kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini dia pioner kampung warna-warni Indonesia (2)


Sabtu, 30 Juni 2018 / 09:15 WIB
Ini dia pioner kampung warna-warni Indonesia (2)


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Masuk dalam daftar destinasi wisata populer di Kota Malang, Kampung Warna-Warni Jodipan terus berbenah untuk memberikan pengalaman wisata terbaik bagi pengunjung. Desain dekorasi area kampung pun terus diperbaharui mengikuti tren. Tujuannya, agar tetap terlihat menarik di mata pengunjung. Sehingga, mereka mau datang lagi dan lagi.

Marzuki, Ketua Rukun Warga (RW) Jodipan mengatakan, baru-baru ini mereka baru memasang dekorasi  identitas di bagian belakang kampung. Tidak hanya sebagai penanda, para pengunjung pun dapat menggunakannya sebagai latar saat berswa foto.

Selain itu, warga juga memasang hiasan baru di lorong utama tempat keluar dan masuk pengunjung.  Sebelumnya, lorong itu berhias rangkaian bunga yang tangkainya menjuntai ke bawah. Saat bulan puasa lalu, mereka menggantinya dengan rangkaian dedauan hijau sehingga nampak lebih segar.

Beberapa lukisan mural yang mengisi dinding-dinding rumah warga juga terus diganti secara berkala. Biasanya, dalam dua bulan, lukisan lama akan dihapus dan diganti gambar baru.

"Kami selalu memantau, bagian dari sisi mana yang masih kurang diminati pengunjung untuk berfoto. Biasanya, bagian itu akan kami ganti meski masih baru dibuat," katanya pada KONTAN, Selasa (12/6).

Ide desain seluruh dekorasi diambil dari hasil urun rembuk para warga. Asal tahu saja, sekitar satu sampai dua bulan sekali seluruh pemuda-pemudi serta warga kampung warna-warni berkumpul untuk terus memperbaiki fasilitas kampung.  

Proses penggarapannya pun dilakukan secara bersama-sama sesuai hari yang telah disepakati. Namun, belakangan mereka mulai memakai jasa pelukis mural karena keterbatasan waktu dan tenaga.
Maklum saja, seluruh pengerjaannya dilakukan malam hari. Pilihan waktu di malam hari ini supaya tidak menganggu kenyamanan para pengunjung saat berkeliling kampung.

Marzuki bilang, seluruh kebutuhan dana untuk keperluan perbaikan kampung diambil dari hasil penjualan tiket. Dana tersebut juga digunakan untuk memberikan santunan kepada warga yang terkena musibah, perbaikan fasilitas umum, serta belanja sembako yang dibagikan setiap bulan kepada warga.

Dengan adanya uang masuk tersebut para warga juga diuntungkan karena tidak perlu lagi membayar iuran bulanan untuk kebersihan, kematian dan lainnya.

Disisi lain, kondisi perekonomian warga kampung warna-warni juga meningkat dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung. Para warga terutama ibu rumah tangga mulai membuka toko yang menjual aneka makanan ringan dan minuman untuk pengunjung.

Tidak hanya itu, ibu-ibu yang mempunyai waktu luang juga dilibatkan. Mereka diberi tugas sebagai penjual tiket di pintu masuk. Sebagai imbalannya, mereka mendapat bagian beberapa persen dari total penjualan tiket setiap bulan.

Sedangkan, anak muda  putus sekolah dan mereka yang menganggur disarankan untuk membantu keamanan kampung dengan menjadi petugas parkir. Marzuki menuturkan, kampung wisata ini bisa menekam jumlah pengangguran di wilayahnya dan meningkatkan kondisi ekonomi warga.                    

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×