kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bergaya dengan jasa penata fesyen


Rabu, 10 Desember 2014 / 17:04 WIB
Bergaya dengan jasa penata fesyen
Berbagai produk layanan teknologi informasi pendidikan digital Sevima bagi perguruan tinggi.


Reporter: Rani Nossar, Tri Sulistiowati, Yuthi Fatimah | Editor: Rizki Caturini

Membangun citra diri bagi para pesohor atau figur publik menjadi salah satu faktor penting dalam keberlangsungan karir mereka, selain tentu saja talenta ataupun keahlian yang dimiliki masing-masing individu. Salah satu cara membangun citra diri tersebut adalah dengan membentuk konsep diri lewat cara berbusana hingga konsep dandanan. Maklum saja, lantaran selalu menjadi sorotan publik, pesohor baik selebritis, model hingga pejabat pun harus tampil sesempurna mungkin.

Ini menjadi tugas penting bagi seorang fashion stylish atau penata gaya untuk membentuk citra atawa image yang diinginkan si klien. Tidak hanya membentuk citra individu, fashion stylish pun banyak dibutuhkan korporat yang bersinggungan dengan fashion dan jasa untuk publik seperti majalah mode, stasiun televisi hingga produsen produk fashion.   

Hendy Wijaya, seorang freelancer fashion stylish di Jakarta, mengatakan, jasa penata gaya juga sangat dibutuhkan di dunia hiburan seperti syuting film, video klip, pemotretan iklan dan banyak lagi. Hal-hal penting yang harus dimiliki fashion stylish menurut dia adalah ide dan kreativitas yang tinggi. "Kini makin banyak anak muda menggeluti profesi ini," ujar pria yang sudah menjadi fashion stylish sejak lima tahun silam ini.    

Berawal dari hobi, pria kelahiran Bogor ini akhirnya terdorong untuk mencoba mendalami profesi ini. Lingkungan pertemanan yang kebanyakan bekerja di dunia fashion membuat Hendy nyaman dengan profesi ini.       

Dia termasuk orang yang suka dengan kebebasan. Itu dia temukan dalam pekerjaan sebagai fashion stylist. Oleh karena itu, ia lebih memilih menjadi freelancer fashion stylist sehingga dapat bekerja sesuai dengan kreasi sendiri dan waktu yang lebih fleksibel.

Harga jasa fleksibel

Pekerjaan ini berbeda dengan bagian wardrobe. Hendy bilang, fashion stylist tidak hanya sekadar memadupadankan pakaian yang sudah ada agar terlihat semakin indah, namun juga dituntut untuk memikirkan konsep, memilih model, sekaligus mengarahkan gaya agar citra yang ingin ditampilkan bisa tercermin di dalamnya.

Ridho Nugraha, fashion stylish yang kini bekerja di Tabloid Nova ini menyampaikan, peran fashion stylist merupakan kunci utama dalam sebuah proyek. Ada peran ganda di dalamnya, selain sebagai konseptor proyek, mereka juga sebagai eksekutor.

Meskipun ada perancang  busana dan wardrobe, namun mereka hanya sekadar membuat dan menyediakan pakaian saja. Lebih jauh, fashion stylish harus menentukan pakaian apa yang cocok dengan karakter model hingga turun tangan dalam proses eksekusi pemotretan. "Hal-hal teknis seperti meminjam baju ke butik, menentukan baju mana yang cocok untuk disajikan kepada pembaca juga menjadi tugas kami," kata pria yang akrab disapa Idho ini.

Idho tidak hanya menjadi fashion stylist di majalah. Bakat yang ia punya membuat dirinya memiliki banyak pekerjaan sampingan yang sifatnya sementara dan per proyek. "Seperti proyek pemotretan iklan, pemotretan cover CD, katalog baju bahkan katalog mal dan properti juga pernah saya kerjakan dan itu biasanya dikerjakan pada akhir pekan saja," kata dia.

Dalam sebulan Idho bisa mendapat penghasilan hingga Rp 10 juta. Harga jasa ditentukan oleh kerumitan konsep proyek yang dikerjakan. Misalnya untuk proyek pembuatan video klip yang sederhana tarifnya berkisar Rp 500.000 hingga Rp 700.000 per hari.

Figur publik yang sempat Idho tangani di antaranya seperti Agnes Monica, Vicky Shu, Aura Kasih, Sherina, Arumi Bacshin, Asmirandah hingga penyanyi Sabrina dari Thailand dan pemain bola Irfan Bachdim.

