kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Giliran start up lokal ekspansi


Senin, 04 Desember 2017 / 22:29 WIB
Giliran start up lokal ekspansi


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak cuma start up global, usaha rintisan lokal yang masuk kategori kelas kakap atau biasa disebut unicorn juga terus mengepakkan sayap bisnis. Salah satu cara yang terbilang ampuh di jagat start up ini adalah lewat aksi akuisisi bisnis.

Ambil contoh GDP Ventures yang terus saja membenamkan modal di sejumlah usaha rintisan. Kali ini, lewat Blibli.com, perusahaan tersebut kembali melakukan akuisisi di usaha rintisan wisata.

Rupanya, Blibli mengakuisisi  perusahan biro wisata online yakni Indonesian Flight lewat Tiket.com. "Blibli.com mengakuisisi Indonesia Flight melalui Tiket.com. Tidak lama setelah akuisisi Tiket.com. Besaran akuisisinya tidak bisa kami sebutkan," ujar CEO Blibli Kusumo Martanto ke KONTAN,  Senin (4/12).

Blibli sendiri mengakuisi Tiket.com pada pertengahan tahun ini. Sehingga aksi tersebut merupakan sinyal bahwa salah satu lini bisnis GDP Ventures ini sudah semakin siap masuk ke bisnis wisata online yang kian marak.

Kusumo mengakui  langkah ekspansi ini diambil guna menunjukkan keseriusan Blibli pada sektor onlint travel agency alias OTA. Selain itu, Indonesia Flight sudah menjadi salah satu mitra bisnis dari Tiket.com sejak empat tahun yang lalu.

Meski sudah menjadi bagian dari Tiket.com, Blibli bakal membiarkan manajemen dari Indonesian Flight untuk berjalan seperti biasa. Tapi yang berbeda kali ini adalah adanya bantuan dari Tiket.com. Begitu pula sebaliknya manajemen Tiket.com juga akan mendapat sokongan dari Indonesian Flight.

Tak ketinggalan, Blibli sendiri, kata Kusumo bakal membantu kedua perusahaan agar terus bisa berkembang. Sayang, Kusumo tidak merinci bentuk bantuan yang bakal diberikan oleh Blibli. Apakah dalam bentuk suntikan dana atau hal yang lainnya. "Yang jelas, kami dukung untuk bisa tumbuh lebih pesat," timpalnya.

Asal tahu saja Indonesia Flight sendiri merupakan salah satu start up pertama di tanah air yang menghadirkan layanan pembelian tiket pesawat lewat aplikasi mobile sejak tahun 2012.

Gojek Tak Ketinggalan

Menurut Gaery Undarsa, Chief Communication Officer dan Co Founder Tiket.com, perusahaannya, yakni Tiket.com menjadi sister company dari Indonesia Flight. Adapun untuk target bisnis dengan bergabungnya perusahaan itu ke Tiket.com, ia belum bisa berkomentar banyak. "Ini masih dalam tahap pembahasan dengan grup," katanya kepada KONTAN.

Selain GDP Ventures, perusahaan start up kakap lain, yakni Gojek Indonesia juga tak mau ketinggalan melakuakn ekspansi bisnis. Seperti dilansir dari Deal Street Asia, perusahaan transportasi online tersebut membeli saham minoritas di aplikasi transportasi berbasis dua roda di Bangladesh yakni Pathao.

Sejatinya, antara Gojek dan Pathao sudah melakukan pembicaraan beberapa minggu ini untuk bisa merealisasikan investasi tersebut. Gojek sendiri setuju untuk menyuntik modal sebesar US$ 2 juta ke Pathao dalam bentuk pendanaan Series A.

Tujuan dari ekspansi ini bisa ditebak. Gojek rupanya ingin membuat replika bisnis Gojek Indonesia ke Bangladesh. Maklum, suasana negara tersebut rada mirip dengan Indonesia, yakni di sejumlah kota kerap terjadi kemacetan yang jadi celah bisnis bagi Gojek Indonesia.

Dengan memasuki pasar Bangladesh, Gojek secara perlahan bisa mengoptimalkan fitur-fitur yang sudah beroperasi di Indonesia. Seperti mulai dari transportasi online, pengiriman barang, makanan dan tentu hingga sistem pembayaran secara online. Sayang, manajemen Gojek Indonesia hingga berita ini turun tidak memberi komentar.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×