kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dari resep, banjir pengikut dan fulus


Sabtu, 04 Agustus 2018 / 12:05 WIB
Dari resep, banjir pengikut dan fulus


Reporter: Denisa Kusuma, Elisabeth Adventa, Nur Pehatul Janna, Puspita Saraswati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Ragam profesi muncul di era media sosial saat ini. Setelah blogger, youtuber atau vlogger, kini muncul lagi orang yang gemar mereview seputar kuliner atau produk kecantikan.

Lalu kemudian muncul istilah baru beauty influencer dan foody influencer. Selain itu, ada pula beberapa orang yang gemar mengunggah beragam resep masakan, yang kemudian disebut sebagai cooking influencer.

Bagai efek bola salju, fenomena profesi digital ini terus bergulir. Dan sejak tahun lalu sampai awal tahun ini para cooking influencer mulai menerbitkan resepnya dalam bentuk buku fisik.

Salah satunya yang cukup dikenal oleh para pemasak pemula adalah @xanderskitchen. Ada sosok Junita di balik akun yang saat ini memiliki 487.000 pengikut tersebut.

Pertama kali membuat akun instagram tahun 2014, Junita memang sudah gemar mengunggah berbagai foto masakan yang dibuatnya sendiri. Foto masakan pertama yang diunggahnya adalah kue lapis legit, namun saat itu ia mengunggahnya tanpa menuliskan resep. "Karena banyak yang tanya, akhirnya saya menuliskan juga resepnya," katanya ke KONTAN, Sabtu (28/7).

Ibu tiga anak ini mengatakan tidak ada spesialisasi masakan khusus dalam unggahannya di akun Xanders Kitchen. Ia mengunggah masakan apapun yang disajikan di rumah, entah masakan berat seperti sayur, lauk pauk maupun kue dan camilan. Aneka resep masakan yang diunggahnya pun sederhana, praktis dan mudah untuk dipraktikan, khususnya bagi para pemula.   

Karena rutin mengunggah hasil masakan sepaket dengan resepnya, akun Xanders Kitchen pun mulai banyak pengikut. Bahkan beberapa masakan yang diunggah Junita juga kerap dimasak kembali (recook) para pengikutnya.

Berawal dari ribuan unggahan resep di instagram dan Cookpad, Junita akhirnya mendapat tawaran dari penerbit Gramedia Pustaka Utama (GPU) sekitar awal Januari 2017 lalu.

Dengan senang hati, ia bersedia menerima tawaran tersebut. Menurut Junita, jika berbagai unggahan resepnya bisa dibukukan, akan ada bentuk fisik yang bisa diwariskan dan jadi kenang-kenangan. Lewat buku resep itu pula, ia berharap semakin banyak orang merasakan manfaat dari aneka resep yang dibagikannya.

Akhirnya, pada Januari 2018 lalu, Junita merilis buku resep berjudul Home Cooking ala Xanders Kitchen. Di toko buku Gramedia, buku resep tersebut dibanderol Rp 168.000. Sedangkan pembelian online lewat Tokopedia dan Bukalapak, buku resep tersebut dibanderol beragam, mulai Rp 134.400 sampai Rp 201.000.

Baru beberapa bulan dirilis, buku Home Cooking ala Xanders Kitchen laris manis diburu penggemarnya. Per Juni 2018, buku tersebut menjadi mega bestseller dan menembus cetak ulang ke 12 sebanyak 43.000 eksemplar. "Ini buku masak pertama yang menjadi mega bestseller," katanya senang.

Berawal dari hobi menulis blog

Jejak yang sama juga diikuti Ayudiah Respatih. Berawal dari hobi menulis blog, kini Ayudiah menjadi cooking influencer. Sejak 2004, ia mengaku sudah fokus mengolah laman pribadi di blogspot yang kemudian menjadi milestone awal menyalurkan hasrat di bidang memasak. "Saya baru memanfaatkan instagram tiga tahun belakangan," katanya kepada KONTAN.