Sementara Hendy menawarkan harga jasa yang berbeda-beda pada setiap pelanggannya. Semua itu tergantung kebutuhan dan seberapa besar proyek tersebut. Adapun tarifnya rata-rata sebesar Rp 2 juta-Rp 5 juta per proyek. Namun, Hendy akan memberikan harga sedikit miring untuk kerabat dekat maupun sahabatnya. Dari profesinya ini, Hendy dapat mengantongi pendapatan hingga Rp 20 juta dari menangani empat hingga enam klien per bulan. Beberapa publik figur yang dia tangani di antaranya, Dewi Sandra, Nycta Gina,  dan Ayu Dewi.

Fashion stylist lainnya adalah Michael Panambunan. Laki-laki berusia 37 tahun ini sudah menjalani profesi ini sejak tahun 2000. Dia mencintai dunia fashion sejak kecil lantaran ibunya juga merupakan perancang busana dan memiliki workshop pribadi.

Kecintaannya kepada dunia fashion membuatnya serius mempelajari bidang ini dengan masuk ke Lembaga Pendidikan Tata Busana (LPTB) Budiharjo, Surabaya. Setelah menyelesaikannya, laki-laki kelahiran Manado ini hijrah ke Jakarta.

Dia sempat bergabung dengan media fashion, dan sejak lima tahun lalu dia mulai mengajar di sekolah model Look Model dan Didi Petet Acting di Ibukota. Dia juga menangani banyak event, salah satunya menjadi fashion stylist pilihan artis Internasional Paula Abdul saat menjadi juri di ajang pemilihan bakat di salah satu media televisi di Indonesia.

Pengalaman Michael yang sudah 14 tahun malang melintang di dunia fashion membuat Michael kerap kebanjiran pekerjaan. Dalam sebulan dia bisa mengantongi omzet sekitar Rp 20 juta.

Namanya yang sudah tersohor cukup memudahkan Michael melakukan promosi. Saat ini dia menggunakan media sosial dan melakukan strategi promosi lama yaitu penyebaran info dari mulut ke mulut.         

Menggeluti pekerjaan sebagai fashion stylish juga memiliki banyak kendala dan juga keuntungan. Ridho bilang, profesi ini bisa membuatnya memiliki banyak jaringan dan relasi. Terkadang juga mudah untuk membeli baju dengan diskon atau bisa menyewa baju dengan mudah.

Sementara itu, kendalanya adalah sebagai seorang fashion stylist harus siap sedia selama 24 jam, apalagi kalau sedang pembuatan video klip. Sebab, ada risiko sewaktu-waktu harus mengganti baju yang rusak saat penyewaan baju. "Menjadi tertekan jika sedang tidak ada ide tapi harus menyediakan pakaian pengganti," ujar dia.

Sementara Michael mengaku tidak menemui kendala berarti. Hanya saja terkadang model yang tidak disiplin waktu membuat pekerjaan menjadi molor. Dia bilang, agar bisa eksis dalam profesi ini,  seorang fashion stylish harus menjaga kepercayaan dan bersikap profesional. Selain itu, juga harus terus menjaga komunikasi  yang baik dengan para pelanggan.  

Adapun menurut Hendy, kendala lainnya adalah jika ada klien yang banyak permintaan namun minim pengetahuan tentang fashion. "Setidaknya klien juga harus memiliki pengetahuan tentang fashion, karena jika kami memberikan arahan tapi klien tidak suka jadi sedikit menghambat," ujar Hendy.

Dengan menjalani profesi ini, Hendy berhasil melebarkan sayap hingga ke kancah internasional. Foto hasil karya Hendy pernah dimuat di portal fashion luar negeri, yaitu fashionising.com. Hendy juga sempat diwawancarai oleh majalah asing, yaitu INFAME Magazine. "Bisa masuk majalah luar negeri itu merupakan pencapaian terbesar aku saat ini," kata Hendy yang juga bekerja sebagai public relation di sebuah perusahaan ini.

Jika ingin menggeluti profesi ini, Michael memberikan beberapa tip seperti sebaiknya mengambil sekolah fashion dan mempelajari sejarah fashion serta menjaga perilaku. Sebab, pekerjaan ini merupakan pekerjaan tim dan areanya cukup sempit. Sehingga kesalahan kecil dapat diketahui oleh rekan dan pelanggan. "Kalau tidak memiliki kualifikasi itu, saya rasa mereka tidak bisa bertahan lama di dunia ini," kata Michael.

Pada tahun depan, Michael melihat tren fashion Indonesia akan lebih berani dengan menabrakkan aneka motif dan warna. Selain itu, untuk di awal tahun 2015 warna-warna floral masih menjadi pilihan para perancang busana.

Mereka menilai, industri fashion akan terus berkembang sehingga profesi fashion stylist akan terus menjamur. "Mereka yang sudah memiliki jam terbang tinggi biasanya go internasional dan bisa merambah menjadi fashion designer," ungkap Hendy.          n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×