kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hobi yang mendatangkan omzet ratusan juta (2)


Rabu, 12 Juli 2017 / 19:52 WIB
Hobi yang mendatangkan omzet ratusan juta (2)


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Markus Sumartomjon

BERAWAL dari hobi,  kini Muhammad Ikbar sukses menekuni bisnis desain dan interior. Hobinya akan dunia desain ini juga yang mendorongnya kuliah di program studi desain interior, Institut Teknologi Nasional.

Merasa desain adalah bgian dari dunianya, sulung dari empat bersaudara ini pun mantap membuka usaha desain interior. “Kami orang desain, jadi sekalian saja buka usaha desain, lumayan  bisa praktik dan berekpresi di Kai Studio,” kata Ikbar kepada KONTAN.

Ikbar sendiri merintis Kai Studio saat masih kuliah. Ia nekat merintis usaha di tengah tuntutan hidup yang semakin tinggi. Dari situ ia berusaha mencari peluang untuk menghasilkan uang sendiri.

Apalagi sebagai anak rantau, Ikbar tidak ingin memberatkan ke dua orang tuanya. Kendati minim modal dan pengalaman, nyalinya untuk merintis usaha tidak ciut.
Berbekal ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah, Ikbar lalu menawarkan jasa desain interior kepada koleganya yang memiliki usaha barbershop di Bandung.  

“Waktu itu, saya mendatangi dua pemilik barbershop di Bandung, kebetulan kami saling kenal. Saat itu saya menawarkan desain interior dari perencanaan hingga eksekusi secara gratis, Waktu itu kami nothing to lose saja, yang penting punya portofolio dulu,” kenang Ikbar.

Proyek desain interior di dua gerai barbershop itulah yang dijadikan proyek percontohan dalam menarik konsumen. Berkat kerja kerasnya, jerih payahnya ini tidak sia-sia.
Perlahan mulai banyak konsumen yang datang menggunakan jasa Kai Studio. Demi menarik minat konsumen, ia pun terus menggali ide-ide desain interior dari berbagai buku, majalah dan sosial media.

Ide-ide itu lalu dimodifikasi dengan gayanya sendiri. Tak puas hanya bermain di desain interior, ia juga mulia mengembangkan produksi kacamata berbahan dasar kayu. Hal ini sudah dilakukannya sejak Kai Studio berdiri pada Desember 2015.

Ketertarikan terdahap kayu inilah yang mendorong Ikbar menamakan usahanya  dengan nama Kai Studio. Kai dalam bahasa Sunda bermakna kayu.

Butuh waktu hampir dua tahun bagi Ikbar dalam menciptakan produk kacamata berkualitas. Mereka aktif melakukan eksperimen dan uji coba guna mendapatkan bentuk desain yang ramah pakai dan mendapatkan material terbaik.

Kini Kai Studio menggunakan empat jenis kayu sebagai bahan membuat kacamata, yakni kayu mapple, ulin, jati dan suren. Kayu-kayu tersebut memiliki stuktur yang bagus, tahan lama, dan memiliki nilai estetika yang tinggi.

“Memang untuk kacamata kami butuh waktu yang lama. Sebab kami benar-benar belajar dari nol, kami tidak pernah belajar marketing, belajar membuat kacamata langsung kepada orang. Semuanya serba otodidak,” jelas Ikbar.

Pada awal merintis usaha, sekitar 40% keuntungan Kai Studio masuk ke kas untuk menutup modal produksi kacamata kayu. Kini, produk kacamata kayunya juga sudah sukses memikat hati para konsumennya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×