Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.
Lazimnya, pelaku bisnis harus mengikuti perkembangan atau tren baru supaya tetap bertahan. Tak terkecuali pada bisnis bakery yang juga mengenal tren dan inovasi dalam perkembangan bisnisnya.
Lanny Soechan, pemilik Baking Course San Mario yang memberikan baking class pada SIAL Interfood 2016 lalu juga mengatakan, pebisnis bakery tak hanya fokus soal rasa, tapi juga harus mengembangkan kreasi atau modifikasi rupa.
Selain rasa, Lanny bilang, tekstur dan penampilan merupakan bagian terpenting dalam bisnis cake dan pastry. “Pelaku bisnis pun harus terus berinovasi melalui resep-resep terkini. Karena jika tidak ada inovasi, hasilnya akan terasa monoton," tuturnya. Sebab, produk yang memiliki terlihat cantik dan lezat akan menimbulkan rasa konsumen penasaran untuk segera mencobanya.
Kualitas rasa dan tekstur bisa dijaga jika penggunaan bahan bakunya tepat. Bahan baku utama, seperti tepung terigu akan sangat berpengaruh dalam kualitas rasa. Lanny mencontohkan dalam membuat kue pao atau bakpao sebaiknya menggunakan tepung terigu merek tertentu supaya menghasilkan tekstur kenyal dan warna putih nan bersih.
Penampilan luar cake dan pastry juga erat kaitannya dengan ragam dekorasinya. Dalam pameran kemarin, menjadi ajang para produsen untuk menunjukan kreasi mereka. Seperti ChefMate Chocolate yang menunjukan cara pembuatan bunga dengan bahan dasar coklat. "Harus diakui, bahan dasar coklat masih jadi tren untuk cake decorating hingga beberapa tahun ke depan," ujar Giat, chef yang menjadi tutor di baking class.
Ia memprediksi kreasi coklat akan makin beragam. Tahun depan, tren dekorasi cake akan mengarah ke bentuk bunga dan animasi kartun. Ragam kue seperti chocoball, cheese cake, strawberry chocolate cake, roll cake, dan green tea tetap menjadi favorit setahun ke depan. "Untuk seni dekorasi sebenarnya tak hanya coklat. Icing sugar atau fondant, juga masih disukai karena lebih rapi dan terlihat elegan," tutur Giat.
Eclairs akan menjadi tren terbaru cake dan pastry. "Di luar negeri, eclairs sudah booming sekali, disamping chocoball dan green tea ya. Tapi di Indonesia, saya lihat pelakunya masih sedikit. Ini bisa jadi peluang bagus," ujarnya.
Jenis kue lain yang juga jadi buruan para pengunjung pameran SIAL Interfood 2016 adalah croissant. Kue klasik asal Prancis ini memang memiliki sensasi tersendiri dengan tekstur yang renyah di luar dan lembut di bagian dalam.
Kini, croissant tak hanya disajikan polos, tapi juga dipadukan oleh beragam selai rasa buah, coklat, almond, keju, sosis, beef, dan lainnya. Giat bilang, croissant tetap berpeluang sepanjang tahun depan. "Croissant ini punya penggemarnya sendiri, tapi fanatik. Jadi peluang bisnisnya bakal tetap ada," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
