kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jeli melihat pasar berbuah omzet ratusan juta


Sabtu, 23 Juni 2018 / 16:05 WIB
Jeli melihat pasar berbuah omzet ratusan juta


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Kejelian melihat peluang pasar mengantarkan pasangan Rian Hidayat dan Rika Siti Nur Hidayah menjadi pengusaha sukses. Berbisnis hijab, mereka mengantongi omzet ratusan juta rupiah.  

Besarnya jumlah muslimah mendorong Rika berjualan hijab sejak 2015 lalu. Produk ini dipilih lantaran harganya lebih murah dibanding produk muslimah lainnya.  

Namun, awalnya Rika tak produksi sendiri. Dia memilih mengambil produk jadi yang kemudian dijual lagi. Akhirnya, dua bulan kemudian, setelah melihat bagusnya respon pasar, Rika mulai produksi sendiri. Saat ini, total produksinya sudah mencapai 15.000 unit per bulan.

Seluruh proses produksi berikut gudang berada di kawasan Jakarta Timur. Rika mempekerjakan 13 orang untuk menjalankan roda usahanya.  Untuk bahan baku, dia menjalin kerjasama dengan beberapa pemasok kain di Bandung dan Jakarta.

Jika memasuki bulan puasa, produksinya bisa  meningkat hingga dua kali lipat. Ini merupakan efek tingginya permintaan konsumen dalam menyambut perayaan hari raya Idul Fitri.

Pasar yang disasar oleh mantan asisten apoteker ini adalah pembeli grosir dan reseller. Ada sekitar 15-20 orang reseller tetap yang telah bergabung.

Lokasi pelanggannya kebanyakan berasal dari luar Jakarta, seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatra. Sekali pengiriman untuk seorang reseller, Rika bisa membungkus sekitar 500 helai hijab.

Menyasar kalangan menengah ke bawah, harga Hidayat Hijab Store sangat bersahabat dengan kantong. Harga hijabnya berkisar Rp 25.000 sampai Rp 55.000 per helai. Rika menyiapkan 10 model hijab yang dia kreasi sendiri. Beberapa diantaranya seperti, hijab bella square, perly square, dan instan looksy. Sedangkan untuk motifnya ada lebih dari 10.000 varian, mulai dari polos dengan warna pastel sampai dengan abstrak.

Sejak awal membesut usaha, Rika hanya mengandalkan promosi melalui media sosial seperti Instagram. Dia pun tidak sungkan untuk menggunakan jasa selebgram untuk mengenalkan produknya dan memperluas jangkauan pasar.

Sampai sekarang, dia masih gemar memasang diskon sampai degan 90% untuk menarik minat pembeli.                                 

Meniti tangga kesuksesan dengan modal nol rupiah

Mengawali sebuah usaha tak selalu butuh modal besar. Rian Hidayat dan Rika Siti Nur Hidayah membuktikannya. Mereka merintis Hidayat Hijab Store dengan modal nol rupiah.  

Pada 2015 lalu, Rika memutuskan berbisnis online dengan sistem dropship. Posisinya berada diantara produsen dan pembeli.

Setelah mendapatkan pelanggan, Rika berpikir untuk produksi sendiri. Keuntungan usaha sebesar Rp 500.000 dia pakai sebagai modal.  

Rika pun gencar mencari motif-motif yang sedang naik daun. Dia juga rela berkendara jauh demi memburu bahan baku yang murah. "Kami naik sepeda motor untuk beli bahan dari Jakarta Utara ke Tangerang," kenangnya.  

Perjalanan jauh juga dilakoninya untuk mengantarkan kain ke penjahit di Bekasi. Apalagi, jika jahitan tak rapi atau pesanan belum selesai, dia pun harus datang dan menunggu proses produksi.

Masih bekerja sebagai asisten apoteker membuat keduanya harus pintar-pintar membagi waktu antara berbisnis dan bekerja. Namun, kerja keras itu berimbas larisnya Hidayat Hijab Store. Satu persatu reseller pun mulai bergabung.

