kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Enaknya menggigit laba daging puyuh


Selasa, 13 Oktober 2015 / 12:31 WIB
Enaknya menggigit laba daging puyuh


Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Tri Adi

Sangrai, gerai menu olahan daging burung puyuh asal Bandung, menawarkan kemitraan usaha sejak 2014 silam. Paket usaha senilai Rp 200 juta dan Rp 450 juta. Mitra dapat perlengkapan usaha lengkap hingga pelatihan. Target balik modal sekitar 1,5 tahun hingga dua tahun.

Resto olahan ayam sudah banyak beredar di berbagai tempat, namun gerai kuliner yang menyajikan menu olahan daging burung puyuh rasanya masih belum banyak. Salah satu pengusaha yang menjajal peruntungan menjajakan menu olahan daging puyuh ini adalah Johan Tirta lewat bendera usaha Warung Sangrai di Bandung, Jawa Barat.

Johan mengklaim gerai ini merupakan pelopor spesialis menu daging puyuh dengan sentuhan tradisional. Menu andalan yang ditawarkan seperti puyuh rawit, puyuh cabe garam, puyuh prancis original dan puyuh sambak endeus. Usaha yang sudah berdiri sejak tahun 2011 ini, mulai menawarkan kemitraan usaha di tahun 2014.  

Hingga saat ini, Sangrai sudah memiliki 10 gerai yang tersebar di Bandung, Jakarta, Tangerang, dan Bekasi. Dari jumlah gerai tersebut,  sembilan unit gerai di antaranya merupakan milik mitra dan satu gerai sisanya milik induk usaha.

Joy menawarkan dua jenis paket investasi, yaitu paket foodcourt senilai Rp 200 juta dengan luas tempat usaha 20 m², dan paket resto seharga Rp 450 juta dengan luas lokasi 100 m². Mitra akan mendapat fasilitas perlengkapan usaha lengkap, desain ruangan, dan aneka peralatan gerai seperti meja dan bangku serta pelatihan usaha. "Perbedaan fasilitas antara kedua paket itu adalah kuantitas peralatan gerai yang didapat sesuai luas tempat usaha," ujar Johan.

Kerjasama usaha berlaku selama lima tahun. Setelah masa kontrak berakhir, biaya perpanjangan kerjasama akan disepakati selanjutnya. Pusat tidak mengutip biaya royalti, namun mitra wajib membeli bahan baku yaitu daging puyuh dan bumbu-bumbu yang memakan biaya sekitar 40%−50% dari omzet tiap bulan.
Jeli pilih lokasi usaha

Selain menjual menu olahan daging puyuh, gerai ini juga menjual nasi timbel, nasi tutug oncom, nasi goreng, cah kangkung, cah tauge, olahan tempe tahu, dan aneka minuman segar. Harga menu mulai dari Rp 6.000 hingga Rp 36.000 per porsi.

Joy bilang, dari gerai pusat di Bandung, omzet rata-rata bisa mencapai Rp 150 juta per bulan. "Jika mitra usaha bisa mencapai target tersebut, targetnya mitra bisa balik modal dalam waktu 1,5 tahun," kata dia.

Saran untuk tempat usaha adalah pusat keramaian seperti mal, area perumahan, area apartemen, atau lingkungan sekolah. Dalam satu gerai membutuhkan karyawan sekitar enam hingga 16 orang.

Khoirussalim Ikhsan, pengamat waralaba dari Entreprenur College berpendapat, prospek bisnis produk burung puyuh cukup bagus. Namun lantaran unggas jenis ini cukup langka di pasaran, induk usaha harus bisa menjaga pasokan bahan baku.

Agar usaha berkembang, calon mitra juga harus jeli memilih tempat usaha yang strategis. Selain itu, pemilihan SDM berkualitas dan menjaga kualitas produk juga jadi hal penting yang harus diperhatikan.

      

Sangrai           
Jalan LL RE Martadinata No. 63, Bandung, Jawa Barat
Hp: 083820600220

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×