Club adalah bentuk sinergi Bekraf dengan pihak penyedia pembiayaan perbankan dan non-perbankan untuk permodalan ekonomi kreatif Indonesia. Pertemuan antara pelaku ekraf dengan penyedia pembiayaan diharapkan bisa meningkatkan akses permodalan yang tepat untuk pelaku ekraf.

Dalam acara hari ini, Bekraf mengundang creative director Anemone Hannie Hananto; Creative Director PT Sessa Gasimandea Monika Jufry; dan founder gadiza.co.id sekaligus warnahitam.com Rosie Rahmadi untuk menjelaskan the karakteristik subsektor fashion muslim kepada pihak penyedia pembiayaan perbankan konvensional dan syariah sekaligus non-perbankan yang hadir.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×