kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis peralatan listrik ala Listrikmart


Kamis, 25 Juli 2013 / 13:06 WIB
Bisnis peralatan listrik ala Listrikmart


Reporter: Pravita Kusumaningtias, Revi Yohana | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Usaha kemitraan tak melulu soal kuliner atau pakaian. Seorang pebisnis di Semarang, Muajib Daroini menawarkan kemitraan bidang usaha yang cukup unik, yaitu berjualan alat-alat kelistrikan. Ia merintis usaha itu sejak 2007 dengan merek Listrikmart.
Konsepnya, toko atau mini market khusus peralatan listrik seperti kabel, lampu, stop kontak, saklar, hingga antena.

Muajib bekerja sama dengan sejumlah merek, seperti Fujilight, Bestram, dan Alison. Harga produk  mulai dari Rp 5.000 hingga ratusan ribu rupiah.

Sejak tiga tahun lalu, Muajib membuka tawaran kemitraan. Hingga kini, ia mengklaim sudah memiliki  209 mitra Listrikmart yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. "Sehabis lebaran nanti, kami resmi mengubah sistem kemitraan menjadi franchise," ungkapnya.

Tertarik menjajal usaha Listrikmart? Muajib menyiapkan tiga paket investasi, yaitu senilai Rp 50 juta, Rp 100 juta dan Rp 150 juta. Setiap paket mencakup pemakaian merek, produk alat-alat listrik yang akan dijual, spanduk toko, alat promosi, tester lampu serbaguna, dan peralatan toko. Perbedaan ketiga paket hanya dari sisi jumlah produk yang didapat mitra.

Mitra bisa memasok  peralatan listrik dari pusat. Harga beli produk di pusat sudah ada patokannya, karena bekerjasama langsung dengan produsen. Namun, Muajib tak mewajibkan mitra membeli pasokan barang dari pusat. "Kalau mitra dapat yang lebih murah di luar, silakan saja," ucapnya.

Laba bersih 5%-10%

Muajib menerapkan beberapa tahap seleksi bagi calon mitra. Mulai dari mengisi formulir, penawaran resmi, persetujuan kedua pihak yang dilanjutkan dengan tanda tangan, lalu survei lokasi. Setelah lokasi disetujui pusat, kemudian dibuat kesepakatan bersama untuk pembukaan gerai.

Ia mengklaim, peluang pasar toko peralatan listrik sangat bagus, sebab selalu dibutuhkan. Sebagai pelopor kemitraan toko peralatan listrik di Indonesia, ia optimistis usaha ini bisa berjalan lancar.

Mitra diproyeksikan meraup omzet berkiar Rp 400 juta - Rp 900 juta sebulan. Dengan, laba bersih sekitar 5%-10%, mitra bisa balik modal 8-24 bulan.

Pengamat waralaba Valentino Dinsi menyarankan mitra memilih lokasi yang tak jauh dari perumahan padat dan ramai. Ini lantaran, pangsa pasar yang menarik adalah pembeli eceran dari warga perumahan. "Kalau perlu, mitra bisa bangun gerai di sebelah toko bangunan yang sudah besar dan terkenal," paparnya.

Ia juga berharap, pusat memberi mitra dukungan brand awarness, terutama pada masa awal gerai mitra dibuka. Dengan kata lain, perlu ada promosi mengenai kelebihan Listrikmart.

Namun, Valentino menyoroti, keputusan pusat membebaskan mitra untuk memasok barang dari tempat lain, cukup aneh. "Kalau franchise, seharusnya bisa memenuhi seluruh kebutuhan franchisee. Tak boleh ambil dari tempat lain," tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×