kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45914,93   -8,56   -0.93%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Seblak yang enggak asal njeplak


Sabtu, 07 Mei 2016 / 05:05 WIB
Seblak yang enggak asal njeplak


Reporter: Tri Adi | Editor: Tri Adi

Selamat pagi, senang kita dapat bertemu lagi. Akhir pekan ini KONTAN ingin mengajak Anda mencicipi sajian seblak.  Itu lo makanan khas Bandung.  Ada tiga kemitraan seblak yang akan kita lihat, yaitu: Seblak Basah Ateu, Seblak Kawula Muda, dan Seblak Mama Iva.

Kenapa seblak? Karena beberapa  tahun terakhir seblak mulai muncul menjadi makanan ringan yang populer di tengah masyarakat. Banyak gerai-gerai penjual seblak di berbagai tempat. Kerupuk yang dimasak dengan berbagai campuran ini diminati berbagai kalangan usia. Harga jualnya pun ramah di kantong. Nah,  jadi enggak salah dong kalau kita melonggok kemitraan seblak.

Oke ,  kita merapat ke Seblak Basah Ateu  di Cakung, Jakarta Utara. Adalah Dety Sukma yang mengusung usaha seblak tersebut sejak April 2015. Hebatnya lagi begitu mendirikan usaha ini, Dety langsung menawarkan kemitraan.

Saat ini sudah ada tujuh gerai seblak Basah Ateu yang beroperasi. Tiga gerai yang tersebar di Jakarta dikelola sendiri oleh Dety, dan empat gerai lainnya dikelola oleh mitra yang terletak di Cibitung dan Bogor.

Apa keistimewaan kemitraan yang ditawarkan Dety? Keistimewaanya Dety menambah bahan-bahan lain seperti makaroni, siomay, baso, sosis, atau perpaduan dari bahan-bahan tersebut. "Menu spesial dari kami adalah siomay. Selain itu pelanggan bisa memilih level kepedasan, mulai dari level 5, 8, dan 10," tutur Dety.

Ada dua paket investasi yang ditawarkan: Paket Rp 9,5 juta dan paket 6 juta. Sudah begitu, Dety tidak mengutip biaya royalti, namun mitra wajib membeli bahan baku awal dari pusat seperti bumbu, siomay, kerupuk, dan makaroni. Adapun  bahan basah seperti bakso dan sosis boleh dibeli di tempat lain. "Karena bahan kering menyangkut standar cita rasa," imbuhnya.

Ngomong-ngomong soal keistimewaan seblak sebagai modal bersaing, Seblak Basah Kawula Muda juga punya.  Seblak Basah Kawula Muda menyediakan menu seblak basah yang dilengkapi berbagai macam topping seperti mi, bakso, jamur, sosis, telur dan ceker.

Oya, hampir lupa, Seblak Basah Kawula Muda dirintis oleh Prasetyo Bayu Aji di Semarang, Jawa Tengah. Beroperasi sejak Februari 2014, Seblak Basah Kawula Muda mulai membuka kemitraan sejak Februari 2016 lalu. “Saat ini, total gerai kami ada enam. Lima milik pusat dan satunya milik mitra,” ujar Bayu.

Tidak seperti Ateu, Kawula Muda hanya menawarkan satu paket kemitraan senilai Rp 10 juta. Tidak ada biaya royalti ataupun biaya franchise yang dibebankan pada mitra. Namun, mitra wajib membeli bahan baku, khususnya bumbu seblak ke pusat.  Bayu menargetkan, rata-rata omzet mitra mencapai Rp 12 juta–Rp 14 juta per bulan. Dengan laba bersih 20%–30%, mitra bisa balik modal sekitar tiga bulan.  

Selain itu, Bayu cukup perhatian terhadap mitranya.  Jika enam bulan mitra belum mencapai target, menurut Bayu, pusat merekomendasikan untuk pindah tempat usaha. Target konsumen Seblak Basah Kawula Muda adalah mahasiswa dan remaja, sehingga lokasi usaha yang disarankan adalah kampus-kampus potensial.

Paket Kemitraan

Seblak Basah Ateu Seblak Basah Kawula Muda Seblak Bandung Mama Iva
- Rp 9,5 juta
- Rp 6 juta
- Paket 10 juta - Rp 10 juta (master)
- Rp 7 juta
Tidak mengutip mengutip biaya royalti, namun mitra wajib membeli bahan baku awal dari pusat

Tidak ada biaya royalti ataupun biaya franchise yang dibebankan pada mitra. Namun, mitra wajib membeli bahan baku, khususnya bumbu seblak ke pusat

Tidak ada biaya royalti ataupun biaya franchise yang dibebankan pada mitra. Namun jika bahan baku habis, selanjutnya mitra bisa membeli sendiri.

Ah, Bayu jadi pengin beli waralabanya. Eit, jangan memutuskan sesuatu dulu sebelum melongok Seblak Bandung Mama Iva. Kita temui dulu Vandy Kusumayadi,  si pemilik Seblak Bandung Mama iVa Grup. Menurut Vandy,  usahanya ini berdiri sejak 2014. seblak Mama iVa sudah memiliki 17 gerai, 15 gerai mitra dan dua gerai milik pusat. Total ada 15 gerai mitra yang bergabung, 10 di antaranya mitra master dan lima di antaranya mitra reguler. Para mitra tersebar di Jabotabek, Pati, dan Semarang.

Apa tuh mitra master? Harus dijelaskan dulu. Sebelumnya, Vandy hanya menawarkan paket investasi reguler sebesar Rp 7 juta. Namun, sejak gencar menawarkan paket kemitraan  Vandy  menambahi dengan paket investasi master senilai Rp 10 juta.  

Perbedaan paket master dan paket reguler terletak pada hak paten bumbu seblak. Hanya paket master yang berhak mendapatkan hak paten bumbu. "Agar mereka bisa bikin bumbu racik sendiri. Jadi setelah itu mitra master tidak perlu pesan bumbu lagi ke kita," ujar Vandy.  Paket kemitraan Mama Iva ini semacam paket lepas. Namun jika bahan baku habis, selanjutnya mitra bisa membeli sendiri.

Omzet yang didapat oleh mitra rata-rata Rp 300.000 hingga Rp 500.000 per hari. Darisitu, mitra bisa mengantongi omzet Rp 9 juta hingga Rp 15 juta per bulan. Waktu balik modal paling sekitar tiga bulan. Menurut dia, itu bisa terjadi jika dalam sehari minimal bisa menjual 30 porsi. Balik modal bisa lebih cepat jika penjualan lebih dari itu.

Nah, sekarang mari memutuskan, kita akan membeli waralaba yang mana. Yang paling penting, untuk memutuskan sesuatu kita harus rasional. Seperti kata Warren Buffet, “Investasi harus rasional, jika Anda tidak memahaminya jangan lakukan. “ Salam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×