kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.053   69,54   1,00%
  • KOMPAS100 1.055   14,86   1,43%
  • LQ45 830   12,77   1,56%
  • ISSI 214   1,32   0,62%
  • IDX30 423   7,30   1,75%
  • IDXHIDIV20 510   8,47   1,69%
  • IDX80 120   1,70   1,44%
  • IDXV30 125   0,84   0,68%
  • IDXQ30 141   2,15   1,55%

Bulu selembut kapas, cuan ayam kapas tebal


Minggu, 19 November 2017 / 09:05 WIB
Bulu selembut kapas, cuan ayam kapas tebal


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Berwarna putih, tebal dan lembut bak kapas membuat ayam kapas populer dikalangan penggemar ayam. Ayam ini pun banyak dipelihara sebagai ayam hias.  

Mulyono, peternak asal Magelang, Jawa Tengah mengatakan, ayam kapas  mulai naik daun sejak tiga tahun lalu. Meski sudah cukup lama eksis, peminatnya tetap banyak hingga kini.  

Dalam sebulan, Mulyono bisa mengirimkan sekitar 100-200 ekor ayam kapas. Konsumennya datang dari berbagai wilayah, mulai dari kota-kota di Pulau Jawa, Sumatra dan sebagain daerah di Kalimantan.

Pengirimannya, dia menggunakan jasa pengiriman khusus hewan. Kalau yang dekat atau di Pulau Jawa pengiriman bisa lewat travel, kereta api dan bus. Sedangkan untuk luar Pulau Jawa, Mulyono memakai kargo pesawat. Begitu sampai, ayam sebaiknya segera diberi vitamin  untuk memulihkan stamina yang habis selama masa perjalanan.

Harga ayam kapas lumayan mahal. Induk ayam per pasang bisa mencapai Rp 450.000-Rp 500.000.  Sedangkan, anak ayam dijual Rp 50.000 per ekor. "Saat ini sudah banyak yang mulai beternak juga," katanya pada KONTAN, Senin (13/11).

Mulyono pun memperkirakan potensi ayam hias ini masih besar. Sebab, di pulau lainnya, seperti Sumatra dan Kalimantan, ayam kapas baru dikenal dan mulai booming.

Asal tahu saja, Mulyono telah menjalani pekerjaannya sebagai peternak sejak kecil dengan membantu sang ayah. Kini, dia telah mengurus seluruh usaha peternakannya tersebut.

Muhammad Akbar, peternak ayam asal Palembang, Sumatera Barat mengamini, permintaan ayam kapas di wilayah Sumatera cukup besar. "Ayam kapas cukup banyak dicari, terutama yang berwarna putih," kata dia. Selain putih, varian warna ayam kapas adalah cokelat.

Dalam sebulan, Akbar mampu menjual sekitar lima hingga sepuluh pasang ayam. Konsumennya pun banyak yang berasal dari luar Palembang seperti, Bengkulu, Jambi, dan Kalimantan. Untuk pengirimannya pun sama dengan lainnya menggunakan pengiriman khusus hewan.

Dia memberi harga ayam kapas cukup bervariasi, tergantung dengan kondisi ayam. Untuk kualitas wahid dengan ciri bulu halus, mengkilat, kaki ditumbuhi bulu, dan terdapat lima jari kaki harganya dibandrol sekitar Rp 250.000 per pasang. Sedangkan, untuk yang biasa sekitar Rp 100.000 hingga Rp 150.000 per pasang. Dia mengatakan, kebanyakan konsumennya selalu membeli ayam jantan dan betina.

Sekedar info, saat ini ada dua ekor jantan dan enam betina, serta tiga pasang anakan yang siap dijual. Dia mulai menggeluti usahanya ini mulai tiga tahun lalu. 

Kebersihan kandang jadi kunci  bulu ayam putih berkilau

Terkenal dengan bulunya yang putih mengkilat dan selembut kapas, perawatan ayam kapas harus benar-benar diperhatikan. Salah satunya, dengan menjaga kebersihan kandang.

Muhammad Akbar, peternak asal Palembang, Sumatra Selatan menjelaskan, kondisi kandang harus selalu bersih dan kering. Sebaiknya, alas berpasir agar cepat kering saat terkena air, serta dibersihkan setiap hari. Selain itu, kandang wajib disemprot seminggu sekali untuk mencegah bertumbuhnya bakteri dan virus.

Ayam juga harus dimandikan setiap minggu. Tak ada shampo khusus untuk perawatan bulunya, hanya ayam ini perlu dijemur untuk menjaga ketahanan fisiknya. Penjemuran dilakukan pukul 07.00 - 10.00 WIB.

Untuk pakannya, ayam kapas bisa diberi pakan seperti ayam lainnya. Yaitu menggunakan campuran voer, nasi dan jagung dengan komposisi 2:1:1. Pakan ini diberikan dua kali sehari, pagi dan sore.

Sebagai tambahannya dapat diberikan vitamin herbal yang dibuat dari campuran jahe, kunyit dan temulawak. Ramuan tradisional ini cukup diberikan sebulan sekali. Tapi, saat musim sedang tidak baik, dapat diberikan seminggu sekali. Cara pemberiannya pun dapat dicampurkan kedalam makanan.

Saat ayam kapas berumur tujuh bulan, pejantan dan betina siap untuk dikawinkan. Tak perlu khawatir, saat betina sudah memasuki masa bertelur dan pengeraman,  bulunya tidak bakal rontok.  

Waktu telur mulai menetas, ada baiknya anak ayam dipisahkan dari induknya supaya bisa tumbuh maksimal. Jangan lupa memberi penerangan untuk menjaga suhu ruangan tetap hangat.

Mulyono, peternak asal Magelang, Jawa Tengah pun menambahkan, anak ayam umur satu hingga dua bulan, baiknya diberikan vitamin setiap hari dalam minumannya. Rutinitas ini akan mendorong pertumbuhannya  maksimal, disamping memberikan kekebalan tubuh.

Saat mulai dewasa, baiknya ayam-ayam ini dipisahkan, agar tidak saling menyerang yang bisa berakibat kerontokan bulu. "Mereka punya sifat kanibal saat menjelang dewasa," jelasnya.

Untuk urusan kandang, Mulyono lebih suka menggunakan kandang model panggung. Sebab, dengan kandang model itu, kaki ayam tidak langsung menyentuh tanah sehingga bulu tidak rusak.

Dia pun melakukan penyemprotan antiseptik sekitar seminggu sekali dikandang. Langkah itu ditempuh juga sebagai pencegahan terhadap tumbuhnya virus. Tiap hari, ayam juga selalu dijemur mulai  pukul 07.00-09.00 wib.

Untuk pakannya, Mulyono menggunakan campuran voer, nasi, dan jangung. Bila tidak ingin repot dapat juga menggunakan pakan pabrikan yang banyak dijual di toko hewan.

Dia bilang, indukan betina saat sudah melewati tiga kali masa pengeraman maka bulunya bakal rontok dan berganti dengan bulu baru. Meski begitu, tidak ada perawatan khusus yang harus dilakukan.     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×