kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,98   -12,52   -1.36%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jaring Teman, Bangun Bisnis Studio (3)


Sabtu, 11 Maret 2017 / 16:10 WIB
Jaring Teman, Bangun Bisnis Studio (3)


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Johana K.

Merintis bisnis dengan modal seadanya, Ibrahim Imaduddin sukses membesarkan Mavens Studio. Keberhasilan bisnis Mavens Studio ini, tak lantas membuat Ibrahim terlena dengan zona nyaman perkembangan bisnisnya. Ia pun terus memikirkan cara bagaimana bisnisnya bisa terus bertumbuh.  

Berawal dari mengerjakan proyek kecil dengan modal alat pinjaman, kini Mavens Studio dipercaya untuk mengerjakan proyek dari perusahaan besar. Salah satu perusahaan pemerintah yang bekerja sama dengan Mavens Studio adalah anak perusahaan PGN. Mavens Studio juga  pernah menggarap video promosi kota Pangkal Pinang, Kepulauan Belitung. "Pelanggan kita beragam mulai dari korporasi swasta dan pemerintah, serta ada juga startup digital," ungkapnya.

Kemajuan pesat ini lantas tak membuat Ibrahim hanya diam menikmati hasil yang ada sekarang. Menjalani bisnis di bidang digital menuntut Ibrahim untuk harus melakukan inovasi agar cepat menangkap peluang pasar digital yang  cepat berubah ini.

Sejak 2016 Mavens Studio membuat gerakan baru. Untuk mengerucutkan  bisnis, ia membuat lini bisnis baru, yakni branding startup digital. Ia melihat, pasar digital begitu menjanjikan di Indonesia.
Cita-cita Ibrahim, lini usaha yang menggarap pasar startup digital ini mampu menjadikan Mavens Studio seperti sandwichvideo.com, perusahaan asal Amerika yang memang menggarap video-video untuk startup digital.  

Tak berhenti, Ibrahim membuat lagi satu lini bisnis baru, awal 2017. Yakni, menggarap  dokumentasi proyek dari perusahaan minyak, gas, konstruksi dan mesin. Alasan Ibrahim membuat lini bisnis baru ini karena ia melihat ada pasar yang baru. "Sekarang jadi ada dua lini usaha dan dua tim yang berbeda," kata Ibrahim.

Dengan lini bisnis terakhirnya ini, Ibrahim ingin menunjukkan bahwa Mavens Studio dapat menampilkan laporan perusahaan tersebut secara unik. Yakni, dengan  menambahkan sisi kreatifitas visual.
Kini rata-rata Mavens Studio dapat mengerjakan 34 proyek dalam satu tahun.  Nilainya berkisar Rp 30 juta hingga Rp 150 juta. Ibrahim berharap, jumlah ini akan bertambah setiap tahunnya.

Dalam menghadapi persaingan, ia ingin unggul dari pemain lain. Yakni, dengan mengerjakan segala sesuatunya secara cepat. Selain itu hubungan dengan  klien juga dijaga layaknya sahabat. "Ini terasa sekali pengaruhnya, bila kita memperlakukan klien seperti sahabat, maka untuk proyek selanjutnya akan lebih mudah untuk diperbincangkan," kata Ibrahim.

Sementara dari sisi kreativitas, Mavens Studio mencoba untuk mengimplementasikan data riset pada konten atau desain yang ingin dibuat.  

Bagi Ibrahim menjadi seorang entrepeneur melatih dirinya untuk dapat memikul tanggung jawab besar. Karena seorang pemilik usaha tidak hanya memikirkan dirinya sendiri melainkan juga harus memikirkan orang lain. "Dulu-dulu saya hanya memikirkan bulan depan gaji teman-teman saya bayar pakai apa ya," ungkapnya. Dari hal ini Ibrahim menjadi selalu berusaha mencari proyek baru guna perkembangan bisnisnya.                    

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×