kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Insya Allah, ada berkah dari warung bakso syariah


Rabu, 26 November 2014 / 15:49 WIB
Insya Allah, ada berkah dari warung bakso syariah
ILUSTRASI. OJK akan mencabut aturan moratorium atau penghentian sementara izin layanan fintech P2P lending.


Reporter: Rani Nossar | Editor: Havid Vebri

Bakso telah menjadi kudapan yang sangat populer. Makanya, bisnis ini tak sepi pemain. Tawaran kemitraan  juga terus bermunculan. Salah satunya yang gencar menawarkan kemitraan adalah Riswanda Gusta dengan mengusung brand Bakso Syariah di Sleman, Yogyakarta.

Dinamakan syariah karena pembuatan bakso ini dijamin halal dan sebagian keuntungannya wajib disumbangkan untuk anak yatim. Berdiri tahun 2008, Bakso Syariah resmi menawarkan kemitraan tahun 2013.

Bakso Syariah memiliki beberapa varian menu bakso. Antara lain bakso urat, bakso keju, bakso telur, bakso udang, dan bakso cumi. Harganya dibanderol mulai Rp 9.000 hingga Rp 12.000 per porsi. "Yang paling laris itu bakso udang yang saya jual seharga Rp 12.000," katanya.

Saat ini, Bakso Syariah memiliki enam gerai. Dua milik sendiri dan empat sisanya milik mitra. Mitra Bakso Syariah berlokasi di Sleman, Muntilan, dan Magelang. Sedangkan gerai milik sendiri berlokasi di Sleman yang menjadi pusat produksi bakso.

Dalam kemitraan ini, Bakso Syariah mematok biaya investasi sebesar Rp 25 juta. Kerjasama ini berlaku selama tiga tahun. Jika masa kontrak habis, mitra yang ingin memperpanjang harus membayar 15% dari investasi awal atau Rp 3,75 juta.

Kemitraan ini menyediakan fasilitas gerobak bakso, perlengkapan masak, bahan baku bakso semua varian, serta peralatan marketing. Untuk lokasi mitra wajib menyediakan sendiri. "Tempat paling cocok itu di ruko atau kios. Jadi bukan gerobak yang dijual di pinggir jalan," kata Riswanda.

Riswanda menargetkan, satu gerai bisa menjual minimal 100 porsi per hari, dengan omzet Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta per hari. Jadi dalam sebulan, mitra bisa mendapat omzet sekitar Rp 45 juta. Ada pun target laba bersihnya sekitar 40% dari omzet.

Kemitraan ini memungut royalti sebesar 10% dari laba bersih. Royalti itu nantinya disumbangkan untuk anak yatim. Uang sumbangan itu dikhususkan untuk membantu biaya pendidikan anak-anak yatim.

Setelah dipotong royalti, mitra diperkirakan bisa balik modal dalam tiga bulan sampai empat bulan. Dalam kerjasama ini mitra wajib membeli bahan baku bakso dari pusat.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×