kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah alasan CGV Blitz kongsi dengan Transmart


Minggu, 13 Agustus 2017 / 19:02 WIB
Inilah alasan CGV Blitz kongsi dengan Transmart


Reporter: Ivana Wibisono | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - Sejak awal tahun 2017, PT Graha Layar Prima (CGV Blitz) bekerjasama dengan PT Trans Retail Indonesia (Transmart Carrefour). Bentuk kerjasama yang dijalani adalah pihak Graha Layar Prima menyewa tempat di beberapa retail supermarket milik Transmart Carrefour.

Direktur Utama PT Graha Layar Prima Bernard Kent Sondakh mengungkapkan bahwa pihaknya merasa bahwa Transmart Carrefour menjadi lokasi yang cocok untuk memperluas bioskopnya. Untuk harga sewa yang diberikan, Bernard mengungkapkan bahwa harga relatif dengan lokasinya.

"Harga sewa relatif tergantung lokasinya. Contohnya sewa di Lombok beda dengan di Jakarta. Sama-sama di Jakarta tapi tentu di Menteng lebih mahal dari grogol. Sewa di mall juga tentu lebih mahal dibandingkan di supermarket," jelas Bernard saat dihubungi KONTAN (13/8).

Saat ini, bioskop milik Graha Layar Prima yang ada di Transmart Carrefour terletak di Cempaka Putih, Bintaro, Cibubur, Yogyakarta, Pekanbaru, Palembang, Tegal, dan Mataram. Per bioskop terdapat 4 layar, sehingga bisa dikatakan layar bioskop Graha Layar Prima di Transmart Carrefour sebanyak 32 layar. Bernard menambahkan, kontrak sewa lokasi yang dijalani dengan pihak Transmart rata-rata lamanya 8 hingga 10 tahun.

Hingga akhir tahun 2017, Graha Layar Prima berencana menambah sebanyak 15 bioskop lagi di luar Transmart Carrefour, seperti di Makassar, Lombok, Palembang, Bandung, Tegal, Malang, Pekan Baru dan beberapa kota-kota kecil di Indonesia. Di tahun 2018, pihaknya akan menambah 18 bioskop, seperti di Surabaya, Gresik, Palu, Palembang, Transmart Makassar, dan Transmart Solo.

Anggaran yang dikeluarkan untuk membangun satu bioskop sekitar Rp 20 miliar hingga Rp 40 miliar tergantung lokasi dan jumlah layar. Dana anggaran berasal dari hasil rights issue tahun lalu yang didapat sebesar Rp 650 miliar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×