kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis es tebu masih terasa segar


Kamis, 29 Maret 2012 / 10:39 WIB
Bisnis es tebu masih terasa segar
ILUSTRASI. Ilustrasi anak. KONTAN/Baihaki/28/01/2021


Reporter: Eka Saputra, Fahriyadi, Noverius Laoli | Editor: Tri Adi

Menenggak segelas es tebu di bawah terik panas matahari pasti terasa nikmat. Rasanya yang manis dan menyegarkan langsung melegakan tenggorokan yang dahaga. Tak hanya menyegarkan, minuman ini juga berkhasiat bagi kesehatan tubuh karena mengandung kadar glukosa yang tinggi.

Tak heran, bila minuman ini cukup laris manis. Pengusaha minuman ini juga terus bermunculan. Beberapa di antaranya adalah Raja Tebu, Juragan Tebu, dan Sari Tebu Jojo Cup. Walau persaingan usaha es tebu makin ketat, bisnis ini tetap menjanjikan.

Terbukti jumlah mitra ketiga usaha es tebu itu terus bertambah. Seperti apa perkembangan usahanya, berikut ulasan KONTAN.


• Raja Tebu

Pada Agustus 2008 silam, KONTAN telah mengulas tawaran kemitraan dari CV Raja Tebu ini. Kala itu, usaha yang berdiri pada tahun 2005 ini masih memiliki lima gerai. Tapi sekarang, jumlah mitra Raja Tebu melonjak cukup signifikan.

Pemilik Raja Tebu, Doddy Sularso mengklaim, jumlah mitranya saat ini sudah mencapai ratusan dan tersebar di seluruh Indonesia. Sayang, ia tidak menyebut jumlah pasti mitra Raja Tebu. Tapi sebagai gambaran, jumlah mitra pada April 2010 saja telah mencapai 850 mitra.

Dody bilang, setiap mitra memiliki lebih dari satu gerai. Bahkan, ada yang lima sampai 10 gerai. Ia mengklaim, pesatnya pertumbuhan jumlah mitra itu karena Raja Tebu sudah terbukti sukses di mana-mana. "Selain itu, kami juga tidak memungut biaya royalti kepada para mitra," ujarnya.

Mitra hanya diharuskan membeli pasokan tebu dari Raja Tebu. Tujuannya, supaya kualitas tebu tetap terjaga.

Doddy telah menaikkan biaya investasi pada setiap paket kemitraan yang ditawarkannya. Dalam kerja sama ini ada tiga paket kemitraan yang ia tawarkan. Yakni, paket kaki lima, paket gerai motor, dan paket mal.

Awalnya, ketiga paket itu masing-masing ditawarkan dengan investasi sebesar Rp 21,5 juta, Rp 39,5 juta, dan Rp 28,5 juta. Namun saat ini, biaya investasi ketiga paket itu telah dinaikkan masing-masing menjadi Rp 28,5 juta, Rp 45,5 juta, dan Rp 58,5 juta. Selain itu, ada dua paket baru yang diluncurkan. Yakni, paket gerai mobil dengan investasi Rp 64,5 juta dan paket kafe senilai Rp 99,75 juta.

Doddy menjanjikan, setiap gerai Raja Tebu mampu menjual rata-rata 75 gelas es tebu per hari, dengan harga jual Rp 8.000 per gelas. Selain es tebu, setiap gerai juga menjajakan menu tambahan berupa bakso. Ia menjanjikan, mitra bisa menjual rata-rata 20 mangkuk bakso per hari seharga Rp 5.000. Dengan hitungan itu, menurut Doddy, mitra bisa balik modal antara 6 bulan hingga 10 bulan.


• Juragan Tebu

Usaha ini pertama kali berdiri pada tahun 2010 di Cirebon, Jawa Barat. Hingga saat ini, Juragan Tebu sudah memiliki 30 mitra yang tersebar di sejumlah daerah, seperti Bandung, Purwakarta, dan Magelang. Sementara di Cirebon sudah ada empat gerai milik sendiri.

Dengan begitu, total gerai kini berjumlah 34. Pemilik Juragan Tebu, Galih Ikhwansyah, mengaku tidak menemukan hambatan berarti dalam menjalankan roda bisnisnya sejak membuka tawaran kemitraan di pertengahan tahun 2010. "Paling kendalanya kalau musim hujan omzet bisa turun menjadi Rp 2,5 juta sebulannya," jelasnya.

Di luar itu, ia menilai prospek bisnis ini masih tetap bagus. Menurut Galih, rata-rata mitranya bisa menghabiskan 1 kuintal tebu setiap lima hari. "Jadi bisnis ini menjanjikan dan terus tumbuh," ujarnya.

