Reporter: Rani Nossar | Editor: Havid Vebri
Sejak terbakar akhir tahun lalu, kondisi Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah masih berantakan. Puing-puing sisa kebakaran masih berserakan di areal pasar. Sejauh pantauan KONTAN, Rabu (14/1), banyak pedagang kini mangkal di areal parkir keraton yang letaknya tidak jauh dari lokasi pasar yang terbakar.
Areal parkir tersebut menjadi tempat berjualan sementara, sembari menunggu tempat penampungan sementara yang lebih kondusif buat berjualan. Kabarnya, akan dibuat tiga lokasi sebagai tempat penampungan sementara, yakni di alun-alun utara, alun-alun selatan, dan Benteng Vastenburg.
Semuanya masih berada di lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta. Anggaran untuk membangun pasar darurat ini sekitar Rp 22 miliar. "Tapi, lokasi penampungan belum bisa ditempati karena masih negosiasi tarif sewa dengan pihak keraton," kata FX Hadi Rudyatmo, Walikota Solo yang biasa disapa Rudi.
Saat ini, pihak keraton meminta Pemkot Solo membayar uang sewa Rp 3 miliar per tahun untuk tiga lokasi itu. Selain itu, keraton meminta pedagang bayar retribusi. "Menurut kami, itu terlalu mahal, sementara pedagang kan baru kena musibah," kata Rudi belum lama ini.
Pedagang sendiri mengharapkan pemerintah segera menyiapkan tempat penampungan tersebut. Mereka juga berharap renovasi Pasar Klewer segera selesai, sehingga mereka bisa kembali berdagang di kios semula.
Saat ini, para pedagang pindah ke lokasi berbeda-beda. Ada yang mangkal di area parkir Keraton Kasunanan Surakarta. Sementara, yang tidak mendapat tempat di alun-alun, pindah ke Coyudan Plaza, Pusat Grosir Solo, dan ada juga yang berjualan di pinggir jalan dengan menggelar dagangan di mobil pick up yang dibawanya.
"Yang kami minta, pemerintah segera membangun kembali Pasar Klewer atau segera merelokasi kami ke tempat yang lebih layak," kata Kastono, salah seorang pedagang korban kebakaran.
Rudi mengakui, pihaknya terus mengupayakan agar tempat penampungan segera bisa dibangun. Ia sudah membentuk tim khusus untuk negosiasi tarif sewa dengan pihak keraton.
Rudi menaksir, biaya perbaikan Pasar Klewer mencapai Rp 157 miliar dan targetnya mulai dibangun Juni 2015. Dana itu berasal dari anggaran milik Pemkot Solo dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun 2015. Untuk ini, Pemkot Solo bakal minta persetujuan DPRD Surakarta. "Intinya Pemkot belum ada dana," ujarnya.
Pemkot Solo telah meminta PT Perusahaan Listrik Negara untuk segera memasang instalasi listrik di semua area Pasar Klewer. Sebab, kebakaran menyebabkan beberapa aliran listrik terputus.
Bahkan, Pasar Klewer sisi timur yang tidak terbakar juga belum teraliri listrik sampai kini. Terkait kapan rencana renovasi Pasar Klewer, Rudi belum mau banyak berkomentar.
(Selesai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News