kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gurih keuntungan dari bisnis sosis bakar


Selasa, 01 September 2015 / 12:33 WIB
Gurih keuntungan dari bisnis sosis bakar


Reporter: Robi Gunawan | Editor: Tri Adi

Satu lagi tawaran sosis bakar datang dari Raja Sosis asal Solo, Jawa Tengah. Paket investasinya mulai dari Rp 2,5 juta hingga Rp 30 juta. Dengan omzet hingga Rp 2,5 juta per hari, mitra diprediksi bisa balik modal dalam 6 bulan.

Camilan inovasi seperti sosis bakar sudah jamak ditemukan di berbagai tempat. Biasanya jajanan ini dijajakan di booth-booth di pinggir jalan atau di depan minimarket. Harga jualnya yang murah meriah serta rasanya yang nikmat dengan baluran saus aneka rasa, membuat banyak orang tertarik berbisnis sosis bakar.

Salah satunya adalah Arif Sanyoto dengan mendirikan usaha Raja Sosis di akhir tahun 2013. Usaha yang berasal dari Solo, Jawa Tengah ini mulai menawarkan kemitraan setelah dua tahun beroperasi. Melihat antusiasme konsumen yang baik, Arif pun menawarkan kemitraan sejak Januari 2015.   

Kelebihan produknya menurut Arit terletak pada bahan baku sosis yang bebas pengawet. Dia juga menjual menu lain sebagai pelengkap seperti bakso dan otak-otak dengan saus khas Raja Sosis. Saat ini Arif telah memiliki 80 mitra usaha dan lima gerai milik pusat yang tersebar di pulau Jawa dan Kalimantan.

Ada tiga paket yang ditawarkan oleh Raja Sosis, yakni paket gubernur senilai Rp 7,5 juta, paket menteri  Rp 10 juta, dan paket panglima senilai Rp 30 juta. Setiap paket mendapatkan satu set gerobak lengkap dengan peralatan dan bahan baku beserta bumbu khas racikan Raja Sosis.

Pusat juga akan memberi dukungan promosi online. Perbedaan paket gubernur dan paket menteri terletak pada jumlah kelengkapan peralatan usaha yang didapat mitra. "Kita sediakan juga paket Rp 2,5 juta yang hanya mendapatkan bahan baku sosis saja," kata Arif.

Khusus untuk paket panglima, mitra akan mendapatkan hak untuk menjadi mitra utama di satu provinsi dan mendapatkan 5 paket gubernur. Jadi mitra usaha yang akan bergabung di provinsi tersebut bisa membeli kemitraan dari mitra utama di sana. Langkah tersebut merupakan strategi Arif untuk bisa dengan mudah menyalurkan bahan baku utama yang tidak bisa bertahan lama. "Kita buat kantong-kantong setiap provinsi agar mudah dalam proses pengiriman bahan baku," tambahnya.

Arif tidak memungut biaya royalti dan mitra usaha tidak wajib menggunakan nama Raja Sosis. Namun, mitra cukup membeli bahan baku secara rutin dari pusat. Dalam sehari, mitra diprediksi meraup omzet Rp 800.000 hingga Rp 2,5 juta dengan proyeksi balik modal dalam jangka waktu 6 bulan.       

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×