kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jasa cuci mobil berjalan di tempat


Jumat, 15 Februari 2013 / 12:25 WIB
Jasa cuci mobil berjalan di tempat
ILUSTRASI. Promo Super Deals A&W Sundae Buy 2 Get 1 FREE hanya Rp 25.500 saja! Super murah hanya di bulan Oktober 2021 saja. (Dok/A&W Indonesia)


Reporter: Asep Munazat Zatnika, Revi Yohana | Editor: Havid Vebri

Mencuci kendaraan sendiri, khususnya mobil, bagi sebagian orang mungkin menjadi hal yang merepotkan. Terlebih lagi bagi pemilik mobil yang tidak mempunyai banyak waktu luang. Hal ini yang dibidik oleh sejumlah pebisnis dengan mendirikan usaha jasa membersihkan mobil.

Salah satunya adalah dengan memanfaatkan tawaran kemitraan usaha cuci mobil.   Dari catatan KONTAN, ada beberapa usaha cuci mobil yang sempat ditawarkan dengan sistem kemitraan. Beberapa di antaranya adalah UM-1, Washy Washy Car Care & Car Wash, dan Auto Beauty.

Namun, perkembangan bisnis kemitraan cuci kendaraan ini tak sesuai ekspektasi awal. Bisnis usaha cuci mobil ini cenderung stagnan. Bahkan, ada pula yang memutuskan untuk banting setir dari bisnis jasa mobil. Bagaimana kisah bisnis kemitraan jasa cuci mobil, berikut ulasannya:

Auto Beauty

Auto Beauty berasal dari Semarang, Jawa Tengah. Gerai ini menawarkan jasa cuci sekaligus salon perawatan mobil. Auto Beauty mulai menawarkan peluang kemitraan sejak tahun 2010. Saat terakhir diulas KONTAN pada April tahun lalu, Auto Beauty telah memiliki tiga gerai.

Dua gerai di antaranya milik mitra. Keduanya berlokasi di Purwodadi dan Tegal. Hingga saat ini, gerai Auto Beauty belum bertambah alias stagnan.

Manager Waralaba Auto Beauty, Ahmad Sriyono menuturkan, lambatnya pertambahan mitra disebabkan oleh sejumlah faktor. Pertama, lantaran pihaknya sudah tidak lagi rajin mengikuti pameran franchise. "Tenaga pemasaran kami juga kurang," tutur Ahmad.

Selain itu, Auto Beauty juga menawarkan sistem lain diluar paket kemitraan usaha cuci mobil. "Ada jasa training karyawan dan jasa konsultan usaha," ujar Ahmad. Mungkin  karena tak fokus ke kemitraan cuci mobil, bisnis ini juga kurang berkembang.

Apalagi para peminat bisnis ini kebanyakan lebih memilih mengambil paket training yang mereka sediakan ketimbang beli kemitraan. Sejak tahun 2011, Auto Beauty menawarkan paket pelatihan karyawan untuk salon mobil dengan biayanya Rp 30 juta untuk maksimal 5 orang.

Hingga sekarang, Ahmad mengaku telah belasan kali menggelar training tersebut. Harga training memang jauh lebih murah ketimbang paket kemitraan. Saat ini, harga paket kemitraan yang ditawarkan Auto Beauty belum naik sejak tahun lalu.

Auto Beauty menawarkan kemitraan dengan total investasi Rp 275 juta. Investasi ini sudah termasuk franchise fee sebesar Rp 150 juta, paket peralatan cuci, bahan baku sampoo, biaya pelatihan karyawan, brosur promosi, dan biaya konsultasi.

Sedangkan royalty fee yang dikutip masih sebesar 10% dari omzet. Untuk menjadi mitra, investor cukup menyiapkan lokasi usaha saja. Luas lokasi yang dibutuhkan gerai Auto Beauty berkisar antara 500 meter persegi (m2) hingga 1.000 m2.

Washy Washy

Washy Washy Car Care Center yang bermarkas di Bintaro, Tangerang, Banten, mulai berdiri sejak 2006. Namun, usaha ini baru resmi menawarkan kemitraan awal tahun lalu.

Ketika KONTAN mengulas kemitraan ini pada Juni tahun lalu, Washy Washy sudah memiliki tiga gerai. Satu gerai milik sendiri dan dua lain yang berlokasi di Jakarta dan Lampung milik mitra.

