kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jago mengulik dinamo diperoleh secara otodidak (3)


Rabu, 07 Oktober 2015 / 13:47 WIB
Jago mengulik dinamo diperoleh secara otodidak (3)


Reporter: Rani Nossar | Editor: Tri Adi

Sentra usaha jasa perakitan dan perbaikan dinamo di Jalan Bratang Gede, Surabaya, bisa dibilang berjalan secara alami. Pasalnya, hampir semua warga di kampung ini menjalankan usaha perakitan dinamo hanya berbekal ilmu dan keahlian yang otodidak.

Contohnya Hadi Suyitno, pemilik CV Harianto Teknik yang menyediakan jasa perakitan dan servis dinamo beragam produk elektronik dan otomotif. Hadi mengaku, ia tak memiliki latar belakang pendidikan formal di bidang teknik permesinan dalam menjalankan usahanya.  

Menurut Hadi, ketrampilannya merakit dan memperbaiki dinamo adalah hasil berguru kepada sang mertua, yakni Abdul Fatah, perintis kampung dinamo. Dari warisan ilmu sang mertua itulah, Hadi bisa bertahan lebih dari 20 tahun menjalankan bisnis jasa perakitan dinamo di Bratang Gede.

Itu sebabnya, Hadi juga tak pelit untuk berbagi ilmu. Ia mengajarkan ketrampilan kepada sejumlah anak muda di sekitar tempat tinggalnya untuk belajar merakit dan memperbaiki dinamo. Di antara mereka, ada yang sebelumnya berprofesi sebagai penjual koran.  

Kini, sebagian anak muda hasil didikannya tersebut telah direkrut Hadi menjadi karyawan di bengkelnya. Padahal, hanya sebagian karyawan Hadi yang sempat mengenyam pendidikan kejuruan setingkat SMA.

Selain kepada karyawan, Hadi juga menularkan ilmunya kepada sang anak. Ia berharap, anaknya yang bukan lulusan sekolah bidang teknik permesinan, bisa mewarisi usahanya. Apalagi, kata dia, dari tahun ke tahun selalu terjadi regenerasi usaha pada masing-masing keluarga di kampung dinamo.

Hadi menegaskan, kendati hanya memiliki ketrampilan secara autodidak, pelanggan tidak perlu khawatir terhadap kemampuan para teknisi bengkel dinamo di sentra Bratang Gede. “Pengalaman kami tidak kalah dengan para teknisi profesional yang bersertifikasi,” kata Hadi.

Buktinya, lanjut Hadi, saat ini ada sekitar 350 tenaga kerja bengkel yang memberikan pelayanan jasa perakitan dan perbaikan dinamo di Bratang Gede. Bahkan, untuk mengadu nasib di sentra dinamo, sebagian dari tenaga kerja itu banyak yang berasal dari luar Jawa Timur.

Keberadaan sentra dinamo juga membawa berkah bagi warga sekitar yang tidak menekuni usaha serupa. Di antaranya, banyak warga di sepanjang jalan Bratang Gede membuka usaha kelontong dan rumah makan.

Hanya saja, lazimnya sebuah usaha, para penyedia jasa perakitan dinamo juga tak lepas dari kendala. Salah satunya adalah maraknya peredaran dinamo impor asal China yang harganya murah.

Menurut Mulyoto Rahmat, pengusaha perakitan dinamo di Bratang Gede, maraknya peredaran dinamo China di pasaran lokal telah mengkhawatirkan. “Produk dinamo China yang harganya murah membuat pelanggan lebih memilih membeli produk baru ketimbang memperbaiki di bengkel kami,” katanya.  

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×