kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Convergence Ventures tengah bidik start up tekfin


Selasa, 03 April 2018 / 20:33 WIB
Convergence Ventures tengah bidik start up tekfin
ILUSTRASI. Ilustrasi Modal Ventura


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski baru memasuki bulan keempat tahun 2018, sejumlah modal ventura lokal sudah menyuntikan modal ke mitra usaha yang berstatus usaha rintisan alias start up. Salah satunya Convergence Ventures.

Menurut Donald Wihardja, Partner Convergence Ventures, sejauh ini pihaknya sudah membenamkan investasi kepada tiga start up lokal. "Belum terlalu banyak, namun untuk pendanaannya, saya belum bisa memberitahukan," katanya kepada KONTAN, Selasa (3/4).

Adapun injeksi modal yang perusahaan ini berikan adalah supaya start up bisa memasuki tahap bisnis selanjutnya. Meski tidak merinci jumlah start up yang sudah dikucurkan pendanaan, ia menyebut sekitar 70% start up tersebut masuk ke tahap pendanaan berikutnya.

Sekedar informasi, perusahaan yang didirikan Adrian Li ini  menginjeksi pendanaan kepada start up lokal mulai dari tingkatan seed funding (awal) hingga Series B. "Kami akan mengikuti pendanaan lebih besar ketika ada yang sudah sampai Series B," timpalmya.

Adapun sejak tahun 2014,  Convergence Ventures sudah menyuntikan dana US$ 15 juta ke start up Indonesia. Namun Donald tidak menyebutkan target penyaluran dana yang akan dilakukan pihaknya sampai akhir tahun ini.

Yang jelas, ada beberapa syarat utama bagi start up yang hendak Convergence Ventures injeksi. Pertama, start up asal Indonesia atau asing yang fokus operasinya di Indonesia.

Kedua, bagi pendanaan tahap awal indikator pendiri menjadi penentu. Sedangkan tahap pendanaan selanjutnya, pendiri harus bisa membuat produk yang cocok dengan target pasar.

Kalau pada tahun-tahun sebelumyna Convergence Ventures lebih banyak menanamkan modal di start up bidang e-commerce serta media, maka saat ini beralih ke start up teknologi finansial (tekfin). "Tergantung mana yang saat ini sedang tren dan diminati banyak orang," katanya.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×