kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dekranas bangkitkan potensi tenun gedok


Kamis, 20 Juli 2017 / 11:57 WIB
Dekranas bangkitkan potensi tenun gedok


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Dupla Kartini

TUBAN. Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) berupaya mengembangkan potensi tenun gedok. Pasalnya, keberadaan kain tradisional warisan leluhur dari Tuban Jawa Timur ini sempat hampir punah, karena kurangnya peminat dari masyarakat lokal.

"Pengembangan potensi tenun gedok itu sudah mulai kami rintis tiga bulan lalu bekerja sama dengan Kementrian Koperasi dan UKM dengan mengadakan pelatihan vocational proses produksi tenun gedok," kata Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas, Bintang Puspayoga dalam siaran pers, Kamis (20/07).

Bintang melanjutkan, saat ini tengah digelar pelatihan lanjutan agar para perajin tenun gedok bisa meningkatkan profesionalisme dan kualitas produksinya. Hasilnya, sudah mulai kelihatan dengan produksi tenun gedok yang kini lebih halus dan berkualitas.

"Karena kualitasnya makin bagus, nilai jualnya pun makin tinggi. Harga selembar tenun gedok yang dulu di pameran sekitar Rp 200.000, kini setelah kualitasnya bagus, sudah ada yang membelli sampai Rp 600.000 per lembar," katanya.

Bintang berharap, pengembangan potensi tenun gedok bisa dilakukan bersama-sama, baik Dekranas, Dekranasda Provinsi dan Kabupaten, maupun Pemda Provinsi dan Daerah. "Kalau kita garap secara gotong royong, saya optimis tenun gedok akan kembali terangkat, dan makin memperkaya warisan budaya leluhur," ucapnya.

Keistimewaan gedok

Yang membuat tenun gedog begitu istimewa adalah proses pembuatannya yang sangat panjang. Para perajin mengakui, proses pembuatan kain tradisional ini memakan waktu yang cukup lama dan lebih sulit dari proses pembuatan batik pada umumnya.

Hal itu mulai dari proses awal, dengan memanen pohon kapas terlebih dahulu. Lalu dilanjutkan dengan memintal kapas menjadi benang, dicelupkan ke kanji agar kaku, lalu mulai proses tenun, baru dicelup warna.

Untuk membuat sehelai kain tenun Gedog, membutuhkan waktu berbulan-bulan.

Tekstur kain tenun Gedog memang agak kaku dan sedikit keras dibandingkan dengan tenun kebanyakan dari daerah lainnya. Hal itu karena dahulu tenun Gedog dipakai untuk menggendong kayu dari ladang dan untuk taplak meja. Namun kini perajin juga mulai mendiversifikasinya menjadi tas dan pakaian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×