kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bulu ayam kapas selembut laba budidayanya (1)


Selasa, 13 Oktober 2015 / 13:02 WIB
Bulu ayam kapas selembut laba budidayanya (1)


Reporter: Merlina M. Barbara, Rani Nossar | Editor: Tri Adi

Karena keunikan bulunya, ayam kapas banyak dibudidayakan sebagai hewan hias. Keunikan ayam ini terletak pada bulunya yang menyerupai kapas. Semakin bagus bulunya, semakin tinggi harga ayam kapas. Dari beternak ayam kapas, pembudidaya bisa meraup omzet Rp 25 juta per bulan.

Di Indonesia, ayam kapas mungkin belum begitu popular sebagai hewan ternak. Maklum, unggas asal China ini merupakan jenis ayam hias, bukan pedaging. Dari bentuk fisik, ayam kapas terlihat seperti ayam kampung. Cuma, bentuk bulu ayam kapas sangat berbeda dengan ayam kampung.

Sesuai dengan namanya, ayam kapas memiliki bulu putih lembut menyerupai kapas. Bulu putih itu tumbuh dari ujung pangkal kaki hingga kepala dengan jambulnya yang mirip bunga mawar. Bulu ayam kapas tidak melekat satu dengan lainnya, sehingga terlihat lembut seperti kapas atau sutra.

Warna bulu ayam kapas yang paling terkenal adalah putih. Kendati, ada juga ayam kapas yang bulunya berwarna coklat kemerahan, abu-abu, dan hitam. Banyaknya warna bulu ini diperoleh dari hasil silangan ayam kapas dengan jenis ayam lainnya.

Karena keunikan bulunya, ayam kapas banyak dibudidayakan oleh masyarakat di tanah air. Salah satunya Jaja Sumarja asal Bogor, Jawa Barat. Jaja mulai menekuni budidaya ayam hias ini sejak tahun 2011. Jaja mendapatkan sepasang ayam kapas dari seorang temannya.

Sejalannya waktu, ayam kapas itu terus berkembang biak. Kini, Jaja membudidayakan ayam kapas di lahan pekarangan rumahnya seluas 20 meter. Saat ini, Jaja telah memiliki 50 ekor ayam kapas.

Jaja mengatakan, cepatnya perkembangan budidaya ayam kapas miliknya, lantaran unggas ini merupakan tipe petelur yang aktif bereproduksi. "Selain sebagai hewan hias, ayam kapas juga bisa dibudidayakan sebagai ayam petelur," kata Jaja.

Menurut Jaja, setiap satu pekan, ayam kapas bisa bertelur hingga 20 butir. Jika dihitung, dalam satu bulan, ayam kapas bisa bertelur hingga 80 butir. Namun, menurut Jaja, dari seluruh hasil panen, sebesar 80% atau 32 butir telur yang berpotensi menetas dengan sempurna.

Biasanya, Jaja menjual ayam kapas yang sudah berumur tiga bulan dengan harga sekitar Rp 500.000 per ekor. Sementara anakan ayam kapas di bawah tiga bulan, dibanderol sebesar Rp 50.000-Rp 400.000 per ekor.

Dalam sepekan, Jaja mengaku bisa menjual 30 ekor anakan ayam kapas. Jika sedang banyak pesanan, Jaja mengklaim bisa meraup omzet penjualan ayam kapas sebesar Rp 10 juta per bulan dengan laba bersih 50%.

Pembudidaya ayam kapas lainnya adalah Nunung Setyawan asal Yogyakarta. Ia beternak ayam kapas sejak tahun 2000 di lahan 1.000 meter persegi. Di lahan itu, Nunung membudidayakan puluhan ekor ayam kapas.

Ia menjual ayam kapas anakan berusia satu bulan Rp 90.000 per ekor dan indukan Rp 590.000 per pasang. Dalam sebulan, Nunung mengaku bisa menjual lebih dari 30 ayam kapas.  Omzetnya bisa mencapai lebih dari Rp 15 juta per bulan. Wow.  n

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×