kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berburu wajan di Jalan Kayu Manis (1)


Selasa, 15 April 2014 / 15:03 WIB
Berburu wajan di Jalan Kayu Manis (1)


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Havid Vebri

Bila Anda membutuhkan wajan penggorengan, tidak ada salahnya mampir ke Jalan Kayu Manis, Bogor, Jawa Barat. Di daerah ini terdapat puluhan lapak penjual wajan dengan berbagai ukuran.  

Lapak-lapak semi-permanen ini memenuhi sisi kiri maupun kanan jalan. Aneka wajan dijual di sini, mulai dari ukuran terkecil berdiameter 10 sentimeter (cm), hingga paling besar sekitar satu meter (m) hingga 1,2 m.

Bagi warga Parung, Bogor, dan sekitarnya, sentra ini sudah kondang. Mereka biasa menyebutnya sebagai pasar wajan. Lokasinya mudah diakses karena tidak harus masuk ke dalam-dalam gang.

Pasar wajan ini punya area parkir yang luas. Hampir semua pedagang menaruh dagangannya di pelataran dan membuat gantungan setinggi 2 m agar wajan mudah dilihat oleh para pengendara yang melintas.

Muhammad Hasro, salah seorang pedagang wajan, mengaku sudah berjualan di sentra ini sejak 12 tahun lalu. "Dulu jalanan di sekitar Kayu Manis ini masih rusak, dan sudah ada beberapa orang yang berjualan," terangnya.

Setahu Hasro, sentra wajan ini sudah ada sejak 1980-an. Hasro sendiri memang baru jualan di sini sekitar tahun 2002, tapi ia sudah menekuni profesi ini sejak 1986. "Waktu itu saya jualan di tempat lain," katanya.

Hasro lalu pindah ke tempat ini karena melihat lokasinya yang strategis. Ia hanya tinggal mendirikan kios semi-permanen buat memajang dagangannya. Hasro membanderol wajan mulai Rp 15.000 hingga Rp 250.000 per buah, tergantung dari ukuran. Nah, wajan ukuran jumbo biasanya dipakai buat acara pernikahan.

"Banyak juga industri makanan yang membutuhkan wajan besar ini," katanya. Dalam sehari ia bisa menjual empat–lima wajan  berbagai ukuran. Alhasil, ia bisa meraup omzet Rp 7 juta–Rp 8 juta per bulan. Ia bilang, tak ada hari sepi ataupun ramai karena bisnis ini tidak bergantung pada acara tertentu.

Desinta Nuraini, pedagang lainnya, juga menjual wajan berbagai ukuran sebagaimana halnya Hasro. Wanita asli Bogor ini sudah berjualan di sentra wajan ini  sejak 15 tahun silam, mewarisi usaha turun-temurun keluarganya. "Orangtua saya sekaligus perajin wajan di Bogor," kata wanita 43 tahun ini.

Desinta melihat, kebanyakan konsumennya adalah pemilik rumahmakan yang membutuhkan wajan besar buat memasak. Ia juga menawarkan harga wajan mulai Rp 15.000–Rp 250.000 per buah. "Produksi kami di tempat yang sama, jadi harganya pun tak ada yang berbeda dan tak ada persaingan harga," kata Desinta. 

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×