kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,51   -5,84   -0.63%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hangat laba usaha minuman jahe merah


Jumat, 28 Agustus 2015 / 15:17 WIB
Hangat laba usaha minuman jahe merah


Reporter: Merlina M. Barbara | Editor: Tri Adi

Ada tawaran kemitraan usaha minuman jahe merah dari Mororene di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Paket investasinya Rp 15 juta, Rp 30 juta, dan Rp 105 juta. Mitra juga bisa menjual makanan ringan sebagai pelengkap. Konsep usaha lewat booth atau foodtruck sebagai pilihan.

Alam Indonesia kaya akan rempah-rempah yang bisa diolah menjadi bahan obat dan minuman kesehatan. Salah satunya adalah tanaman rimpang jahe. Kandungan manfaat yang berlimpah bagi tubuh membuat jahe banyak diolah untuk dijadikan minuman hangat yang menyehatkan.

Salah satu pengusaha yang menggarap potensi minuman kesehatan ini adalah Yunan F. Bintoro di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dia memproduksi sirup jahe merah Mororene sejak 2012. Untuk memasarkan produknya ini, Yunan menjalankan sistem kemitraan usaha di tahun yang sama.

Saat ini Yunan telah memiliki 24 gerai milik mitra yang tersebar di Serang, Cilegon, Solo, Anyer, dan Medan. Sementara Yunan hanya fokus memproduksi untuk memasok bahan baku ke para mitra usaha. "Sebab, tingkat kesulitan mengolah jahe merah menjadi sirup cukup tinggi, salah satunya membuat rasa jahe tidak pahit,” jelas Yunan.

Ada tiga paket investasi yang ditawarkan, yakni paket standar senilai Rp 15 juta, paket Rp 30 juta, dan paket senilai Rp 105 juta. Usaha ini menawarkan aneka menu minuman berbahan dasar jahe seperti classic blend, jahe krimer, jahe merah kopi, jahe jeruk nipis ala prancis, hingga jahe buah.

Untuk paket investasi Rp 15 juta, konsep usaha menggunakan booth. Mitra juga akan mendapatkan peralatan usaha beserta dua set meja dan kursi. Sementara paket Rp 30 juta berbentuk mini kafe dengan fasilitas booth, peralatan usaha, dan delapan set meja dan kursi.

Adapun paket Rp 105 juta berjualan lewat foodtruck. Mitra juga akan mendapatkan peralatan usaha dan delapan set meja dan kursi. “Butuh biaya banyak memodifikasi mobil pikap agar sesuai kebutuhan,” kata Yunan.

Harus tingkatkan pasar

Mitra wajib membeli sirup jahe merah minimal 10 liter per minggu dari pusat. Mitra boleh menambah menu makanan ringan untuk melengkapi menu minuman seperti roti bakar, kentang goreng atau pisang bakar.

Harga jual minuman jahe berkisar Rp 5.000–Rp 9.000 per gelas. Sementara menu makanan seharga Rp 5.000 – Rp 20.000 per porsi. Yunan bilang, omzet standar mitra berkisar Rp 4 juta–Rp 15 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya sewa tempat, bahan baku, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya, mitra masih bisa meraup laba bersih sekitar 30%.

Menurut Yunan, kompetitor usaha minuman jahe merah yang masih sedikit menjadi keuntungannya. Selain itu, rasa sirup jahe yang dia produksi lebih nikmat karena tidak pahit dan melewati proses riset yang cukup lama.

Amir Karamoy, Ketua Komite Tetap dan Lisensi Kadin, mengatakan, kemitraan minuman olahan jahe merah memiliki prospek yang bagus karena menonjolkan aspek kesehatan produk yang dijual. Namun, untuk meningkatkan pangsa pasar, harus ada peningkatan pada proses penyajian produk agar dapat lebih menarik di mata anak muda.  

  

Mororene  
Jl. Timbul 1 No. 47, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan
Hp: 0812 1808 7717

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×