Ia pun mengaku menggunakan Instagram hanya untuk membagikan resep kudapan serta foto hasil masakannya yang kemudian menjadi berkah hingga penghasilan tersendiri. Padahal, ia mengaku awalnya adalah orang yang jarang bersosialisasi.

Tak cukup dengan memanfaatkan blog dan media sosial, Ayudiah kemudian membukukan resep-resep masakannya dalam buku yang berjudul Snack it Up. Di situ, ia menyisipkan tip membuat food fotography dan food styling.

Buku karyanya saat ini bisa dibeli di toko buku dan via Instagram miliknya. Melalui bukunya ini, Ayudiah berharap dapat menjadi referensi untuk pembaca khususnya ibu-ibu yang mulai belajar memasak. Saat ini, ia sudah menjual sebanyak 500 buku.

Pemain lain adalah Kristin Yuliana, pemilik akun instagram Tintin Rayner. Ia memulai jejaknya sebagai cooking Influencer pada tahun 2014. Saat itu berbagi hasil masakan di sosial media, khususnya Instagram tengah menjadi tren. "Melihat banyak teman memposting resep makanan di media sosial membuat saya tertarik melakukan hal itu," katanya ke KONTAN.

Tak disangka, di minggu pertama dirinya mengunggah resep makanannya, para pengikutnya sudah mencapai 10.000 orang. Melihat ada respon, ia pun makin rajin menambah resep makanan tergres ke akun Instagram.

Malah, ada pengikutnya yang memakai resep membuat kue untuk berjualan. Nah, dari situlah ia mulai fokus melempar resep kue ke media sosial.

Menurutnya, resep yang ia bagikan bisa diminati oleh banyak orang karena simpel dan bahan baku yang digunakan merupakan bahan yang mudah di cari sekalipun ada bahan baku berasal dari luar negeri namun tetap memakai yang mudah dicari dan tersedia di outlet perbelanjaan terdekat.

Lanjut Tintin, setengah tahun berjalan di instagram ternyata ada tawaran untuk menerbitkan sebuah buku resep hingga akhirnya terbitlah buku pertama yang berjudul Simple and Moist Cake pada Agustus 2017 lalu.

Tintin mengatakan, hingga saat ini buku yang tersebar sudah mencapai 85.000 eksemplar yang telah diterbitkan sebanyak 15 kali. "Awalnya merasa tidak percaya bisa 15 kali dicetak," timpalnya.

Sementara untuk pendapatan, Tintin mengatakan setiap kali cetak ia bisa mendapatkan royalti kurang lebih Rp 50 juta mengingat ada pengurangan untuk pajak dan sebagainya. Untuk segala biaya penerbitan ditanggung oleh penerbit dan modalnya cuma resep saja.                       

Tanggungjawab Resep

Meski sudah berhasil membuat buku dari hasil unggahan resep di media sosial, tak jarang kiprah cooking influencer mendapat tantangan. Seperti komentar pedas dari para warganet.

Menanggapi komentar negatif, Junita, pemilik akun @xanderskitchen, memilih untuk diam dan mengabaikan. Namun, jika dirinya memiliki waktu luang, tak segan-segan ia akan menjawab komentar tersebut. "Sesekali saya berkomentar untuk mendidik saja," tukasnya.  

Tantangan lain adalah  mempertanggungjawabkan resep yang sudah diunggah. Selama berbagi resep, ada beberapa orang yang sempat menyalahkan isi resep karena gagal saat diujicoba. Padahal, resep tersebut sudah dicoba oleh ribuan pengikutnya.   

Beda dengan Kristin Yuliana, pemilik akun Instagram Tintin Rayner yang kerap gagal dalam membuat resep makanan. Sepetri bahan yang tidak pas atau cara masak yang tidak sesuai. Untuk mengatasinya, ia kerap membaca komentar cooking influencer lainnya sebagai penyemangat.

Sedangkan Ayudiah Respatih punya cerita lain, ia mengatakan foto hasil masakan yang diunggahannya di instagram kerap ada yang mencuri. "Ada blogger lain yang memakai foto saya," timpalnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×