kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bentuk unik, payung botol banyak dilirik


Jumat, 21 November 2014 / 15:47 WIB
Bentuk unik, payung botol banyak dilirik
ILUSTRASI. Chief Operating Officer (COO) Gaweku Kenichi Fujiki


Reporter: Rani Nossar | Editor: Havid Vebri

Memasuki musim hujan, payung menjadi barang yang sangat dibutuhkan. Alhasil permintaan payung pun tinggi di pasaran. Menangkap peluang itu, banyak penjual payung kini bermunculan, mulai dari pasar, stasiun kereta, terminal, hingga di sudut-sudut jalan.

Aneka model payung mereka jajakan demi menggaet pembeli. Selain modelnya yang beragam, payung juga tersedia dalam berbagai ukuran. Nah, salah satu jenis payung yang sedang menjadi tren adalah payung botol. Payung ini banyak dicari karena praktis. Payung botol sejenis payung lipat yang dimasukkan ke dalam wadah menyerupai botol atau vas bunga.

Selama ini, banyak orang khawatir, payung yang habis dipakai bila disimpan di tas atau tempat lain, maka tasnya akan basah. Sementara payung botol bisa mengatasi itu.
Setelah dipakai, payung yang basah dikemas dalam botol dan ditutup dengan tutup botol yang didesain dengan berbagai bentuk, seperti karakter kartun, bunga, atau tutup botol biasa.

Reni Mutia, salah satu penjual payung botol asal Bekasi, menyampaikan, selain bentuknya lucu, payung botol juga tahan lama karena rangka botolnya antikarat. Reni menjual payung botol dengan merek Yasmina sejak 2012. Awalnya ia banyak melihat payung unik yang lagi ngetren di China.

Ia lalu tertarik menjual produk serupa dengan mendatangi distibutor payung impor di Jakarta Barat. Kebanyakan payung impor itu didatangkan dari China.  "Per dua bulan, saya pesan 2.000 buah payung. Kalau dalam skala kecil seperti lima sampai 10 lusin, si distributor tidak melayani," ujarnya.

Ia lalu menjual payung itu ke konsumen seharga Rp 55.000 per buah. Reni juga melayani permintaan custom untuk hadiah pernikahan atau ulang tahun, dengan harga Rp 100.000 per buah.

Selain itu kadang ia juga menerima pesanan payung polos tanpa motif. Biasanya konsumennya korporasi yang ingin menjadikan payung sebagai suvenir perusahaan. Jika beli polos, harganya Rp 35.000 per buah untuk semua warna. Dalam sebulan, ia bisa menjual 300 buah payung dengan omzet Rp 20 juta per bulan.

Pemainnya lainnya adalah Ricky Sides di Jakarta. Ricky mengaku sudah berjualan payung sejak tahun 2010. Namun lebih intens berjualan payung botol sejak awal 2014 ini. Ricky bilang, selama musim hujan, kemarin banyak pelanggan yang mencari payung botol.

Berbeda dengan Reni, Ricky lebih banyak menjual payung dengan bentuk vas bunga. "Selain desainnya cantik, bentuknya juga ramping sehingga ringkas dibawa kemana pun, " katanya.

Ricky mengimpor langsung payung dari China. Dalam sebulan, ia mengimpor minimal 1.000 piece. Ada pun harga jualnya mulai dari Rp 35.000−Rp 40.000. Dalam sebulan ia bisa menjual rata-rata 200 payung  dengan omzet puluhan juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×