kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hanya cocok dikembangkan di dataran tinggi (2)


Rabu, 27 Agustus 2014 / 15:20 WIB
Hanya cocok dikembangkan di dataran tinggi (2)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Rani Nossar | Editor: Rizki Caturini

Budidaya kubis atau kol ungu tidak sulit. Cara perawatannya sama seperti pada budidaya kol biasa. Deri Galih Jatmiko, salah seorang pebudidaya kol ungu asal Brastagi, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, mengatakan, budidaya kol ungu cocok di di daerah dataran tinggi, dengan suhu sekitar 20–240 derajat celcius.

Suhu udara di Brastagi sendiri berkisar antara 22–25 derajat celcius, sehingga cocok buat budidaya tanaman yang memiliki nama latin Brassica oleraceae L ini. "Kol ungu juga bisa ditanam sepanjang tahun tanpa harus menanam tanaman sela," kata Deri.

Menurut Deri, kol ungu bisa dikembangbiakkan melalui biji. Bila mau praktis, Anda bisa membeli benih yang sudah siap tanam. Benih kol ungu ini banyak dijual di toko-toko benih.

Sebelum ditanam di lahan terbuka, benih harus disemai dulu ditempat yang tidak terkena langsung cahaya matahari. “Persemaian harus sudah dicampur dengan pupuk kompos,” kata Deri.

Selama penyemaian, tanaman harus rutin disiram sekali sehari. Benih lalu dibiarkan tumbuh selama satu bulan. Setelah itu baru dipindahkan ke lahan terbuka.

Sebelum dipindahkan, lahan harus disiapkan dahulu. Di antaranya, membuat bedengan selebar 800 sentimeter (cm)–100 cm, tinggi 30 cm, dan jarak antar bedengan 30 cm. Bedengan lalu dicampur dengan pupuk kandang dan pupuk kimia. “Pupuknya disesuaikan dengan kondisi cuaca, karena jenis-jenis pupuk itu banyak dan gunakan sesuai musim yang ada,” terang Deri.

Setiap satu bedengan bisa dibuat lubang penanaman sebanyak dua baris. Jarak antar lubang 40 cm dan jarak antar baris 50 cm. Penanaman sebaiknya dilakukan sore hari dan harus dilakukan hati-hati agar tidak merusak akar dan daun.

Pertumbuhan awal kol ungu ditandai dengan pembentukan daun secara normal. Namun semakin dewasa daun akan mulai melengkung ke atas hingga tumbuh sangat rapat atau disebut dengan crop.

Menurut Deri, perawatan kol ungu harus dilakukan dengan baik. Pasalnya, kol sangat rentan terhadap ulat daun, terutama pada musim hujan. Selama ditanam lahan terbuka, pemupukan cukup dua kali.

Sementara untuk mengatasi hama, penyemprotan dilakukan sekali seminggu. Deri menyarankan untuk menggunakan obat hama organik. Kol ungu siap panen saat berumur 3,5 bulan saat crop-nya sudah cukup besar.

Erik Putra, pebudidaya kol ungu lainnya bilang, dalam perawatan kol ungu, yang penting jangan sampai kekurangan air. Ada masanya cuaca di Indonesia sangat panas. Saat itulah, tanaman harus lebih sering disiram. "Jika tidak, warnanya menjadi merah," ujarnya.    n

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×