kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dulu karyawan, Endang kini juragan batik (1)


Kamis, 11 Oktober 2012 / 19:44 WIB
Dulu karyawan, Endang kini juragan batik (1)
ILUSTRASI. Cek harga mobil bekas Suzuki Swift dari Rp 70 juta, pilihan hatchback Agustus 2021.


Sumber: Kontan 12/10/2012 | Editor: Havid Vebri

Berawal dari menjadi karyawan di sebuah pabrik batik di Jakarta, Hajah Endang Indriyanti kini sukses menjadi pengusaha batik beromzet ratusan juta per bulan. Ia merintis bisnis batiknya dari nol.

Selama belasan tahun, Endang menjadi karyawan di sebuah perusahaan batik. Bahkan, ia juga sempat menjadi pedagang batik keliling yang menjajakan dagangan ke saudara-saudaranya.  

Lantaran lama bergelut dengan bisnis batik, ia pun menjadi jatuh cinta dengan batik. Namun, Endang tidak puas jika hanya sekedar menjadi karyawan atau pedagang batik.

Ia juga ingin memiliki usaha batik sendiri. Apalagi, ia sudah memahami betul seluk beluk usaha ini. Makanya, ia bertekad suatu saat bisa memiliki usaha sendiri. Untuk mewujudkan keinginannya itu, hasil dari berjualan batik ditabungnya sedikit demi sedikit.

Setelah uangnya cukup, tahun 2004, ia memutuskan membuka usaha sendiri bernama Batik Harta Murti di Bekasi, Jawa Barat. "Bengkel produksi saya berada di daerah Pekalongan, Jawa Tengah," kata Endang.

Saat ini, dalam sebulan, ia mampu memproduksi  600 potong kain batik berbahan katun. Batik itu diproduksi dalam bentuk kain lembaran dengan panjang rata-rata dua meter sampai dua setengah meter.

Selain itu, ada juga yang sudah dalam bentuk sarung dan pakaian pria maupun wanita. Bahkan, ada juga mukena bercorak batik. Harga per potongnya bervariasi mulai Rp 60.000 hingga Rp 300.000. "Sampai saat ini permintaan terhadap batik masih tinggi," ujarnya.

Khusus pakaian, diproduksi berdasarkan pesanan. Ia selama ini banyak menerima pesanan seragam batik dari perkantoran dan sekolah. Endang juga membuat kain batik berbahan sutra, tapi dengan jumlah kecil.

Pasalnya, bahan sutra masih sulit didapat dan proses pembuatannya juga membutuhkan waktu lama. "Untuk sutra berbahan halus membutuhkan waktu selama empat bulan agar bisa menjadi kain," katanya.

Harga batik sutra ini dibanderol mulai Rp 500.000 hingga Rp 3 juta per potong. Dari usahanya ini, Endang mengaku bisa meraup omzet di atas Rp 100 juta per bulan.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×