kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cetak laba dari distribusi bumbu masak


Minggu, 01 Maret 2015 / 15:13 WIB
Cetak laba dari distribusi bumbu masak
ILUSTRASI. Penyebab Anak Muda Bisa Kena Darah Tinggi dan Gejala-Gejala Penyakit Hipertensi.


Reporter: Dinda Audriene Muthmainah | Editor: Rizki Caturini

MAKANAN khas Indonesia terkenal dengan pengolahannya yang kaya aneka bumbu. Kondisi ini ternyata menciptakan peluang usaha berjualan bumbu masakan. Sebab,  kini sebagian orang lebih memilih mencari bumbu jadi ketimbang membuat bumbu sendiri.

Peluang inilah yang ditangkap oleh Mufti Aulia asal Semarang, Jawa Tengah. Lewat bendera usaha KeDaiKu, dia berbisnis racikan bumbu masakan Indonesia hasil olahansendiri sejak 2011. Bumbu buatannya itu bisa untuk membuat nasi goreng, mi goreng, dan kwetiau.

Melihat peluang pasarnya yang besar, Mufti lantas memutuskan untuk membuka kemitraan usaha di tahun 2012. Saat ini, sudah ada empat mitra yang bergabung yang semuanya berada di Semarang. Sedangkan kios miliknya sendiri ada tiga di Semarang yang menjual nasi goreng, mi goreng, dan kwetiau.

Ada dua jenis investasi yang ditawarkan KeDaiKu, yakni brand dan non-brand. Nilai investasi paket brand sebesar Rp 4 juta, sedangkan paket non-brand sebesar Rp 2,5 juta. Untuk paket brand, mitra akan mendapatkan tiga botol bumbu masak, alat masak lengkap dan pelatihan karyawan.

Sementara paket non-brand hanya akan mendapatkan tiga botol bumbu masakan dan alat masak saja. Paket non-brand biasanya dipilih oleh mitra yang sudah memiliki warung makan, sehingga bumbu masakan itu hanya dijadikan tambahan menu masakan nasi goreng, mi goreng dan kwetiau.

Kerjasama usaha bersifat selamanya dan tak dipungut biaya royalti. Mitra hanya wajib membeli bahan baku berupa bumbu-bumbu tersebut ke pusat.
Mufti menghitung, mitra bisa meraup omzet Rp 15 juta−Rp 20 juta per bulan jika target penjualan 60 porsi hingga 100 porsi makanan per hari tercapai. Dengan omzet segitu, mitra bisa balik modal sekitar satu bulan sampai dua bulan.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×