kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Durian montong oranye: Budidaya mudah, murah, panennya pun berlimpah (2)


Senin, 21 November 2011 / 15:53 WIB
Durian montong oranye: Budidaya mudah, murah, panennya pun berlimpah (2)


Reporter: Ragil Nugroho, Hafid Fuad | Editor: Tri Adi

Seperti pohon durian lainnya, budidaya durian montong oranye cukup mudah. Pemupukan cukup sekali setahun untuk merangsang munculnya bunga. Biaya perawatan kebun durian ini berkisar Rp 200.000 hingga Rp 500.000 setiap pohon per tahun.

Selain kualitas buahnya yang baik, durian montong oranye makin diminati para petani karena perawatan dan proses budidaya yang mudah. Durian montong oranye bisa ditanam dengan jarak 7 x 7 m².

Di lahan seluas satu hektare (ha), para petani bisa menanam hingga 150 pohon. Setelah mencapai umur tiga tahun, durian ini bisa mulai dipanen. Satu pohon bisa menghasilkan 100 kilogram (kg) buah, dengan berat rata-rata satu buahnya mencapai 5 kg.

Sayang, panen durian hanya berlangsung sekali setahun. "Untuk menambah penghasilan, petani bisa melakukan penanaman dengan cara tumpang sari," ujar Ajie Win, pemilik PD Citra Karya Tani di Bogor.

Untuk tanaman selingan, petani bisa menanam sayuran atau pohon jambu kristal di antara pohon durian ini. Dengan cara ini, petani pun bisa mendapatkan pemasukan rutin tiap bulan, hingga masa panen durian di tahun berikutnya.

Yang penting, di antara pohon durian itu jangan ditanam singkong, pisang, sengon dan tumbuhan keras lainnya karena bisa membuat bibit tak berkembang.

Untuk pemupukan, pohon durian ini membutuhkan dua macam pupuk yang ditaburkan sekali setahun. Yakni, pupuk organik dan pupuk anorganik, seperti NPK. "Pemupukan ini untuk merangsang proses pembungaan tanaman," ujar Sunandar, pemilik CV Berkah Intisari.

Petani juga harus memangkas tunas sekunder setelah musim panen. Pasalnya, tunas sekunder tersebut bisa menghalangi masuknya cahaya matahari.

Sunandar pun menaksir, biaya perawatan kebun durian ini berkisar Rp 200.000 hingga Rp 400.000 per pohon dalam setahun," jelas Sunandar. Sementara, dalam perhitungan Aji, total biaya perawatan durian jenis ini antara Rp 300.000 hingga Rp 500.000.

Tanaman buah ini juga memerlukan tanah yang gembur, supaya akar dapat menancap dalam. Selain itu, tanah harus memiliki derajat keasaman 6 hingga 6,5.

Buah montong muda juga memerlukan perlindungan dari terpaan angin dan butuh cabang-cabang yang kuat. Permukaan air tanah tidak boleh kurang dari 150 cm, karena air tanah yang terlalu rendah mengakibatkan buah kurang manis.

Buah yang berumur sebulan akan lebih baik jika diikat ke dahannya, supaya tidak langsung jatuh jika terkena angin. Masa panen pohon ini biasanya jatuh antara November hingga Desember.

Saat panen maka petani tinggal memotong tali pengikatnya dan memetik buahnya. Pemotongan tali tersebut dilakukan secara serempak apabila kematangan buah terlihat sudah merata.

Hanya, menurut Aji sering petani kurang sabar menunggu masa panen pertama. Oleh karena itu, perlu strategi pembiayaan yang baik untuk bertahan dalam agribisnis durian montong oranye ini. Selain itu, petani juga harus siap bersaing dengan durian impor yang gencar didatangkan oleh importir buah. "Harus ada kerja sama yang baik antara petani dan pemerintah dalam mengembangkan jenis buah lokal ini," pesan Ajie.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×