kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Budidaya basil mudah, masa panennya cepat (2)


Jumat, 14 Agustus 2015 / 10:40 WIB
Budidaya basil mudah, masa panennya cepat (2)


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Tri Adi

Membudidayakan tanaman basil tak sulit. Tanaman ini bisa dibudidayakan dengan metode hidroponik atau pola tanam biasa. Basil juga tahan cuaca panas dan dingin. Yang terpenting, tanaman ini harus diberi pupuk dengan cukup nutrisi. Hindari hama dengan menaman tanaman pendamping.

Membudidayakan tanaman basil terbilang tidak sulit. Sebab, tanaman asli India ini bisa dibudidayakan dengan pola hidroponik. Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan media air tanpa menggunakan tanah.

Venta Agustri, pembudidaya basil asal Surabaya, Jawa Timur, mengatakan, umumnya ada dua cara membudidayakan tanaman ini. Venta mencontohkan, di kebunnya seluas 2.000 hektare, ia menanam basil dengan pola hidroponik. “Dengan metode hidroponik, tanaman cepat tumbuh,” ujar Venta.

Dalam metode hidroponik, Venta menggunakan polybag sebagai media tanam. Media ini digunakan selama dua minggu. Meski menggunakan teknik hidroponik, pemupukan tetap harus dilakukan.

Venta biasa memupuk basil dengan takaran 5 miligram yang mengandung nutrisi A dan nutrisi B dalam tiap penyiraman satu liter air. “Metode pemupukan pertama disiram pagi dan sore,” imbuh dia.

Tanaman basil harus diberi nutrisi dua kali hingga tiga kali dalam seminggu. Setelah memberi nutrisi, budidaya dengan sistem hidroponik akan berjalan selama 24 jam.

Setelah dihidroponik selama dua minggu, akar tanaman akan tumbuh. Jika sudah tumbuh, potong akar 2 sentimeter (cm) x 2 cm untuk dipindahkan ke media media yang netral hidroponik.

Pola tanam lainnya adalah menggunakan metode polibag yang hampir sama dengan metode penanaman pada umumnya. Namun, pada metode ini, ada perbedaan dalam cara penyiraman dan sirkulasi media tanamnya. Cuma, Venta bilang, metode hidroponik lebih produktif. Dengan metode ini, ia bisa memanen basil dalam waktu enam minggu.

Biasanya, pada masa panen, Venta bisa menjual basil 150 kilogram (kg) hingga lebih dari 250 kg. Ia membanderol basil berkisar Rp 55.000-Rp 60.000 per kg.

Pembudidaya basil lainnya adalah Mira Masellia. Dia bilang, basil mudah berkembang biak dengan penyerbukan biji atau melalui stek batang. Tanaman ini juga tahan cuaca panas dan dingin. Tapi ada kalanya, di tengah terik matahari, daun basil akan mengecil. Sehingga, membudidayakan basil di tempat yang teduh (semi-shade) jauh lebih baik.

Untuk jenis tanah, basil cocok ditanam di lahan yang gembur dan subur. Artinya, keadaan tanah harus cukup air, tapi tidak tergenang agar akarnya tidak membusuk.

Hal penting lainnya yang harus diperhatikan adalah perawatannya. Sebab, basil mudah diserang hama kutu daun dan ulat. Karena itu, Mira menanam basil berdampingan dengan tanaman lain yang merupakan companion plant. Dengan cara itu, basil akan terhindar dari hama dan serangga. Sehingga, tanaman tetap tumbuh sehat tanpa harus mengusir hama dengan pestisida atau insektisida.  

(selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×