kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Doddy menjaga kualitas agar makin berkibar (3)


Kamis, 01 Oktober 2015 / 16:00 WIB
Doddy menjaga kualitas agar makin berkibar (3)


Reporter: Rani Nossar | Editor: Tri Adi

Kualitas gitar Rick Henes buatan Doddy Hernanto diakui oleh musisi dalam negeri maupun dunia. Pria ini memang sangat menjaga bahan baku kayu serta proses produksi. Gitaris asal Bali, Balawan, ikut berkontribusi mempromosikan produknya.    

Promosi mulut ke mulut membuat gitar buatan Doddy Hernanto makin dikenal. Seiring berjalannya waktu, merek gitar Rick Hanes tidak hanya diminati oleh musisi lokal, namun juga dari luar negeri. Tidak sedikit pembeli langsung datang ke workshop-nya yang berlokasi di Sidoarjo untuk memesan gitar yang diinginkan.

Doddy memang sangat memperhatikan kualitas gitar buatannya. Dia menggunakan jenis kayu yang tumbuh di negara empat musim seperti kayu mapple dan rosewood. Sebagian bahan baku juga menggunakan kayu lokal seperti mahoni dan sonokeling. Selain bahan baku yang berkualitas, keunggulan bisa menghasilkan distorsi nada tanpa menggunakan alat efek serta bisa disambungkan ke semua gadget android kelas premium membuat gitarnya banyak diminati para musisi.

Salah satu musisi yang berjasa memperkenalkan merek gitarnya ke dunia adalah Balawan, gitaris ternama asal Bali. Sejumlah gitar yang digunakan Balawan untuk pentas di berbagai kesempatan adalah gitar buatan Doddy. Koneksinya yang cukup kuat di dunia musik memudahkan baginya untuk memperkenalkan Rick Hanes.

Dua tahun setelah resmi memproduksi gitar, Doddy mencoba mendaftarkan gitarnya untuk ikut kompetisi produsen gitar seluruh dunia di Britania Raya. Ini sebagai salah satu cara agar merek gitarnya kian dikenal dunia. Di sini sejumlah seri gitarnya mendapatkan penghargaan untuk beberapa kategori. Setelah itu merek Rick Hanes makin dikenal hingga Hard Rock Cafe mengontraknya selama 10 tahun agar bisa memajang gitar Rick Henes buatannya di kafe tersebut yang berlokasi di Bali.

Selama lima tahun menggeluti bisnis ini dan sudah cukup mendapat apresiasi, Doddy merasa masih akan terus mencari inovasi untuk karya-karyanya. Prinsipnya, semua pekerjaan harus dilakukan dengan senang hati agar bisa memberi energi positif dan hal itu akan membuat kesenangan juga bagi orang lain.

Saat ini dia dibantu oleh 20 orang perajin asal Sidoarjo untuk produksi. Kesulitan utama yang dia hadapi adalah bahan baku kayu. Karena kayu yang digunakan kelembapannya harus nol persen. Ini akan mempengaruhi karakter suara dan durabilitas sehingga kalau sewaktu-waktu gitar jatuh tidak akan patah atau rusak.

Dia juga selalu berdiskusi dengan konsumen ketika pesanan datang. Misalnya gitar untuk bermain musik jazz, Doddy merekomendasikan bahan kayu gitar dari kayu sonokeling. Bahan baku kayu yang digunakan ukan kayu sembarangan, Doddy kerap memastikan kayunya bukan hasil illegal logging dan harus bersertifikasi.

Sementara untuk desain gitar dia dapat inspirasi dari satwa liar lokal seperti Banteng Jawa dan Jalak Bali. Maklum, Doddy menjabat sebagai Duta Konservasi Satwa Liar Indonesia di Jawa Timur sejak 2013. Kepeduliannya terhadap lingkungan pun dia tuang dalam lagu bertema satwa.

Pada waktu senggang, Doddy kerap menjadi pembicara teknik bermain gitar dengan satu jari. Saat ini dia juga sedang mempersiapkan peluncuran buku Play Guitar with One Finger, bekerjasama dengan mahasiswa ITS.                  

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×