kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,65   -11,86   -1.27%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia bersiap ekspor unggas ke Malaysia


Kamis, 23 November 2017 / 19:03 WIB
Indonesia bersiap ekspor unggas ke Malaysia


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia sedang mencoba mengekspor produk unggas ke Malaysia. Sejauh ini, pemerintah Indonesia pun telah melakukan pertemuan dengan pemerintah Malaysia untuk membahas hal ini.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Malaysia pun sedikitnya membutuhkan 30.000 DOC ayam lokal per bulan dan 10.000 DOD per bulan untuk jenis bebek petelur.

Sementara itu menurut Ade M. Zulkarnain, Ketua Umum Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli), pada 2016 Indonesia memproduksi 315 juta ekor ayam lokal dan itik sebesar 48 juta ekor.

Menurut Ade, salah satu alasan mengekspor ayam lokal dan itik ini adalah konsumsi masyarakat atas produk Indonesia yang masih kecil. Pasalnya, konsumsi daging ayam lokal masih rendah atau hanya sekitar 0,9 kg per kapita dalam setahun. "Ayam lokal di Indonesia segmen pasarnya masih menengah ke atas," ujar Ade kepada Kontan.co.id, Kamis (23/11).

Sementara itu, Ade pun mengatakan pemerintah baru akan mengumpulkan perusahaan yang siap melakukan ekspor pada Senin (27/11). Dia bilang, Himpuli sudah memberikan rekomendasi tiga perusahaan yang telah memenuhi syarat-syarat untuk melakukan ekspor.

Syarat-syarat tersebut adalah perusahaan peternakan tersebut memiliki Good Breeding Practice (GBP), serta memiliki sertifikat kompartemen bebas flu burung Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE).

Ade mengatakan perusahaan yang direkomendasikan adalah PT Unggas Lestari Unggul (ULU) dan PT Sumber Unggas Indonesia (SUI) untuk mengekspor ayam lokal, dan PT Putra Perkasa Genetika untuk itik.

Selanjutnya, perusahaan-perusahaan ini harus mengajukan surat permohonan ke Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian untuk melakukan ekspor. "Perusahaan-perusahaan yang kami rekomendasikan harus mengajukan surat secara resmi untuk kesiapan ekspor. Kesiapan itu berarti dari standar produksi, kapasitas produksi, kemudian kemampuan mengekspor," ujar Ade.

Ade pun menjelaskan, Malaysia akan mengirimkan pihaknya untuk meninjau dan memastikan lokasi peternakan yang akan melakukan ekspor pada Maret mendatang. Dari hasil tinjauan tersebut, Malaysia pun akan memutuskan apakah mereka akan mengimpor produk unggas dari Indonesia.

Sementara itu, Ade mengatakan mereka menargetkan ekspor produk unggas ini akan dilakukan pada kuartal I 2018. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×