kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis sewa gaun pesta kian mengembang


Jumat, 08 Desember 2017 / 13:05 WIB
Bisnis sewa gaun pesta kian mengembang


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Bisnis persewaan pakaian pesta kian potensial. Pertumbuhan bisnis sewa gaun ini terus meningkat seiring dengan perkembangan bisnis fotografi dan make up artist

Apalagi, kian banyak perhelatan yang digelar. Hajatan pernikahan misalnya. Tak hanya resepsi, perhelatan sudah dimulai beberapa hari sebelum resepsi. Selain mempelai, tamu-tamu yang datang juga membutuhkan gaun untuk tampil mempesona. 

Selain hajatan pernikahan, peringatan ulang tahun juga menjadi momen spesial yang dirayakan. Tentu saja, anak-anak muda juga ingin tampil berbeda di setiap perayaan ulang tahun temannya. Inilah yang mendongkrak bisnis sewa gaun pesta. 

Bernadetta K.D, pemilik Camara Wardrobe asal Rawamangun, Jakarta Timur mengatakan, naiknya tren bisnis sewa gaun sudah terjadi sejak empat tahun ini.  Dan hingga kini, peminat gaun sewaan masih cukup banyak. 
Tak hanya permintaan, pemain bisnis ini juga semakin banyak. "Saya bersyukur masih bisa bertahan," kata Detta kepada KONTAN, Senin (27/11).

Detta mendirikan Camara Wardrobe sejak 2009 silam. Awalnya, ia hanya memiliki studio foto. Untuk memperluas pasar, Detta mendirikan jasa sewa gaun yang sepaket dengan jasa fotografi miliknya. "Bikin Camara Wardrobe karena waktu itu banyak masukan dari pelanggan juga," tuturnya. 

Camara Wardrobe menyewakan aneka macam gaun, mulai gaun pesta, night dress, cocktail dress, long dress hingga gaun pengantin, dengan beragam ukuran dan model. Biaya sewa gaun itu mulai Rp 500.000 hingga Rp 5 juta. "Yang Rp 5 juta itu gaun pengantin. Kalau untuk pesta di kisaran Rp 800.000-Rp 1,5 juta," ujarnya.

Detta bilang ada batas waktu dalam menyewa gaun-gaun tersebut. Untuk pemakaian dalam kota, pelanggan boleh menyewa maksimal tiga hari. Untuk pemakaian luar kota, maksimal enam hari dan pemakaian luar negeri maksimal dua minggu. 

"Bisa dibawa sampai luar negeri. Sering gaun kami dipakai pre-wedding, terakhir di Singapura dan Paris," ujar Detta. Sementara, pelanggan luar kota datang dari Lampung, Sulawesi, Kalimantan dan Papua. Dalam sebulan Camara Wardrobe bisa menyewakan 15 - 25 gaun. 

Pemain lainnya adalah Nevy Dina asal Sidoarjo, Jawa Timur yang mulai menyewakan gaun sejak 2014. Namun, dia melihat bisnisnya justru makin ramai setahun terakhir ini. Biasanya, jelang musim pernikahan.  Meski begitu, pelanggannya masih terbatas di sekitar Jawa Timur.  

Nevy menyewakan gaun pestanya dengan harga mulai dari Rp 300.000 - Rp 3 juta per item, tergantung model dan ukurannya. "Gaun pengantin pasti sewanya lebih mahal dibanding gaun untuk pesta atau untuk foto pre-wedding," ujarnya. Dalam sebulan, ia bisa menyewakan 20 gaun.          

Persaingan ketat, menjaga kualitas gaun dan pelayanan jadi kuncinya 

Ada gula, ada semut. Ramainya bisnis persewaan gaun beberapa tahun terakhir ini nampaknya mengundang  banyak pemain baru ikut terjun pada usaha ini. Tak pelak, munculnya banyak pemain baru ini membuat persaingan tak bisa dihindari. Para pemain lama pun harus mengembangkan berbagai strategi dan kreativitas, supaya roda bisnisnya tetap  berjalan lancar.   

Bernadetta K.D, pemilik Camara Wardrobe asal Rawamangun, Jakarta Timur pun mengakui persaingan bisnis persewaan pakaian pesta ini semakin ketat. Menurut Detta, panggilan akrabnya, hampir semua kalangan yang terjun di bisnis forografi, make up artist dan desainer, kini turut menyewakan gaun-gaun pesta.  

Dibanding empat tahun silam, ketika dia merintis Camara Wardrobe, kini pemain  persewaan gaun ini memang jauh lebih banyak. "Dan kondisi itu terasa sekali buat saya," ungkapnya. 

Ia juga mengamati, kebanyakan pemilik bisnis wardrobe, sebelumnya juga menjalankan bisnis lain  yang serupa, seperti fotografi, salon atau make up

Namun, ketatnya persaingan, tak mematahkan semangat Detta. Ia menegaskan, Camara Wardrobe akan terus menjaga kualitas gaun dan terus meningkatkan pelayanannya. Yakni, me menawarkan potongan harga di bulan-bulan tertentu untuk menarik minat pelanggan. "Kami cukup sering adakan diskon, apalagi di bulan-bulan pernikahan. Biasanya diskonnya sepaket dengan jasa fotografi kami juga," tuturnya. 

Nevy Dina asal Sidoarjo, Jawa Timur juga mengatakan hal serupa. Baginya, ketatnya persaingan sudah ia rasakan sejak setahun belakangan. "Bisa dibilang ketat banget. Pemainnya makin banyak, kayaknya semua orang buka jasa persewaan gaun deh," ujarnya sambil tertawa.

Menyikapi ketatnya persaingan, Navy tak hanya menawarkan potongan harga, dirinya juga kerap menawarkan bonus, seperti gratis rental satu gaun biasa khusus untuk rental gaun pengantin. "Bonusnya macam-macam ya, tergantung tren pasar seperti apa. Kadang di tempat saya juga ada bonus paketan dengan make up. Saya kerjasama dengan orang lain untuk make up," tutur Navy. 

Untuk menjaga kualitas gaun yang disewakan, baik Detta maupun Navy sama-sama memesan gaun khusus dari desainer. Mereka memilih memesan langsung dari desainer agar gaunnya terkesan eksklusif. Selain itu, mereka bisa menetukan model gaun seperti apa yang akan dibuat. 

"Beberapa wardrobe saya lihat ada yang beli impor gaun dari China. Harganya memang jauh lebih murah, tapi kita tidak bisa mengontrol kualitas bahan, pengiriman dan sebagainya," tandas Detta.

Ia mengatakan, Camara Wardrobe hanya mengeluarkan tiga sampai empat gaun baru tiap tahunnya. "Memang kuantitas tidak banyak, tapi kualitas bahannya jelas teruji dan ukuran gaun bisa disesuaikan," terang Detta.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×