Perkembangan usaha Juragan Tebu ini memang mengalami pertumbuhan. Saat KONTAN mengulas tawaran kemitraan Juragan Tebu tahun 2011, jumlah gerainya saat itu baru 25 gerai.

Saat itu, Juragan Tebu menawarkan empat paket kemitraan. Yakni, paket gerai biasa senilai Rp 8 juta, paket gerobak Rp 12,5 juta, paket tenda Rp 17,5, dan paket booth senilai Rp 22,5 juta. Namun, mulai tahun ini, khusus paket gerai biasa sudah dihapus karena peminatnya kurang.

Kebanyakan mitranya mengambil paket investasi Rp 12,5 juta. Jadi, kini hanya ada tiga paket investasi yang ditawarkan. Dengan perhitungan omzet normal sekitar Rp 6 juta-Rp 8 juta per bulan, maka balik modal setidaknya terjadi di bulan kelima. "Tapi lokasi berjualannya harus di tempat yang ramai, seperti pasar, lingkungan sekolah dan kampus," jelasnya.

Galih mengklaim, salah satu kelebihan usahanya adalah terjaminnya pasokan tebu. Soalnya, Juragan Tebu telah bekerja sama dengan sejumlah petani tebu di Cirebon, Jawa Barat, dan Blitar, Jawa Timur. Dus, pasokan bahan baku dijamin aman, termasuk bagi mitra yang berada di luar Jawa Barat.

Dia mengklaim, tebu yang digunakannya jenis tebu khusus untuk bahan baku minuman. "Ciri-cirinya panjang tebu bisa mencapai 2,5 meter, air yang dihasilkan hijau, manis, dan segar," tandasnya.

Selain pasokan, kelebihan lain adalah harga jual yang murah, sehingga bisa menyasar semua kalangan. Juragan Tebu membanderol minumannya Rp 4.000 per gelas.


• Sari Tebu Jojo Cup

Didirikan Hendrawan Buntaram di Bandung pada tahun 2008, kini Sari Tebu Jojo Cup telah memiliki 28 mitra yang tersebar di Bandung, Bali, dan Jakarta. Ia pun memiliki lima gerai sendiri di Bandung. Dengan begitu, total gerai Sari Tebu Jojo Cup saat ini berjumlah 33.

Padahal, saat KONTAN mengulasnya pada tahun 2010, Sari Tebu Jojo Cup baru memiliki 15 mitra. Menurut Hendrawan, prospek bisnis es tebu masih cukup bagus. Karena itu pula, ia mengubah dan menaikkan biaya investasi pada setiap paket kemitraan yang ditawarkannya.

Pada 2010, Sari Tebu Jojo Cup hanya menawarkan dua paket investasi. Yakni, paket booth dan premium yang masing-masing senilai Rp 30 juta dan Rp 60 juta.

Nah, kini ia menawarkan tiga paket kemitraan yang meliputi paket gerai senilai Rp 24,5 juta, paket booth Rp 39,5 juta, dan paket semi kafe senilai Rp 150 juta. Perkiraan omzet untuk setiap paket berbeda.

Untuk paket booth, omzet minimalnya diperkirakan Rp 15 juta per bulan dengan laba 40%. Perkiraan balik modalnya terjadi di bulan ketujuh atau kedelapan. Sementara omzet mitra yang mengambil paket semi kafe mencapai Rp 46 juta per bulan.

Dari segi produk, Sari Tebu juga melakukan inovasi dengan menambahkan variasi pilihan topping leci atau jeli di atas minuman. Selain itu, juga ada minuman teh tebu hangat serta campuran teh tebu dan capuccino. Kisaran harganya mulai dari Rp 8.000 hingga Rp 15.000 per gelas.

Di luar tebu, Sari Tebu Jojo Cup juga menawarkan menu tambahan berupa makanan Jepang yakni taiyaki. Namun, bagi mitra yang ingin menjajakan makanan ini diharuskan membayar biaya tambahan sebesar Rp 15 juta.

Untuk tahun ini, Hendrawan menargetkan penambahan 15 mitra lagi. “Selain itu, kami menyiapkan ekspor ke Singapura, karena kami kan terpilih sebagai waralaba layak ekspor oleh pemerintah. Harapannya siap di tahun ini,” tandasnya.

Hendrawan mengklaim, kelebihan Sari Tebu Jojo Cup terletak pada bahan baku tebu yang digunakan. Tebu yang digunakan merupakan tebu organik jenis terbaik yang bermanfaat untuk menurunkan kolesterol dalam darah, mengatasi penyakit diabetes, pengencer dahak, dan obat lambung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×