kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Iseng-Iseng yang mengalirkan miliaran rupiah


Senin, 22 Desember 2014 / 15:21 WIB
Iseng-Iseng yang mengalirkan miliaran rupiah
ILUSTRASI. Aturan pajak natura memuat penerapan pajak penghasilan atas natura atau kenikmatan dari jasa endorsement.(KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Havid Vebri

Game online punya banyak penggemar di Indonesia. Selain game asing, banyak juga game lokal karya anak muda Indonesia yang  sukses di pasaran. Salah satu developer game lokal adalah Anton Soeharyo di Jakarta. Mengusung nama perusahaan Touchten, Anton sukses memproduksi 20 game dengan 10 juta orang pengguna.

Di antara game buatannya adalah Shushi Chain, Ramen Chain, Infinite Sky, Teka Teki Saku, Amazing Cupid, Train Legend, Fun Toilet Game. Touchten berdiri  tahun 2009. Anton sebenarnya iseng-iseng saja memulai bisnisnya. Kebetulan ia juga hobi bermain game. 

"Awalnya saya iseng menginvestasikan uang jajan dari orang tua saat kuliah untuk buat game platform IOS iPhone," ujar sarjana hubungan international lulusan dari universitas di Jepang ini.

Ia sengaja membuat game berbasis  IOS iPhone karena ponsel pintar itu baru banyak peminatnya di seluruh dunia. Lantaran iseng, awalnya hanya membuat game di apps store. Lantaran tidak pernah mengenyam pendidikan komputer, awalnya Anton berpikir mustahil bisa membuat game.

"Tapi setelah saya geluti dan seriusi, pekerjaan ini menjadi gampang dan menyenangkan dengan memahami training dan tools-nya," ujarnya. Anton mengaku, bangga menjadi developer gim. Sebab, banyak karya gimnya disukai orang dan membuat mereka senang dengan permainan tersebut.  

Untuk membesarkan usahanya, Anton juga melibatkan adik dan sepupunya. Kebetulan saudaranya ini memiliki latar belakang pendidikan ilmu komputer. Dengan bergabungnya mereka, kini Touchten semakin produktif membuat game-game terbaru.

Menurut Anton, proses pembuatan sebuah game bisa menghabiskan waktu sekitar tiga sampai dengan enam bulan. Proses awalnya dengan membentuk sebuah tim yang bertugas melakukan game pitching day atau pengembangan ide. Masing-masing anggota tim menyatukan ide tentang game yang akan dibuat.

Inspirasinya bisa datang dari game yang sudah pernah dimainkan.  Namun tema, grafis, dan avatarnya  diubah sesuai keinginan mereka. Setelah menemukan ide, prosesnya dilanjutkan ke tim programer dan grafis. "Kami memiliki dua orang programer dan dua orang grafis," jelansya.

Programer bertugas membuat prototipe game, sementara tim grafis membuat konsep. Setelah itu game memasuki tahap pembuatan (develope). Total biaya pembuatan satu game ini rata-rata tidak lebih dari US$ 20.000. Nah, setelah game itu selesai dibuat, barulah Anton memasarkannya di apps store IOS dan playstore Google.

Menurut Anton, tahapan tersulit dan dalam bisnis game online ini adalah kegiatan marketingnya. Soalnya, kompetitor bisnis ini sangat ketat. Setiap hari puluhan ribu game baru muncul. “Butuh usaha lebih bagaimana developer game memasarkan supaya bisa menjadi nomor satu dan bisa menonjol dibanding game lain," ujarnya.

Anton mengaku, bisa mengantongi omzet dari satu gim sebesar US$ 10.000 per bulan. Ada pun total omzetnya sekitar US$ 200.000 atau lebih dari Rp 2 miliar per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×