kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Durian montong oranye: Dagingnya legit, pohonnya tahan hama (1)


Jumat, 18 November 2011 / 15:51 WIB
Durian montong oranye: Dagingnya legit, pohonnya tahan hama (1)
ILUSTRASI. Jelang perilisan Samsung S21, ini harga HP Samsung S20 terbaru


Reporter: Ragil Nugroho, Hafid Fuad | Editor: Tri Adi

Durian montong oranye kini lagi jadi primadona. Selain rasa dagingnya nan legit, pohonnya lebih tahan hama. Petani pun sudah bisa memanen buah durian ini sejak umur tiga tahun dengan hasil 100 kg durian per batang. Tak hanya buahnya, bibit durian montong oranye pun banyak diburu para pehobi tanaman buah.

Buah durian merupakan buah berkarakter kuat. Selain bentuknya yang unik, buah yang memiliki nama latin Durio zibenthinus ini juga mengeluarkan aroma yang sangat khas.

Durian memiliki banyak varian. Salah satunya adalah durian montong oranye. Jenis durian ini kini menjadi primadona di kalangan pebisnis tanaman.

Menurut Ajie Win, pemilik PD Citra Karya Tani di Bogor, ia mengembangkan jenis durian tersebut dari durian montong daun pendek yang berasal dari Thailand. Induk durian yang dibawanya dari Bogor tersebut dikembangkan di Banyumas, Jawa Tengah.

Bibit durian montong oranye pun didapatkan melalui perkawinan silang dengan 50 jenis durian lokal. "Setelah 10 tahun pengembangan, kami baru memasarkan durian montong oranye ini," ujar Ajie yang merupakan alumni Universitas Pakuan, Bogor.

Menurut Ajie, berbisnis durian ini sangat menguntungkan karena telah memiliki merek montong yang telah dikenal masyarakat. Montong oranye pun lebih unggul karena lebih tahan terhadap hama, seperti hama penggerek batang. "Durian jenis ini lebih tahan hama dibandingkan montong pendahulunya," kata Ajie.

Selain itu, pohon durian mulai berbuah sejak umur tiga tahun. Berat rata-rata buahnya mencapai 5 kilogram (kg). Petani pun bisa mengunduh hingga 100 kg dalam setiap batang.

Harga jual montong oranye di tingkat petani Rp 25.000 per kg . Adapun harga di tingkat pedagang mencapai Rp 37.500/kg.

Ajie yang mempunyai lahan inti plasma di Banyumas mampu menghasilkan hingga satu ton dalam sekali panen dan memiliki konsumen tetap di Jabodetabek dan Jawa Tengah. Dalam panen yang hanya sekali setahun itu, ia mampu menggaet omzet hingga Rp 25 juta. "Rata-rata satu petani mempunyai 10 batang," ujar Ajie.

Tidak harus menunggu panen untuk merasakan laba durian ini, karena pembudidaya bisa juga untung dari penjualan bibitnya. Ajie yang juga menjual bibit, lazim menjual bibit setinggi 50 cm dengan akar berkaki dua seharga Rp 50.000. "Kaki dua tersebut berpengaruh pada pertumbuhan tanaman," ujar Ajie.

Adapun bibit setinggi 1,5 meter hingga 2 meter dijual seharga Rp 350.000. Dari penjualan bibit tersebut ia mengaku memperoleh omzet hingga Rp 25 juta per bulannya.

Bagi Sunandar, pemilik CV Berkah Intisari di Bogor, durian yang dikenal juga dengan nama durian Bhineka ini mempunyai beberapa karakter khas. Daging buahnya berwarna kuning oranye dan lebih cerah dibandingkan dengan durian lainnya. Jika dibandingkan dengan durian montong Thailand, durian ini mempunyai tekstur daging yang lebih legit.

Dalam sebulan, ia bisa menjual hingga 800 kg buah durian dengan harga Rp 23.000 per kg. "Omzet minimal Rp 15 juta sebulan," ujarnya. Sunandar menjual durian ini ke Jakarta, Bandung dan Semarang. "Permintaan terus meningkat," ujarnya.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×