kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gurami soang: Air lancar, gurami cepat besar (2)


Selasa, 03 Juli 2012 / 13:28 WIB
Gurami soang: Air lancar, gurami cepat besar (2)


Reporter: Fahriyadi, Revi Yohana | Editor: Tri Adi

Budidaya gurami soang tidak sulit. Sama seperti gurami biasa, budidaya gurami ini perlu memperhatikan sirkulasi air dan pakan. Selain itu, juga perlu diberikan antibiotik guna menghindari virus yang biasa menyerang insang dan kulit gurami. Gurami ini sudah bisa panen dalam waktu sembilan bulan.

Membudidayakan ikan gurami soang tidak terlalu sulit. Seperti halnya gurami biasa, gurami soang dapat tumbuh maksimal di kolam dengan temperatur suhu 28-30 derajat Celcius. Kendati terbilang mudah, pembudidaya tetap harus mewaspadai virus atau penyakit yang biasa menyerang bagian insang dan kulit gurami.

Taufik Rahmat, pemilik PT Satu Karya Community mengatakan, proses budidaya gurami ini memakan waktu sekitar sembilan bulan. "Selama sembilan bulan itu pembudidaya harus memperhatikan beberapa hal," katanya.

Pertama, memilih benih unggul. Menurutnya, ada tiga jenis ukuran benih yang bisa dipilih. Yakni, ukuran kuku, silet, dan mina (setara empat jari di luar jempol).

"Dari ketiga ukuran itu, pastikan benih dalam kondisi segar dan tak sakit karena erat kaitannya dengan pertumbuhan," ujarnya.

Berikutnya adalah soal perawatan yang meliputi pakan dan air kolam. Rahmat bilang, pakan yang baik buat gurami soang adalah dedaunan hijau, seperti kangkung dan daun pepaya. "Gurami termasuk jenis ikan yang tak membutuhkan pakan protein tinggi seperti lele," ujarnya.

Kondisi air juga harus diperhatikan. Menurutnya, tidak ada kriteria khusus mengenai air ini. Yang pasti, airnya harus bersih dan tidak tercemar limbah. Makanya, perlu dilakukan penggantian air sekitar satu sampai dua minggu sekali.

Penggantian air itu penting agar ikan bisa terhindar dari serangan virus. "Ancaman virus itu tak mengenal usia, bahkan menjelang panen pun masih berisiko," jelasnya.

Yusuf Arifin, pemilik Ikano Fish Farming, menambahkan bahwa ada tiga hal penting yang harus dilakukan guna menjauhkan ikan dari penyakit. Yakni, sirkulasi air, pemberian antibiotik, dan pakan yang berkualitas.

Sirkulasi air penting supaya ikan merasa nyaman. Air harus mengalir dengan jalan memberikan lubang dalam kolam dan dibuat saluran pasokan air menuju kolam.

Bagi bibit ikan yang masih berusia muda, aliran air jangan terlalu deras. Namun, penggantian air bisa lebih sering seperti satu hingga dua kali seminggu.

Beda dengan ikan yang sudah besar. Aliran air bisa dibuat lebih deras, namun jangan sering diganti. Untuk antibiotik bisa diberikan yang organik maupun kimiawi. Antibiotik organik bisa dibuat sendiri menggunakan daun pepaya dicampur air dan disaring.

Kemudian, airnya disebarkan di kolam. Bisa pula menggunakan air garam. "Menyebarkan air garam sesekali ke kolam baik untuk ikan," ujarnya. Pemberian antibiotik baik dilakukan dalam dua kali seminggu.

Bila masih berupa benih, sebaiknya berikan pakan cacing merah yang masih sangat tipis. Bila sudah besar bisa diberikan pakan lebih keras, seperti dedaunan dan pelet.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×