kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,19   -7,17   -0.77%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indah bunganya, indah pula peluang untungnya (1)


Kamis, 18 September 2014 / 16:28 WIB
Indah bunganya, indah pula peluang untungnya (1)


Reporter: Primasyah Kristanto, Tri Sulistiowati | Editor: Rizki Caturini

Teratai yang populer dikenal sebagai bunga air menawarkan keindahan dari bentuk bunga yang indah serta warna bunga yang memanjakan mata. Bunga yang berasal dari famili Nymphaeaceae ini cocok digunakan sebagai tanaman hias di halaman rumah.

Tapi ternyata di balik keelokan bentuk bunganya, salah satu bagian tanaman ini yakni ripang teratai juga memiliki manfaat sebagai bahan obat-obatan. Ripang teratai dipercaya sebagai obat batuk dan muntah darah, disentri, mimisan, menurunkan tekanan darah tinggi dan lainnya.

Selain itu, biji bunga teratai juga bisa dimanfaatkan sebagai salah satu bahan baku pelengkap makanan penutup alias dessert. Manfaat bunga ini yang cukup banyak membuat banyak petani bunga melirik untuk mengembangkannya.

Rohmat Wijaya dari Depok, Jawa Barat misalnya. Dia sudah membudidayakan teratai bersama sang kakak sejak lima tahun silam. Hingga saat ini, dia mempunyai sekitar 200 ember bunga teratai, dengan lima jenis warna yaitu kuning, ungu, merah, merah muda, dan putih.

Dia menyewa lahan untuk membudidayakan tanaman ini. Rohmat bilang, permintaan bunga teratai cukup tinggi, dalam sebulan saja dia harus menyediakan sekitar 50 ember teratai. Yang banyak dicari adalah teratai dengan bunga berwarna merah dan ungu. Menurutnya, kedua teratai itu bisa dijadikan obat dan sebagai pelengkap sembahyang etnis Tionghoa.

Rohmat membanderol harga tanamannya teratai per ember mulai dari Rp 50.000 untuk teratai kecil, hingga Rp 80.000 untuk teratai berwarna merah. Bila dihitung-hitung, dalam sebulan dia bisa mendapatkan omzet sekitar Rp 2,5 juta.

Keuntungan bersih yang dia dapat sekitar Rp 20.000 tiap ember. Sampai saat ini dia hanya menerima pesanan untuk wilayah Jakarta karena masih terkendala proses pengiriman. "Biasanya untuk pelanggan yang ada di Kalimantan, Jawa dan daerah lainnya, mereka lebih banyak akan datang langsung," jelasnya.

Pembudidaya lainnya adalah Hadi Wijaya di Kediri, Jawa Timur. Dia sudah memiliki 60 jenis sampai 70 jenis teratai di kebun pribadi seluas 70 meter persegi (m²). "Saya koleksi, tapi kalau ada yang lebih saya jual," ujarnya.

Hadi mampu menjual sampai 20 teratai dengan harga mulai dari Rp 100.000 per bunga sampai dengan Rp 150.000 per bunga untuk jenis teratai impor. Sedangkan, untuk teratai lokal ia mematok harga Rp 30.000–Rp 50.000 per bunga.

Bila dikalkulasi, Hadi bisa mengantongi omzet sekitar Rp 1 juta per bulan. Dia juga menjual ke kolektor-kolektor bunga dan konsumen yang ingin membuat taman air dan juga wihara-wihara ataupun kelenteng untuk ibadah.       n

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×