kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentra Burung Ambarawa: Pasar burung terbesar (1)


Selasa, 05 Februari 2013 / 12:11 WIB
Sentra Burung Ambarawa: Pasar burung terbesar (1)


Sumber: Kontan 4/2/2013 | Editor: Havid Vebri

JIKA Anda hobi memelihara burung berkicau dan tengah berada di sekitar Semarang, tidak ada salahnya mampir di Pasar Pon, Ambarawa, Jawa Tengah. Di pasar burung ini, Anda akan menjumpai puluhan pedagang yang menjual aneka burung kicau.

Letak Pasar Pon tidak jauh dari Terminal Bawen. Bila dari arah Semarang menuju Yogyakarta, Anda pasti melewati pasar ini. Dari pusat Kota Semarang, butuh waktu sekitar satu jam untuk bisa sampai ke lokasi sentra burung ini.

Pasar ini diberi nama Pasar Pon lantaran awalnya dibuka hanya pada hari weton Pon (nama hari dalam penanggalan Jawa). Beda dengan penanggalan masehi, weton pon muncul lima hari sekali.

Namun, saat ini, Pasar Pon buka setiap hari. Namun, di luar weton Pon, pasar relatif agak sepi. KONTAN sempat menyambangi pasar ini pas Sabtu Pon (15/12/2012).

Saat itu, meski hari masih manunjukkan pukul 08.00 WIB, pasar sudah ramai aktivitas. Kicauan burung terdengar di pelbagai sudut pasar. “Pasar ini sudah ada sejak tahun 1994,” ujar Sidik Rukadi, salah seorang pedagang burung.

Sebelumnya, sentra burung berlokasi di Pasar Projo, Ambarawa. Namun, karena Pasar Projo sering menimbulkan kemacetan, beberapa pedagang dipindahkan ke tempat ini, termasuk para pedagang burung.

Saat ini, Pasar Pon sudah terkenal sebagai salah satu sentra burung terbesar di Pulau Jawa. Ada lebih dari 50 pedagang burung di pasar ini, termasuk para pedagang kaki lima alias yang tidak memiliki kios.

Sidik sendiri menjual beragam jenis burung, mulai pleci, kenari, glatik, dan murai. Burung-burung ini dibanderol dengan kisaran harga Rp 60.000 hingga ratusan ribu.

Dalam sebulan, omzet Sidik bisa mencapai belasan juta. “Kadang ada stok burung nuri yang harganya sampai jutaan rupiah,” tuturnya.

Pedagang lainnya, Endar Rosid mengaku sudah berjualan burung di Pasar Pon sejak tahun 1994. Kata Endar, sejarah pasar ini dimulai oleh enam pedagang burung di Pasar Projo. Lantaran potensinya menjanjikan, pedagang lain turut bergabung.

Endar mengatakan, Pasar Pon ramai pengunjung karena koleksi hewan jualan lengkap. Selain burung, pedagang memang menyediakan aneka hewan lainnya, seperti reptil. “Banyak yang tadinya mau membeli hewan lain, jadi tertarik membeli burung setelah melihat banyaknya burung di sini,” ujarnya.

Endar menjual puluhan jenis burung yang dibanderol seharga Rp 100.000-Rp 1 juta. Endar mengantongi omzet Rp 8 juta per bulan. Berbeda dengan pedagang lain yang menjual burung kicau, Septri Prima fokus berjualan burung merpati.

Ia menghargai burung merpatinya mulai Rp 40.000 - Rp 2 juta per pasang. Selain merpati hiasan, ia juga menyediakan burung merpati untuk lomba.        

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×