kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harum laba dari gerai makanan Jepang


Rabu, 27 Agustus 2014 / 14:59 WIB
Harum laba dari gerai makanan Jepang
ILUSTRASI. Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (6/2). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/06/02/2018


Reporter: Rani Nossar | Editor: Rizki Caturini

Makanan Asia seperti kuliner dari Jepang sudah makin jamak ditemui di sini. Pasarnya yang disasar pun beragam. Konsep jualannya pun bervariasi, mulai dari gerobak, konter kecil hingga konsep restoran besar di mal-mal.

Salah satu pelaku usaha yang ikut meramaikan bisnis kuliner khas Jepang ini adalah Sheila Prasetio dengan mengusung merek dagang Tokio Street. Usaha ini sudah berdiri sejak 2010. Dulu nama merek usahanya Shitako. Namun sejak awal 2013, Sheila mengganti nama brand agar lebih menjual. Kemudian pada Juli 2013, ia mulai menawarkan kemitraan usaha.

Saat ini, Tokio Street sudah memiliki 20 gerai yang tersebar di Jakarta, Bali, Palembang, dan Surabaya. Ada delapan gerai milik pusat di Jakarta dan lainnya milik mitra.

Tokio Street menyajikan makanan-makanan khas Jepang seperti takoyaki, tamagoyaki, terimayo, pokitori dan sosis bakar khas Jepang. Konsep tempat berjualan yang ditawarkan ada dua jenis, yakni gerai dengan gerobak dan konter kecil. "Biasanya lokasi gerai berada di foodcourt mal," kata dia.

Sheila menyiapkan tiga paket investasi, yaitu paket senilai Rp 55 juta, Rp 100 juta, dan Rp 150 juta. Mitra akan mendapatkan booth, kompor takoyaki, kompor grill, kulkas, perlengkapan masak lengkap, seragam, pelatihan karyawan, dan alat promosi.

Harga jual terjangkau

Perbedaan fasilitas yang didapat tiap-tiap paket adalah ukuran booth yang menyesuaikan nilai paket. Untuk paket termahal, mitra akan mendapatkan fasilitas tambahan seperti satu set chiller dan perlengkapan masak dengan kuantitasnya lebih banyak dari yang lain.

Sheila tidak menerapkan biaya royalti namun jangka kerjasama hanya berlaku selama 3 tahun. Khusus paket Rp 100 juta dan 150 juta, jangka waktu kerjasama selama 4 tahun. Mitra harus membeli bahan baku seperti tepung takoyaki, saus, dan juga kemasan makanan dari pusat.

Harga jual menu berkisar Rp 17.000−Rp 25.000 per porsi. Omzet yang didapat mitra untuk paket Rp 100 juta dan Rp 150 juta bisa mencapai Rp 60 juta per bulan. Sedangkan paket Rp 55 juta bisa mendapatkan omzet Rp 20 juta per bulan. Dengan laba bersih sekitar 30%, balik modal diperkirakan sekitar 8 bulan.

Sheila mengklaim, bahan baku yang digunakan tetap segar karena pengiriman bahan baku seminggu sekali. Saus takoyaki juga diolah sendiri tanpa bahan pengawet. "Harga jual pun terjangkau," kata dia.

Menurut Burang Riyadi, konsultan waralaba sekaligus pendiri International Franchise Management, nilai investasi berkonsep konter kecil di mal dengan target market kelas A dan B cukup menarik. Apalagi, kini banyak mal yang sudah banyak dibangun di daerah-daerah. Yang harus diperhatikan adalah membangun brand agar menarik pembeli.         n

Tokio Street     
Gading Resort Residence Blok D, GF 01 MOI
Jakarta Utara.
HP: 08176808000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×