Setelah melihat perkembangan bisnisnya menjanjikan, Rika memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya dan fokus menjalankan usaha. Ia pun kemudian membeli mesin jahit bekas dan mulai belajar menjahit. Dalam seminggu, dia sudah bisa membuat hijab sendiri.

Sejak saat itu, Rika mengerjakan semua pesanan hijab seorang diri. Sehari, perempuan 25 tahun ini bisa menjahit 50-60 helai hijab. Selain itu, dia juga harus membalas semua pesan singkat konsumen serta memasang foto koleksi hijab terbaru.

Merasa tak sanggup melakukan semuanya sendiri,  Rika mulai memperkerjakan seorang penjahit. Seiring bertambahnya permintaan, jumlah penjahit pun bertambah. Kini, total karyawannya ada 13 orang.

Melihat bisnisnya tumbuh pesat dan sang istri kewalahan untuk membagi waktu belanja bahan, Ryan akhirnya memutuskan untuk keluar dari pekerjaan dan fokus mengurus bisnis bersama sang istri. "Sebelumnya masih repot karena kalau belanja bahan harus nunggu suami pulang dari Bandung dulu (tempat bekerja)," katanya.

Jurus mempertahankan kualitas dan meluncurkan model terbaru

Membesut usaha tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh fokus dan niat agar roda bisnis dapat berjalan. Ini dia yang dilakoni pasangan suami -istri, Rian Hidayat dan Rika Siti Nur Hidayah  yang memutuskan meninggalkan pekerjaan sebagai asisten apoteker agar fokus menjalankan usaha Hidayat Hijab Store.

Keputusan itu sempat menuai protes kedua orang tua karena ilmu yang didapat di bangku kuliah sebagai ahli farmasi tidak dimanfaatkan dengan maksimal. Agar tidak sia-sia, pasangan ini kian getol mengembangkan usaha.

Seperti rajin memberi gimik potongan harga, hingga rajin memakai selegram untuk promosi. Mereka juga rajin  mengeluarkan desain dan model hijab yang sedang naik daun. "Inspirasi dari Instagram dan internet," kata Rika.

Hingga kini, mereka masih berpromosi untuk meningkatkan brand awarness merek di mata konsumen.
Adapun persoalan kendala klasik di bisnis ini adalah mendapatkan sumber daya manusia yang terbatas. Terutama para penjahit yang betul-betul mengetahui desain pola dan teknik menjahit busana muslim.

Sebab, kata Rika, untuk bisa menghasilkan hijab dengan jahitan yang rapi serta up to date dengan model hijab terbaru, harus dikerjakan penjahit yang sudah terbiasa membuat pola hijab, agar pas dan nyaman saat dipakai.

Untuk urusan persaingan, keduanya enggan ambil pusing. Mereka hanya punya jurus sederhana saja, yakni mempertahankan kualitas produk dan selalu menghadirkan model terbaru saban harinya.  

Selain itu, memberikan harga yang lebih terjangkau menjadi point utama agar produknya diminati konsumen dan menarik reseller baru yang menjadi target utama di bisnis ini.

Kedepan, Rika dan Ryan berharap dapat mempunyai gudang dan workshop pribadi. Karena, sampai hari ini mereka masih menyewa lokasi sebagai tempat produksi.  Sebab bila punya tempat usaha pribadi dapat menekan biaya produksi yang tinggi.  

Selain itu, Ryan mengaku ingin melengkapi koleksinya dengan aksesori muslimah khusus perempuan dan busana muslimah untuk laki-laki. Seperti mulai tahun ini mulai memproduksi celana sarung dan baju koko.
Pasangan muda ini sempat membuka usaha jualan online aneka produk seperti sepatu kulit asal Bandung, kosmetik dan lainnya. Rupanya, dewi fortuna tidak berpihak, semua usaha itu kurang berhasil.           

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×