kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jejaring ruang kerja di Asia


Selasa, 12 September 2017 / 09:25 WIB
Jejaring ruang kerja di Asia


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Mengusung konsep yang hampir sama dengan layanan Airbnb, FlySpaces hadir sebagai marketplace penyewaan ruang kantor. Perusahaan rintisan alias startup asal Filipina ini menawarkan layanan yang memungkinkan pemilik properti menyewakan ruangan mereka yang tidak terpakai.

Misalnya, ruang pertemuan, ruang kerja, serta kantor pribadi. Konsepnya mirip layanan Airbnb, yang memungkinkan para pemilik rumah untuk menyewakan ruangan di tempat tinggal mereka kepada para pelancong.

Layanan FlySpaces bisa jadi solusi bagi pendiri startup dan pekerja lepas. “Mereka tentu ingin tempat kerja yang bisa digunakan secara fleksibel dan dengan harga yang terjangkau,” kata Mario Berta, Pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) FlySpaces.

Pasar FlySpaces bukan cuma startup dan pekerja lepas, tapi juga pemilik usaha kecil dan menengah (UKM) dan korporasi. Beberapa pelanggan korporasi yang telah berhasil mereka gaet, antara lain Google, P&G, Media Corp, dan Uber.

Berta menegaskan, anggapan bahwa bisnis penyewaan ruang kerja bersama atawa co-working space lebih fokus membidik startup dan pekerja lepas, merupakan sebuah kesalahpahaman yang sangat besar. Soalnya, justru uangnya  ada di UKM dan korporasi.

“Penyewaan ruang kantor ini sangat ideal bagi perusahaan yang tidak ingin berinvestasi di bidang belanja modal dengan membangun gedung kantor sendiri,” ujar Berta yang sebelumnya menjadi Growth Director Nova Founders Capital dan Regional Managing Director Rocket Internet.

Nah, selain harian, mingguan dan bulanan, FlySpaces juga menyediakan layanan penyewaan tempat kerja jam-jaman.

Bahkan, di Manila yang menjadi markas mereka, startup yang berdiri 2015 lalu dengan modal US$ 500.000 ini menghadirkan fitur bernama Passport. Fitur itu memungkinkan pelanggan mengakses seluruh ruang kerja di Ibu Kota Filipina hanya dengan satu paket berlangganan.

Bukan cuma di Filipina, FlySpaces juga merangsek ke Singapura, dua bulan setelah berdiri. Menurut Berta, masuk ke negeri Merlion merupakan langkah logis bagi ekspansi perusahaan di Asia Tenggara.

“Tidak ada pasar yang lebih baik untuk membuktikan konsep ekonomi real estate-sharing yang sebenarnya dari negara ini. Dengan tarif sewa kantor salah satu yang tertinggi di dunia dan tanda-tanda perlambatan pertumbuhan, pelaku UKM akan membutuhkan fleksibilitas lebih dari sebelumnya,” ucapnya.

Lebih cepat

Langkah FlySpaces merambah pasar Asia Tenggara makin enteng setelah mereka mengantongi pendanaan dari investor senilai US$ 500.000 pada Januari 2016 lalu. Yang menyuntikkan modal ke FlySpaces antara lain Future Now Ventures, Narra Ventures, serta Michael Brehm dan Thomas Baum, pengusaha Eropa.

“Kami sudah lepas landas,” kata Berta, “Dengan modal ini, tujuan kami adalah menaklukkan Asia Tenggara, dan kami bergerak lebih cepat dari perkiraan kami sebelumnya”.

Berikutnya FlySpaces masuk ke Malaysia dengan mengakuisisi 8spaces yang berbasis di Kuala Lumpur. “Akuisisi ini adalah langkah logis dalam pertumbuhan FlySpaces di Asia Tenggara,” ujar Guillaume Martin, Chief Operating Officer (COO) Flyspace.

Lais de Oliveira, pendiri 8spaces, menyatakan, bergabung dengan pemain regional yang memiliki pertumbuhan tercepat akan memungkinkan perusahaannya memenuhi misi saat bekerja dengan tim yang solid dan kuat.

Dan, pada Maret 2017 kemarin FlySpaces menancapkan kukunya di Jakarta. Sekaligus, menjadikan Jakarta sebagai kota keenam tempat FlySpaces beroperasi, setelah Manila, Singapura, Hong Kong, Makau, serta Kuala Lumpur.

Ekspansi FlySpaces di Asia Tenggara kian mantap pasca memperoleh tambahan pendanaan sebesar US$ 2,1 juta. Kamis (10/8) pekan lalu, mereka mengumumkan telah mendapatkan modal baru dari sejumlah investor asal Filipina yang dipimpin Raymond Rufino, Co-President Net Group.

FlySpaces mengklaim, ini pendanaan terbesar yang dipimpin seorang investor Filipina. Rencananya, dana segar itu mereka pakai untuk ekspansi terutama di Indonesia. FlySpaces juga ingin memperkuat produk dari sisi teknologi.

Kini FlySpaces telah menjadi pemain regional dengan lebih dari 1.000 kantor dan 400.000 meter persegi ruang kerja di bawah manajemen mereka. Startup ini telah melayani lebih dari 500 pelanggan dalam 18 bulan terakhir. FlySpaces mendapat komisi dari pemesanan di situsnya.         

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×