kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gapki sayangkan sikap India yang akan mengerek bea masuk CPO dan turunannya


Rabu, 14 Maret 2018 / 14:53 WIB
Gapki sayangkan sikap India yang akan mengerek bea masuk CPO dan turunannya


Reporter: Abdul Basith | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyayangkan langkah India yang kembali akan menaikkan bea masuk bagi impor Crude Palm Oil (CPO) beserta turunannya dari Indonesia. Sebab, kenaikan bea masuk impor ini akan memukul pebisnis kelapa sawit asal Indonesia.

Maklum, dari total ekspor ekspor CPO Indonesia sekitar 31 juta ton, ekspor CPO ke India merupakan yang tertinggi yakni 7,6 juta ton.

Kenaikan bea masuk ini bukan yang pertama dilakukan oleh India. Sebelumnya pada tahun 2017, India telah menaikkan bea masuk CPO dan produk olahannya hingga dua kali lipat.

"Tahun lalu India menaikkan tarif impor CPO 15% dan produk olahannya 25%," ujar Joko Supriyono, Ketua Umum Gapki dalam Musyawarah Nasional X Gapki, Rabu (14/3).

Joko bilang India akan kembali menaikkan bea masuk impor CPO dan turunannya. Menurutnya, bea masuk CPO India akan dinaikkan menjadi 44% dan produk olahannya naik menjadi 54%.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan telah berkomunikasi dengan India. Ia bilang India telah tiga kali menaikkan tarif impor.

India melakukan hal tersebut dalam rangka melindungi industri minyak nabati dalam negeri. Namun, setelah melakukan komunikasi, Enggar bilang pemerintah India akan melakukan evaluasi terkait kebijakan tersebut.

"Mereka janji untuk segera mengevaluasi karena akan berdampak bagi industri India sebab biaya produksi akan naik," jelas Enggar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×