kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gencar bikin promo hingga jumpa artis (3)


Kamis, 02 Oktober 2014 / 11:47 WIB
Gencar bikin promo hingga jumpa artis (3)
ILUSTRASI. Simak rute lengkap dan jadwal KRL dari Jogje ke Solo, Senin-Jumat, 17-21 April 2023


Reporter: Rani Nossar | Editor: Havid Vebri

Kendati bisnis kuliner ayam penyetnya sudah sukses, Edy Ongkowijaya mengaku belum puas. Sampai saat ini ia masih terus fokus membesarkan usahanya. Salah satunya dengan memperkuat branding produk. Edy ingin ayam penyetnya semakin dikenal pasar. Kendati demikian, ia mengaku tak pernah memasang iklan di media.

Menurut Edy, restorannya terkenal karena rekomendasi dari mulut ke mulut. Terlebih setelah surat kabar setempat, yakni Strait Times, menulis soal restorannya. "Sejak itu, banyak yang penasaran dan ingin mencoba," katanya.

Edy juga diuntungkan karena mayoritas konsumennya adalah anak muda. Para anak muda ini sering berbagi pengalaman makan mereka di media sosial yang otomatis menjadi promosi gratis terhadap usahanya. "Mereka kalau makan di mana sering up date status di media sosial mereka. Jadi sekarang sasaran saya tidak hanya keluarga saja, tapi juga anak muda," katanya.

Edy mengakui, persaingan bisnis kuliner saat ini sudah sangat ketat. Makanya, untuk unggul tidak cukup hanya memperkuat branding saja. Menurut dia, perlu juga mempertahankan kualitas rasa. "Percuma juga sudah maksimal melakukan  branding tapi rasa sajiannya biasa saja," ujarnya.

Selain itu, ia juga kerap menggelar promosi setiap bulannya. Misalnya paket hemat hari Jumat. Lalu ada juga promosi liburan sekolah dan promosi perayaan keagamaan, seperti promosi Idul Fitri, promosi spesial Natal atau Deepavali, dan lain-lain.

Tidak jarang, Edy juga mendatangkan artis-artis Indonesia yang sudah terkenal di Singapura ke restorannya guna menarik perhatian pengunjung. Maklum, selain menjadi pengusaha restoran, pria 36 tahun ini juga menjadi promotor musik yang sering mendatangkan artis Indonesia ke Singapura.

"Saya sering mengajak Ungu, Kotak, dan Rosa untuk datang ke restoran dan saya buat promosi spesial makan sambil jumpa fans, " kata dia. Kendati bisnisnya terus berkembang dan sudah ekspansi ke negara-negara lain, bukan berarti  tak ada kendala yang dihadapinya.

Edy bilang, kendala utama adalah sulitnya mencari tenaga terampil untuk bekerja di restorannya. "Kadang pegawai sudah capek-capek dilatih, malah kabur," ujarnya. Selain itu, mempekerjakan juru masak orang Indonesia di luar negeri juga banyak tantangannya, terutama menyangkut izin kerja di negara tersebut.

"Apalagi nanti Dapur Penyet ingin buka di Arab Saudi, UEA, Filipina, dan Australia, " kata dia. Untuk pekerjaan pelayan atau tukang cuci piring memang tidak ada masalah. Soalnya, banyak orang lokal Singapura dan Malaysia yang tidak gengsi melakoni pekerjaan itu.

Selain sibuk berbisnis, Edy juga peduli dengan kegiatan sosial. Bahkan, ia memiliki yayasan khusus untuk menyantuni anak-anak kurang mampu. Bagi Edy, hidup harus memberikan manfaat bagi orang lain. "Saya tidak melulu cari uang, karena itu akan terasa sangat semu dan tidak ada habisnya," kata dia.            

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×