Nah, kini usaha Washy Washy memang tidak tumbuh. Sejak ditawarkan pada awal tahun 2012 lalu, jumlah mitra Washy Washy belum bertambah. Hafid Zen, Kepala Pemasaran Washy Washy, mengatakan meski stagnan, bisnis jasa cuci mobil  ini masih memiliki prospek yang bagus. "Yang penting usaha ini masih akan tetap profit," ujarnya.

Hafid mengatakan, kunci bisnisnya bisa tetap eksis adalah dengan melakukan beberapa trik dan strategi. Adapun strategi yang dilakukan Washy Washy adalah meningkatkan kualitas dengan menambah alat-alat pembersih yang lebih modern.

Selain itu, Washy Washy juga menawarkan diskon dan sistem delivery. Dengan strategi ini, Hafid merasa yakin para calon mitra akan bisa mendapatkan untung.

Washy Washy masih akan menawarkan usaha kemitraannya. Dalam kerjasama kemitraan ini, Washy Washy menawarkan tiga paket investasi. Pertama, paket bronze dengan investasi Rp 300 juta.

Paket ini hanya diperuntukkan bagi mitra yang akan membuka salon mobil di mal atau tempat-tempat keramaian. Mitra akan mendapatkan semua peralatan salon, perizinan, standar operasional (SOP), serta biaya pengurusan izin dan perpajakan yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini. Estimasi omzet dalam sebulan Rp 50 juta.

Kedua, paket gold dengan investasi Rp 700 juta. Paket ini diperuntukkan bagi mitra yang akan membuka gerai cuci dan salon mobil. Mitra mendapatkan semua peralatan kebutuhan pencucian dan salon mobil.

Di antaranya, empat mesin hidrolis dan bahan material pencucian mobil selama tiga bulan. Omzet perbulan sekitar Rp 80 juta. Terakhir, paket platinum senilai Rp 800 juta.

Mitra akan mendapatkan enam mesin hidrolis, bahan baku selama tiga bulan, dan semua peralatan yang didapat di paket gold. Estimasi omzet per bulan sekitar Rp 130 juta. Dari ketiga paket investasi ini, mitra akan mendapat profit 30% dari omzet. Dengan laba tersebut, mitra bisa balik modal selama dua setengah tahun sampai tiga tahun.

UM-1

KONTAN pernah mengulas  kemitraan UM-1 yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat, pada April 2010 silam. Saat itu, UM-1 memiliki 21 mitra usaha cuci mobil. Namun, pemilik UM-1, Uud Mahmud, mengaku bahwa saat ini usaha kemitraan yang pernah ditawarkan itu tak berlanjut.

Mahmud menceritakan  margin yang kian menipis ditambah persaingan yang semakin ketat membuat bisnis cuci mobil semakin berat. Ia juga menyebut biaya bahan baku serta tenaga kerja yang tinggi, membuat margin yang dihasilkan kian menipis.

Kondisi itu terjadi sejak tahun 2012 lalu. "Melihat perkembangan tak sesuai harapan itu, banyak mitra yang akhirnya mundur," ujar Mahmud. Setelah melakukan evaluasi, manajemen lantas memutuskan sementara tidak menawarkan usaha kemitraan dulu.

Lantaran usaha kemitraan salon mobil dan motor tak meningkat, Mahmud lantas mencari solusi lain agar usaha membuat kinclong mobil ini bisa tetap bertahan.

Kini, UM-1 sedang mengembangkan usahanya dengan cara bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan, seperti perusahaan taksi dan travel. Selain itu, Mahmud juga sedang berpikir untuk keluar dari bisnis salon mobil. Ia berencana akan bermain di bisnis laundry.

Sebelumnya, UM-1 sempat menawarkan kemitraan dengan beberapa paket. Ada paket dengan nilai investasi awal sebesar Rp 60 juta. Paket ini menyediakan peralatan lengkap untuk memberikan jasa cuci dan salon motor.

Selain itu, ada juga paket lengkap salon mobil yang membutuhkan investasi awal sebesar Rp 200 juta. Paket terakhir ini sudah mencakup penyediaan beberapa mesin hidrolik, mesin steam, cairan pembersih snow wash, kompresor, dan perlengkapan lainnya.

Selain itu, mitra juga mendapat 46 galon sampoo cuci, semir ban, dan produk perawatan kendaraan UM-1 lain. Bahkan UM-1 juga memberikan fasilitas pelatihan bagi tenaga kerja para mitranya. Namun apa boleh buat, kini tawaran kemitraan UM-1 sudah tidak ada lagi.        

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×